Setelah Dua Tahun, Bandara Juanda Segera Layani Lagi Penerbangan Umrah
Pembukaan layanan pelaku perjalanan luar negeri di Bandara Juanda Surabaya terus dilakukan secara bertahap. Setelah melayani pekerja migran, akan segera dibuka layanan khusus jemaah umrah.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pembukaan layanan perjalanan luar negeri di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya terus dilakukan secara bertahap. Setelah melayani pekerja migran dalam program repatriasi, pengelola bandara mulai dijadwalkan melayani penerbangan jemaah umrah.
Berbagai persiapan telah dilakukan para pihak yang berkepentingan seperti pengelola bandara, maskapai penerbangan, dan biro perjalanan penyelenggara umrah. Pemerintah Provinsi Jatim optimistis kebijakan tersebut akan menjadi penyemangat dan penguat bagi kebangkitan ekonomi di wilayahnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, seusai Rapat Koordinasi Persiapan Pembukaan Pemberangkatan Umrah, Minggu (13/3/2022), mengatakan, pemberangkatan yang tengah direncanakan tersebut akan menjadi yang pertama kali sejak pandemi Covid-19. Dua tahun terakhir, tidak ada layanan pemberangkatan umrah.
“Pagi ini kami baru mengkordinasikan kembali persiapan pemberangkatan pertama dari Bandara Juanda setelah dua tahunan layanan PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) hanya terkonsentrasi di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Khofifah Indar Parawansa.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, perjalanan keberangkatan jemaah umrah dari Bandara Juanda akan dimulai, Senin (14/3/2022). Pesawat milik maskapai Lion Air akan mengawali penerbangan menuju Jeddah dengan membawa 392 orang jemaah umrah. Selanjutnya, menyusul penerbangan yang dilakukan oleh Garuda Indonesia dengan penumpang 260 orang jemaah umrah berangkat pada Selasa (15/3/2022).
Persiapan antara lain terkait dengan layanan sesuai prosedur standar keberangkatan dan kedatangan jemaah umrah. Berdasarkan ketentuan terbaru, pengetesan Covid-19 dengan metode reaksi berantai polimerase atau RT-PCR tetap diwajibkan bagi PPLN. Kebijakan serupa diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Ngurah Rai, Bali.
Namun, PPLN tidak perlu menunggu hasil tes Covid-19 di bandara, tetapi bisa langsung beristirahat di hotel atau tempat karantina yang disediakan. Setelah menerima hasil tes, mereka diperbolehkan pulang ke rumah bagi yang dinyatakan negatif Covid-19. Hanya penumpang yang hasilnya positif Covid-19 yang wajib menjalani karantina.
Pemprov Jatim telah menyiapkan tempat karantina di Asrama Haji Sukolilo, BPWS Bangkalan, serta 27 hotel atau setara dengan 1.299 tempat tidur yang tersebar di Surabaya dan Sidoarjo.
Pemprov Jatim telah menyiapkan tempat karantina di Asrama Haji Sukolilo, BPWS Bangkalan, serta 27 hotel atau setara dengan 1.299 tempat tidur yang tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. Jumlah hotel yang menyediakan fasilitas karantina ini rencana akan ditambah menjadi 60 hotel lebih untuk mengantisipasi tingginya permintaan.
Khofifah mengatakan, meski ada kebijakan pelonggaran karantina, pihaknya tetap berpesan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan menerapkannya secara ketat. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan memburuknya situasi pandemi di Tanah Air.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim Husnul Maram mengatakan, terdapat 9.000 orang jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya karena pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebagian sudah berangkat melalui Jakarta. Sisanya, sebanyak 8.041 orang jemaah umrah asal Jatim belum diberangkatkan.
”Secara bertahap, jemaah umrah akan diberangkatkan melalui Bandara Juanda. Rencana ada dua kali penerbangan dalam seminggu,” kata Husnul Maram.
Manajer Humas Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro menambahkan, hingga saat ini layanan penerbangan internasional masih bersifat terbatas. Layanan jemaah umrah ini masih bersifat charter flight. Pembukaan layanan penerbangan internasional secara reguler masih menunggu kebijakan Kementerian Perhubungan.
Pembukaan layanan penerbangan internasional diharapkan semakin meningkatkan okupansi penumpang di Bandara Juanda. Berdasarkan data Bandara Juanda, selama tiga hari pemberlakuan kebijakan pelonggaran syarat perjalanan dalam negeri atau tepatnya sejak 8-10 Maret 2022, penumpang yang telah dilayani mencapai 61.895 orang.
”Jumlah penumpang itu meningkat sebesar 15,9 persen dibandingkan dengan periode hari yang sama minggu sebelumnya yang hanya 53.361 orang. Kenaikan jumlah penumpang tersebut diikuti kenaikan jumlah pesawat atau lalu lintas penerbangan. Hal ini tentunya menggairahkan industri penerbangan yang mengalami tekanan signifikan selama pandemi Covid-19,” ujar Yuristo.
Data Bandara Juanda menyebutkan, jumlah pesawat pada 8-10 Maret 2022 tercatat sebanyak 470 penerbangan atau meningkat 1,1 persen. Adapun untuk jumlah pengiriman kargo mencapai 578.049 kilogram atau meningkat 21,4 persen dari periode sebelumnya.
Jumlah penumpang harian tertinggi di Bandara Juanda mencapai 22.107 orang per hari yang terjadi pada Kamis (10/3/2022). Sebelum berlakunya kebijakan pelonggaran syarat perjalanan, rata-rata jumlah penumpang harian hanya 18.252 orang.
”Jadi, rata-rata jumlah penumpang harian ini meningkat hingga 21,1 persen. Sementara untuk aktivitas penerbangan cenderung stabil dengan jumlah penerbangan harian berkisar 155 hingga 160 pergerakan pesawat,” kata Yuristo.