logo Kompas.id
EkonomiHarga Nikel Spekulatif
Iklan

Harga Nikel Spekulatif

Lonjakan harga nikel bukan diakibatkan masalah struktural sehingga diyakini harga akan kembali normal. Namun, apabila berkepanjangan, industri bakal terdampak.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA, Hendriyo Widi
· 4 menit baca
Tambang nikel Konawe milik PT Virtue Dragon Nickel Industry di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2/2019).
NASRULLAH NARA

Tambang nikel Konawe milik PT Virtue Dragon Nickel Industry di Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (25/2/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Lonjakan harga nikel dunia secara signifikan perlu diwaspadai karena akan berdampak pada industri terkait nikel beserta ekosistemnya. Dalam periode perdagangan nikel pada Selasa (8/3/2022), harganya sempat melebihi 100.000 dollar AS per ton yang membuat otoritas London Metal Exchange menangguhkan perdagangannya. Lonjakan harga disebut bersifat spekulatif.

Lonjakan harga nikel, termasuk lonjakan harga komoditas energi lainnya, seperti minyak, gas alam, dan batubara, dikaitkan dengan konflik bersenjata Rusia-Ukraina. Adapun perkembangan harga resmi nikel, berdasarkan laman London Metal Exchange, pada Selasa sebesar 48.201 dollar AS per ton. Pada 1 Maret 2022, nikel diperdagangkan dengan harga 25.450 dollar AS per ton.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000