Harga Pelaksanaan ”Right Issue” Bank BJB Rp 1.355 per Saham
Sudah ada 34 perusahaan yang berencana melakukan ”right issue”. Dana yang dihimpun diperkirakan sebesar Rp 12,94 triliun.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB bersiap menambah modal dengan mekanisme penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau right issue. Bank BJB akan menerbitkan saham baru sebanyaknya 682.656.525 lembar saham dengan harga nominal Rp 250 per saham.
Menurut keterbukaan informasi yang disampaikan Direktur Information, Technology, Treasury and International Banking Bank BJB Lio Lanasier kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/2/2022), harga pelaksanaan right issue sudah ditetapkan pada Rp 1.355 per saham sehingga potensi total dana yang dihimpun mencapai Rp 924.99 miliar.
Setiap pemilik 1.153 saham lama akan mendapatkan 80 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Jika tidak melaksanakan HMETD yang dimilikinya, pemegang saham lama akan mengalami dilusi maksimal sebesar 6,49 persen.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang merupakan pemegang saham utama Bank BJB sudah menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimiliki. Adapun dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk memperkuat permodalan.
Selain Bank BJB, emiten properti, yaitu PT Sentul City Tbk, juga merencanakan right issue. Saham baru yang akan diterbitkan Sentul City maksimal sebanyak 100,62 miliar saham. Rencana ini masih harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham yang akan rapat pada 1 April 2022.
PT MahakaMedia Tbk juga akan menambah modal melalui right issue dengan target mencapai Rp 117 miliar. MahakaMedia akan menawarkan 1,18 miliar saham baru atau setara dengan 30 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan right issue sudah ditentukan sebesar Rp 150 per saham.
Ada 34 emiten
Dalam kesempatan terpisah, Direktur BEI Gede Nyoman Yetna menjelaskan, hingga 21 Februari 2022, sudah ada 34 perusahaan yang berencana melakukan right issue. ”Dana yang dihimpun direncanakan sebesar Rp 12,94 triliun. Sampai dengan 21 Februari, sudah ada empat perusahaan tercatat yang melaksanakan right issue dengan total dana yang berhasil dihimpun sebanyak Rp 7,81 triliun,” kata Yetna.
Yetna menambahkan, aksi korporasi ini disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing emiten. Di antara 34 emiten tersebut, ada juga perusahaan BUMN yang bersiap melakukan right issue.