Resmi Masuk Bursa, Adhi Commuter Siapkan Strategi Bisnis
Setelah masuk ke bursa, emiten pengembang properti PT Adhi Commuter Properti Tbk menyiapkan strategi bisnis, antara lain dengan mengembangkan properti di lokasi strategis.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Emiten pengembang properti, PT Adhi Commuter Properti Tbk, mempersiapkan beberapa strategi bisnis seusai resmi masuk bursa, Rabu (23/2/2022). Strategi tersebut masih terkait pengembangan produk properti berkonsep transit oriented development atau TOD.
”Adhi Commuter Properti (ADCP) telah mempersiapkan strategi yang matang dan terintegrasi untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Kami optimistis bisnis ADCP akan terus berkembang seiring dukungan induk usaha kami, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yang telah memiliki rekam jejak yang baik,” kata Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman pada pencatatan perdana saham (IPO) Adhi Commuter Properti di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada penutupan perdagangan, Rabu sore, saham Adhi Commuter Properti ditutup turun 6 persen menjadi Rp 122. Sebelumnya, yakni pada awal perdagangan, harga saham Adhi Commuter Properti sempat naik 30 persen.
Strategi yang dipersiapkan Adhi Commuter Properti antara lain adalah mengembangkan properti di lokasi strategis, yakni menempel dengan pusat transportasi publik, melakukan diversifikasi produk, brand architecture, menjalin hubungan dengan perbankan, serta digitalisasi perusahaan secara komprehensif.
Direktur Pengembangan Bisnis Adhi Commuter Properti Rozi Sparta menambahkan, lini bisnis Adhi Commuter terbagi menjadi dua, yaitu bisnis properti dan bisnis recurring income. Dalam bisnis properti, Adhi Commuter akan mengembangkan residensial dan perkantoran. Sementara untuk bisnis recurring, Adhi Commuter mengola hotel GrandDhika Indonesia, penyewaan perkantoran, area komersial dan bisnis penyewaan lainnya.
Emiten rumah sakit
Emiten pengelola rumah sakit PT Bundamedik Tbk berencana melanjutkan ekspansi pada 2022. Pada 2021, pertumbuhan bisnis non-Covid-19 tumbuh 26 persen dengan peningkatan jumlah tempat tidur mencapai 40 persen.
Pada 2021, Bundamedik fokus pada empat strategi utama, yaitu memperluas ekosistem, menambah kerja sama dengan mitra strategis, memperkuat lini bisnis utama, dan menumbuhkan bisnis yang tangguh.
”Ke depan, Bundamedik akan siap dengan strategi yang lebih agresif untuk memaksimalkan potensi industri yang diprediksi akan terus tumbuh, di antaranya melanjutkan ekspansi, baik secara organik maupun akuisisi, dan memperdalam kerja sama dengan partner strategis yang sudah ada,” tutur Komisaris Utama Bundamedik dr Ivan Sini, SpOG dalam keterangan tertulisnya.