RUPS Tahunan BRI memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 26,4 triliun atau ekuivalen dengan Rp 174,23 per lembar saham.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·2 menit baca
Dokumentasi BRI
Ilustrasi gedung kantor pusat BRI di Jakarta.
JAKARTA, KOMPAS — Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada Rabu (1/3/2022) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 26,4 triliun atau setara dengan 85 persen laba bersih pada 2021. Permodalan dan likuiditas perseroan yang kuat saat ini menjadi faktor pendorong RUPS membagikan dividen dalam jumlah besar.
Dalam jumpa pers hasil RUPS Tahunan BRI, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, dividen yang akan dibagikan ini sekurang-kurangnya ekuivalen dengan Rp 174,23 per lembar saham. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 76,17 persen dibandingkan dividen tahun lalu sebesar Rp 98,90 per lembar saham.
Ia menjelaskan, sepanjang 2021 perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkelanjutan. Atas dasar hal tersebut, BRI memutuskan membagikan dividen sebesar 85 persen dari laba bersih. Sedangkan sisanya sebesar 15 persen senilai Rp 4,66 triliun sebagai laba ditahan.
Untuk dividen bagian pemerintah atas kepemilikan saham sebesar 53,19 persen sebesar Rp 14,04 triliun akan disetorkan kepada rekening kas umum negara.
Sunarso menjelaskan, pemberian dividen sebesar 85 persen dari laba itu didasari sejumlah pertimbangan antara lain, BRI memiliki struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang. Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 85 persen, rasio kecukupan modal (CAR) perseroan tetap terjaga minimal 20 persen
”Tahun lalu BRI merilis right issues dengan nilai emisi hingga Rp 95,92 triliun. Jadi permodalan dan likuiditas BRI dalam kondisi sangat baik bahkan untuk pertumbuhan bisnis yang agresif sekalipun di tahun ini. Atas dasar itu pula, perseroan membagikan dividen dalam porsi yang cukup besar,” ujar Sunarso.
Kompas/Heru Sri Kumoro (KUM)
Direktur Bank BRI Sunarso
BRI juga mendapat persetujuan RUPS untuk membeli saham perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah nilai sebesar-sebesarnya Rp 3 triliun.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno K menjelaskan, buyback ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham BBRI oleh pekerja sehingga diharapkan dapat mendorong kontribusi pekerja BRI lebih optimal terhadap pencapaian target dan peningkatan kinerja perseroan.
Susunan manajemen
Dalam RUPS tahunan tersebut juga ditetapkan anggota komisaris dan direktur baru BRI. Pada jajaran komisaris ditetapkan tiga nama sebagai komisaris independen, yakni Paripurna Poerwoko Sugarda, Agus Riswanto, dan Nurmaria Sarosa. Mereka menggantikan Nicolas Budi Teguh Harjanto, Zulnahar Usman, dan R Widyo Pramono yang berakhir masa jabatannya.
Di jajaran direksi, ada nama baru, yakni Andrijanto sebagai Direktur Jaringan dan Layanan BRI menggantikan Indra Utoyo yang telah berakhir masa jabatannya.