Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Segera Lapor SPT Tahunan
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan sangat bermanfaat untuk mendukung berbagai program pembangunan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·3 menit baca
Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) melalui aplikasi daring e-filing di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 4 Maret 2022.
BOGOR, KOMPAS — Presiden Joko Widodo melaporkan Surat Pemberitahuan atau SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui aplikasi daring e-filing dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kepala Negara lantas mengajak para wajib pajak untuk segera melaporkan SPT Tahunan sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
”Bapak, Ibu, Saudara-saudara yang belum lapor SPT Tahunan segera melaporkan. Ingat, terakhir tanggal 31 Maret 2022,” ujar Presiden Jokowi pada Jumat, (4/3/2022).
Turut mendampingi Presiden saat melaporkan SPT Tahunan PPh adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) melalui aplikasi daring e-filing memberikan kemudahan bagi para wajib pajak karena dapat dilakukan tanpa harus datang ke kantor pajak.
”Caranya mudah dan tidak repot karena tidak perlu ke kantor pajak. Bisa kapan saja dan bisa dari mana saja,” ujarnya.
Presiden juga menjelaskan bahwa pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan sangat bermanfaat untuk mendukung berbagai program pembangunan. ”Pajak yang kita bayarkan sangat diperlukan untuk mendukung program pembangunan, terutama untuk pemulihan ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat, pemulihan kesehatan, termasuk program vaksinasi. Pajak kita untuk kita,” kata Presiden.
Presiden Joko Widodo melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) melalui aplikasi daring e-filing di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 4 Maret 2022. Turut mendampingi Presiden saat melaporkan SPT Tahunan PPh adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo.
Sebelumnya, dalam konferensi pers APBN KiTA (Kinerja dan Fakta) di Jakarta pada Selasa (22/2/2022), Menkeu menyebut bahwa pendapatan negara menunjukkan kinerja yang baik dibanding tahun lalu. Seiring pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan implementasi reformasi struktural, pendapatan negara sampai dengan akhir Januari 2022 telah tercapai Rp 156 triliun atau 8,5 persen target APBN.
Pendapatan negara tumbuh 54,9 persen (year on year) atau membaik dari tahun sebelumnya yang tumbuh negatif 4,2 persen (year on year). Penerimaan pajak tercapai sebesar Rp 109,1 triliun atau 8,6 persen target APBN. Penerimaan pajak tumbuh 59,4 persen (year on year) didorong pertumbuhan positif komponen PPh Migas, PPH Nonmigas, dan PPN. Kinerja pajak konsisten tumbuh positif sejak April 2021 ditopang semua jenis pajak utama, dengan PPh Badan yang mengalami pertumbuhan terbesar.
Seluruh sektor utama mencatat pertumbuhan positif pada Januari 2022. Sektor industri dan perdagangan masih tumbuh double digit sejak Kuartal II-2021 yang ditopang oleh pemulihan permintaan global dan domestik. Sektor jasa keuangan dan asuransi tumbuh positif karena peningkatan setoran PPh 21, profitabilitas mulai membaik, dan berkurangnya restitusi.
Menurut Sri Mulyani, peningkatan kasus Omicron perlu diwaspadai karena berpotensi memperlambat aktivitas ekonomi dan akan memengaruhi penerimaan pajak. Program Pengungkapan Sukarela (PPS) mulai diberlakukan sejak Januari dan telah dimanfaatkan oleh 15.602 wajib pajak sampai dengan 19 Februari. Sementara PPS melalui penempatan di Surat Berharga Negara (SBN) dibuka pada akhir Februari.