Euforia Mandalika, NTB Jadi Percontohan Transformasi UMKM
Nusa Tenggara Barat dijadikan percontohan transformasi usaha mikro, kecil, dan menengah berbasis inovasi dan teknologi. Momentum MotoGP Mandalika menjadi cikal bakal mengangkat potensi lokal masyarakat NTB.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menangkap euforia MotoGP Mandalika, Nusa Tenggara Barat dijadikan percontohan transformasi usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM berbasis inovasi dan teknologi. NTB disebut telah berhasil membuktikan diri dalam hal pengembangan UMKM dengan memanfaatkan teknologi.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dalam siaran pers, Sabtu (19/3/2022), terkait penyelenggaraan NTB Inovtek Expo 2022 yang digelar di Badan Riset dan Inovasi Daerah, Lombok, NTB, 18-20 Maret 2022, menyatakan keberhasilan pembuktian NTB tersebut di hadapan sejumlah pejabat setempat. Keberhasilan ini sejalan dengan fokus utama Kementerian Koperasi dan UKM saat ini, yakni mengembangkan UMKM berbasis kreativitas dan teknologi.
”Saya senang visi Gubernur NTB sudah sangat jelas untuk mengembangkan UMKM berbasis inovasi teknologi. Saya kira kita tidak perlu teknologi canggih untuk kesejahteraan masyarakat. Di NTB, kita lihat telah mengembangkan budi daya dan pengolahan pangan menggunakan teknologi. Ini sangat baik untuk menjadi role model,” tutur Teten.
Menurut Teten, saat ini harus mulai dilakukan inkubasi terhadap ide dan inovasi para pelaku UMKM melalui teknologi. Beberapa pendampingan UMKM dapat dilakukan terkait teknologi pertanian, budidaya ikan, ternak, dan lainnya.
Teten menyayangkan jika ide dan inovasi yang dikembangkan oleh UMKM hanya sekadar dilakukan untuk keperluan lomba. Harus ada tindak lanjut pengembangan ide dan inovasi dari para pelaku UMKM tersebut.
”Kita lihat banyak kegiatan yang menghadirkan ide dan inovasi pelaku UMKM, tetapi hanya berhenti sampai memenangkan penghargaan. Tidak ada pengembangan lebih lanjut. Makanya, kita harus memasukkan ini ke dalam inkubasi agar ide dan inovasi ini jalan sampai ke produksinya. Kalau ikut lomba saja, ya, hanya dapat hadiah dan ini inovasi buat perlombaan saja. Sudah selesai dan tidak ada produksi,” ujar Teten.
Pengembangan teknologi untuk pelaku UMKM tidak perlu dilakukan secara besar-besaran. Pelaku UMKM dapat membuat industri kecil yang tersebar di mana-mana sehingga dapat terintegrasi satu sama lain.
Pelaku UMKM dapat membuat industri kecil yang tersebar di mana-mana sehingga dapat terintegrasi satu sama lain.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTB Zulkieflimansyah tak menampik bahwa selain MotoGP Mandalika, NTB Inovtek Expo 2022 merupakan langkah strategis untuk menghadirkan kegiatan lain yang bermanfaat untuk masyarakat. ”Kami buat kegiatan di sini agar tidak hanya membicarakan MotoGP. Sebab, tidak semua orang hobi motor. Jadi, kami bikin kluster, ada MotoGP, Inovtek Expo, Islamic Center, Gili Trawangan, dan lainnya agar terintegrasi semua,” katanya.
Inovtek Expo 2022 juga merupakan salah satu langkah untuk menyukseskan program Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan science techno park di berbagai daerah di Indonesia. Riset, sains, dan teknologi menjadi kunci untuk pembangunan Indonesia ke depan.
Pemanfaatan teknologi
Presiden Direktur Global Wakaf Corporation (GWC) Cecep Wahyudin menambahkan, untuk mengembangkan pemanfaatan teknologi terhadap pelaku UMKM di NTB, pihaknya menghadirkan mini feed mill yang akan membantu para peternak ayam dan petani jagung.
”Dibangunnya mini feed mill menjadi jawaban untuk peternak ayam dan petani jagung NTB sehingga peternak ayam dapat bergerak mandiri. Kami akan mewujudkan harapan NTB untuk swasembada daging ayam dan telur. Kami akan mulai mengoperasikan mini feed mill ini sehingga peternak ayam dan petelur tidak perlu lagi beli dari daerah Jawa. Kegiatan ini diharapkan dapat ikut menyejahterakan masyarakat,” ucap Cecep.
Sementara itu, President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menambahkan, pihaknya juga turut serta mengembangkan UMKM di NTB dengan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan masyarakat. ”Kami kontribusikan pemberdayaan UMKM, di mana di era sekarang yang penting adalah promosi dan harus punya akses digital. Kami melatih agar UMKM punya daya saing digital,” tutur Ridzki.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pihaknya juga telah berkomitmen melindungi para pelaku UMKM dengan mengikutsertakan 3.000 pelaku UMKM di NTB ke dalam layanan BPJS Ketenagakerjaan.
”Kami terlibat untuk melindungi 3.000 UMKM di NTB. Jika terjadi risiko kecelakaan akan difasilitasi bukan hanya perawatannya, tetapi juga santunan per bulannya. Kalau ada risiko meninggal, dua anak dari peserta akan mendapatkan beasiswa sampai perguruan tinggi,” tutur Anggoro.