Harga ”phosphate rock” pada Februari 2022 mencapai 172,5 dollar AS per ton, jauh lebih tinggi daripada Januari-Maret 2021 yang senilai 89,8 dollar AS per ton.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga bahan baku produksi pupuk di Indonesia, seperti fosfat dan kalium klorida, yang biasa diimpor dari sejumlah negara melonjak akibat dampak situasi global. PT Pupuk Kalimantan Timur atau PKT pun menjajaki sumber bahan baku dari negara-negara lain.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, dalam telekonferensi pers, Kamis (24/3/2022), mengatakan, sejak 2020, terjadi global supply chain shock atau guncangan rantai pasok. Sebab, banyak negara berusaha mengamankan komoditas untuk kebutuhan domestik. Ketersediaan kapal-kapal berkurang karena pelabuhan yang sempat dikunci (lockdown).
Ia mencontohkan untuk pupuk NPK. ”P (fosfor) dan K (kalium)-nya tidak dari Indonesia, kita harus impor. K-nya banyak dihasilkan, antara lain, di Eropa timur,” ujar Rahmad.
Untuk fosfat, biasanya diimpor dari Mesir dan Jordania serta Christmas Island. Namun, kini pihak PKT juga mencarinya dari negara-negara lain agar ada penganekaragaman sumber impor.
”Apabila ketidakpastiannya tinggi, reaksi normal negara-negara ialah mengamankan kebutuhan dalam negeri. Yang kami khawatirkan, semua negara menahan ekspornya. Kami mengantisipasi hal itu,” katanya.
Menurut data harga komoditas Bank Dunia (The Pink Sheet), harga phosphate rock pada Februari 2022 mencapai 172,5 dollar AS per ton. Angka itu sebenarnya sudah menurun dari Desember 2021 yang 176,7 dollar AS per ton. Namun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Januari-Maret 2021 yang 89,8 dollar AS per ton.
Di tengah berbagai tantangan tersebut, pada 2021, PKT tetap membukukan profit Rp 6,17 triliun atau 311 persen dari target. ”Laba pada 2021 menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah PKT. Ini membuktikan, kami tak sekadar keluar dari tantangan Covid-19, tetapi juga memanfaatkan peluang,” ujar Rahmad.
Direktur Operasi dan Produksi PKT Hanggara Patrianta menuturkan, PKT juga tengah bertransformasi menjadi pelaku industri petrokimia yang berorientasi pada efisiensi energi dan diversifikasi usaha. Salah satu fokus perusahaan ialah pengembangan komoditas bisnis baru dengan praktik ekonomi sirkular dan memanfaatkan emisi produksi.
”Seperti pengembangan soda ash yang diolah dari bahan baku amoniak dan CO2 yang dihasilkan dari proses produksi pupuk PKT. Selain itu, dengan beralih pada bahan baku energi terbarukan, PKT juga dapat menjamin keberlanjutan perusahaan yang berorientasi pada prinsip ESG (environmental, social and governance),” katanya.
Mengenai diversifikasi usaha dan ekspansi, lanjut Hanggara, PKT akan mengembangkan bisnis di sektor hilir petrokimia berbasis gas alam. Lewat hilirisasi, seperti hilirisasi amoniak, komoditas itu akan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Di samping itu, PKT juga tengah berekspansi pada produk turunan gas lainnya, seperti produksi metanol.
Konversi pabrik NPK
Sebelumnya, dalam rapat kerja Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian, Selasa (22/3/2022), Direktur Utama PT Pupuk Indonesia atau induk perusahaan pupuk BUMN Bakir Pasaman mengatakan, kapasitas pabrik NPK sebenarnya 3,5 juta ton per tahun. Namun, melonjaknya harga bahan baku membuat adanya pengalihan produksi NPK.
”Kami terpaksa konversikan pabrik NPK menjadi bahan baku NPK karena kami harus membuat DAP (diamonium fosfat). Akibatnya, produksi kami menurun menjadi 2,4 juta hingga 2,6 juta ton (per tahun),” ujar Bakir.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya memiliki stok pupuk SP-36 sebanyak 19.500 ton, ZA 24.700 ton, dan pupuk organik 35.000 ton. Ketersediaan ketiganya masih di atas stok minimum. Menurut dia, Komisi IV DPR juga telah setuju PT Pupuk Indonesia tetap menyalurkan pupuk-pupuk lain, selain urea dan NPK.
Dikutip dari laman PT Pupuk Indonesia, total produksi pupuk pada 2021 mencapai 12,2 juta ton, yang terdiri dari urea 7,9 juta ton, NPK 3,1 juta ton, SP-36 325.137 ton, ZA 759.194 ton, dan ZK 14.024 ton. Produksi itu berasal dari PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Iskandar Muda.
Bakir menambahkan, pihaknya sedang membuat 1.000 kios komersial. Adapun salah satu poin simpulan dalam rapat itu, yakni Komisi IV DPR meminta Pupuk Indonesia untuk segera mengaplikasikan sistem digitalisasi stok pupuk yang dilaporkan kepada BPK setiap waktu. Juga merealisasikan kegiatan agrosolutions dengan target 252.000 hektar.
Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi PDI-P Sudin meminta adanya harga eceran tertinggi untuk pupuk nonsubsidi. ”Jadi, tidak ada permainan di tingkat bawah. Lini 1-4 menjadi tanggung jawab PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company). Saya minta HET agar ada kepastian. Jadi, jangan ada main-main di bawah,” ujarnya.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, jumlah penerima pupuk bersubsidi berkisar 8 juta-10 juta. ”Yang nonsubsidi, jalan keluarnya dengan KUR (kredit usaha rakyat). Kami akan coba maju lagi jelaskan kepada perbankan. Sebab, pupuk ini memang harus, apalagi dalam kondisi cuaca seperti ini. Nutrisi (pada tanaman) harus cukup,” katanya.
Ia menambahkan, harga fosfat di luar negeri naik tiga kali lipat, belum lagi terkait transportasi atau pengiriman yang bisa bermasalah. ”April-Mei (2022) panen raya. Biasanya harga (jual petani) turun, harga pupuk naik, yang lain naik. Saya pertaruhkan kemampuan di Kementan, cuma kami minta tolong di-backup,” ujar Syahrul kepada Komisi IV DPR.