Gelaran MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika menggairahkan usaha mikro, kecil, dan menengah serta usaha penginapan di kawasan tersebut.
Oleh
Topan Yuniarto
·4 menit baca
Menjelang gelaran MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, geliat usaha mikro, kecil, dan menengah, serta usaha perhotelan dan penginapan semakin meningkat. Penjualan cendera mata bertema MotoGP semakin ramai di lokasi wisata.
Data yang dihimpun dari Kementerian Koperasi dan UMKM, Kemenparekraf, Bank Indonesia dan Pemerintah Nusa Tenggara Barat, sebanyak 1.256 UMKM telah siap menyambut gelaran bersejarah MotoGP.
Jenis-jenis kategori produk yang ditawarkan kepada penonton dan wisatawan di Mandalika menjelang gelaran MotoGP ini, antara lain kuliner, cendera mata, aksesori otomotif, dan produk bertema kesehatan. Produk-produk ini dijual saat gelaran balapan di sirkuit, maupun di ruko-ruko Bazaar Mandalika kawasan ITDC, Kuta Mandalika.
Selain UMKM, partisipasi warga masyarakat lokal di sekitar kawasan Mandalika yang menjual cendera mata juga meningkat. Mereka semakin aktif menawarkan produknya kepada wisatawan yang sekadar ingin menikmati keindahan Sirkuit Mandalika dari puncak Bukit Seger.
Jenis-jenis produk yang dijajakan UMKM dan masyarakat lokal di antaranya kaus bertema desain Sirkuit Mandalika, topi motif tim balap MotoGP, kain tenun, aneka gelang, kalung, gantungan kunci, dan beragam cendera mata lainnya.
UMKM yang menyambut MotoGP lokasinya tersebar di sejumlah area, mulai dari Kota Mataram, kawasan wisata Senggigi di Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Timur, dan area Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah.
Kawasan Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid juga dikelilingi sejumlah UMKM yang bersiap menyambut MotoGP. Aneka pusat oleh-oleh dan kuliner menghiasi produk dagangannya dengan tematis MotoGP. Di bandara ini akan ada 25 UKM aneka produk dan 300 UKM dengan planogram, yakni diagram visual, denah, sketsa, atau gambar, yang memberikan detail jumlah dan di mana setiap produk ditempatkan di rak minimarket dalam sebuah gerai toko.
Salah satu UMKM produsen makanan dan oleh-oleh lokal, Nutsafir Lombok, bahkan telah menghiasi kemasan produknya dengan tematis MotoGP dan foto keindahan destinasi wisata di Lombok. Produsen ini juga memiliki gerai di sejumlah wilayah di Lombok. Pemasaran produknya juga dilakukan melalui daring.
Penginapan
Sektor perhotelan, homestay, dan penginapan menjadi isu yang sangat penting bagi wisatawan. Tidak sedikit wisatawan yang belum memperoleh tempat menginap selama ajang balapan ini berlangsung. Beberapa faktor penyebabnya sejumlah hotel dan penginapan sudah dipesan oleh Dorna, tim balap peserta MotoGP, dan panitia balapan sejak jauh-jauh hari. Untuk tim balap saja setidaknya telah memesan 2.500 kamar hotel karena akan ada tiga kelas utama balapan, yakni Moto3, Moto2, dan MotoGP yang melibatkan ribuan kru balap.
Bagi wisatawan yang akan menginap di Lombok, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyediakan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) atau homestay di sekitar Sirkuit MotoGP Mandalika. Keberadaan homestay tersebut diharapkan mampu memberikan fasilitas istirahat bagi penonton saat gelaran ajang MotoGP sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Jenis-jenis produk yang dijajakan UMKM dan masyarakat lokal di antaranya kaus bertema desain Sirkuit Mandalika, topi motif tim balap MotoGP, kain tenun, aneka gelang, kalung, gantungan kunci, dan beragam cendera mata lainnya.
Data Kementerian PUPR menyebutkan, total jumlah homestay yang sudah dibangun sebanyak 300 unit di Desa Gerupuk dan Kuta Mandalika, serta di kawasan Sirkuit Mandalika sebanyak 196 unit.
Faktor lain yang menyebabkan sulitnya mendapatkan tempat menginap adalah masalah harga sewa peginapan yang meningkat hingga tiga kali lipat, bahkan lebih, dari harga normal. Animo yang tinggi dari wisatawan menyebabkan tingginya harga penawaran penginapan.
Dalam pantauan Litbang Kompas awal Maret, di kawasan sekitar Kuta Mandalika terdapat banyak penginapan baru yang dibangun untuk menyambut MotoGP. Banyak bangunan baru dan bangunan penginapan yang direnovasi, tetapi keterisian hunian rata-rata sudah penuh. Jika ada yang masih kosong, harganya bisa mencapai lima kali lipat harga normal karena sangat dekat dengan kawasan Sirkuit Mandalika.
Wisatawan dan penonton bisa mencari alternatif lain untuk menginap, misalnya di kawasan Lombok seperti di Selong Blanak dan Praya di Kabupaten Lombok Tengah, dan Kota Mataram. Untuk penginapan di Lombok Barat terdapat kawasan wisata Senggigi, Narmada, Lingsar, dan Sekotong. Konsekuensinya biaya perjalanan dan waktu tempuh menuju Kuta Mandalika perlu diperhitungkan.
Sementara itu, data dari Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat tercatat 22.452 unit kamar penginapan siap menampung penonton yang terdiri dari kamar tersebut terdiri dari hotel berbintang, hotel melati, homestay, bungalow, vila, camping ground, dan sarana hunian pariwisata.
Tingginya animo dan penggemar balap terhadap gelaran MotoGP telah menumbuhkan geliat usaha dan perekonomian masyarakat setempat yang diharapkan perputaran uangnya akan berdampak positif memulihkan perekonomian lokal dan nasional. (LITBANG KOMPAS)