Jumlah Investor Naik, Bisnis ”Wealth Management” Bank Ikut Naik
BCA dan BRI mencatatkan pertumbuhan investor ”wealth management” yang didorong oleh naiknya investor di pasar modal. Bisnis ”wealth management” mempunyai prospek yang baik dan akan terus tumbuh di masa mendatang.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meningkatnya jumlah investor pasar modal dalam beberapa tahun terakhir ikut meningkatkan bisnis pengelolaan aset kekayaan atau wealth management dari bank. Sebab, para investor berkeinginan agar aset dan kekayaannya bisa dikelola dengan baik.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor pasar modal pada 2021 mencapai 7,5 juta akun single investor identification (SID) atau meningkat 93 persen dari 2020 yang sebanyak 3,9 juta SID. Adapun jumlah investor 2020 juga meningkat 56 persen dari 2019 yang sebanyak 2,5 juta SID.
Executive Vice President Wealth Management PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Ugahary Yovvy mengatakan, kenaikan jumlah investor di pasar modal juga ikut meningkatkan bisnis wealth management dari BCA. ”Meningkatnya minat investasi ini mendorong masyarakat untuk mempertahankan besaran aset dan kekayaannya serta, salah satunya, mempersiapkannya untuk masa mendatang,” ujarnya, Minggu (20/3/2022).
Pada 2021, pertumbuhan bisnis wealth management BCA mencapai 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun aset yang dikelola (asset under management/AUM) wealth management BCA pada 2021 mencapai sekitar Rp 87 triliun.
Ugahary menjelaskan, seperti halnya kenaikan jumlah investor pasar modal yang ditopang oleh jumlah investor milenial, hal serupa juga terjadi di layanan wealth management BCA. Pada 2021, persentase jumlah investor usia milenial atau di bawah 40 tahun mencapai 81 persen. Adapun sebanyak 50 persen investor di layanan wealth management BCA adalah investor milenial dan usia generasi Z.
BCA menyediakan layanan wealth management yang hadir dalam layanan aplikasi Welma (wealth management BCA). Welma adalah aplikasi investasi dan asuransi yang dapat digunakan kapan pun dan di mana pun. Ragam instrumen yang ditawarkan melalui Welma antara lain reksadana, obligasi, dan asuransi.
Seperti halnya kenaikan jumlah investor pasar modal yang ditopang oleh jumlah investor milenial, hal serupa juga terjadi di layanan wealth management BCA. Pada 2021, persentase jumlah investor usia milenial atau di bawah 40 tahun mencapai 81 persen.
Peningkatan bisnis wealth management juga dicatat oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Sampai dengan Januari 2022, perseroan mencatat pertumbuhan jumlah nasabah wealth management sebesar 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Aset atau dana yang dikelola wealth management BRI pada Januari 2021 juga meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, secara nasional BRI mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi, baik secara volume maupun jumlah nasabah. ”Perseroan terus mengakselerasi kinerja bisnis wealth management BRI. Strategi yang dilakukan dengan memperkuat edukasi terkait pentingnya pengelolaan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Selain menawarkan produk pengelolaan kekayaan melalui berbagai instrumen, BRI juga memiliki layanan pendampingan finansial yang dilakukan melalui tenaga financial advisor berpengalaman. Instrumen produk yang ditawarkan BRI memiliki risiko yang relatif aman, serta investasi dan proteksi bekerja sama dengan manager investasi, perusahaan asuransi, ataupun sekuritas yang tepercaya.
Handayani menambahkan, BRI memiliki visi menjadi pilihan utama nasabah dalam mempercayakan seluruh transaksi perbankan. Peran ini sebagai financial supermarket dalam menjawab beragam kebutuhan investasi dan proteksi nasabah.
Kesadaran nasabah untuk memproteksi diri, keluarga, serta aset mereka akan tumbuh secara berkelanjutan.
Seluruh layanan keuangan senantiasa mendukung aspek integrated and one stop financial solution untuk mendukung kebutuhan nasabah individu ataupun bisnis, melalui berbagai instrumen, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, reksadana, sekuritas, bancassurance, ataupun pengelolaan dana pensiun.
BRI optimistis bisnis wealth management mempunyai prospek yang baik dan akan terus tumbuh di masa mendatang. Menurut Handayani, kesadaran nasabah untuk memproteksi diri, keluarga, serta aset mereka akan tumbuh secara berkelanjutan.