”Unitlink” Dominasi Pendapatan Premi Asuransi Jiwa
Pendapatan asuransi jiwa masih didominasi oleh salah satu produk yang dikaitkan investasi atau paydi, yakni ”unitlink”.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Salah satu produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau paydi, yakni unitlink, masih mendominasi pendapatan premi asuransi jiwa.
Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen mengatakan, sebesar 93,1 persen dari total pendapatan premi bruto Allianz Life Indonesia pada 2021 yang sebesar Rp 19,7 triliun berasal dari produk unitlink. Jumlah pendapatan premi bruto dari unitlink mencapai Rp 18,4 triliun, naik 12,7 persen dari tahun 2020. Adapun pendapatan premi sisanya dikontribusikan dari produk asuransi tradisional.
”Besarnya kontribusi dan bertumbuhnya bisnis unitlink menunjukkan kebutuhan dan minat masyarakat akan produk ini masih tetap tinggi,” ujar Karin pada acara bertajuk ”#YukPahami Dana Investasi dalam Asuransi Jiwa: Mengenal Lebih Jauh Dana Investasi dalam Asuransi Jiwa serta Pemaparan Kinerja Dana Investasi Allianz Indonesia 2021 dan Market Outlook 2022”, Selasa (15/3/2022).
Pertumbuhan itu ditopang oleh pertumbuhan jumlah nasabah Allianz yang pada 2021 sekitar 696.000, bertumbuh 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Karin menjelaskan, produk unitlink diminati karena merupakan inovasi produk asuransi sehingga tak hanya memberikan proteksi, tetapi juga bisa secara fleksibel dialokasikan untuk investasi. Ia mengatakan, edukasi perlu terus-menerus dilakukan kepada masyarakat agar bisa memahami sepenuhnya cara kerja dan manfaat yang bisa diberikan oleh unitlink.
Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti menjelaskan, sampai dengan Desember 2021, aset yang dikelola (asset under management/AUM) mencapai Rp 44,20 triliun, bertumbuh 3,52 persen secara tahunan. Dari jumlah tersebut, produk unitlink mendominasi dengan kontribusi sebesar 58 persen. Adapun sisanya berasal dari produk asuransi kesehatan dan jiwa yang berkontribusi sebesar 22 persen serta saving plans dan dana pensiun yang berkontribusi sebesar 20 persen.
”Unitlink masih menjadi bisnis utama dari Allianz, baik dari segi pendapatan premi maupun aset investasi yang dikelola,” ujar Made.
Dominasi produk unitlink juga terjadi pada bisnis industri asuransi jiwa Indonesia. Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), kontribusi pendapatan unitlink pada industri asuransi jiwa mencapai 62,9 persen dari total pendapatan premi 2021 yang sebesar Rp 202,93 triliun. Adapun sisanya berasal dari pendapatan premi produk asuransi tradisional.
Pendapatan premi industri asuransi jiwa dari produk unitlink pada 2021 mencapai Rp 127,7 triliun atau bertumbuh 6,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020. Adapun pendapatan premi dari produk asuransi tradisional pada 2021 mencapai Rp 75,23 triliun, bertumbuh 11,4 persen secara tahunan.
”Kondisi pandemi Covid-19 telah membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi jiwa bagi masa depan, baik produk unitlink maupun tradisional mengalami peningkatan di tahun 2021. Namun, unitlink masih mendominasi,” ujar Ketua Bidang Kanal Distribusi AAJI Elin Waty.
Kendati mendominasi pendapatan premi, kontribusi unitlink terhadap jumlah polis belum sebesar produk asuransi tradisional. Pada 2021, kontribusi unitlink terhadap jumlah polis mencapai 30,07 persen, sementara produk asuransi tradisional mencapai 69,30 persen. Pada 2021, jumlah pemegang polis asuransi unitlink berjumlah 6,18 juta, sedangkan pemegang polis asuransi tradisional mencapai 13,96 persen.