Adhi Commuter Properti Turunkan Target Saham yang Dilepas
Target jumlah saham yang dilepaskan dalam penawaran saham perdana PT Adhi Commuter Properti Tbk turun.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Target jumlah saham yang dilepaskan dalam penawaran saham perdana PT Adhi Commuter Properti Tbk turun. Selain itu, harga saham dipatok pada batas bawah dan jumlah saham yang dilepaskan pun lebih kecil dibandingkan dengan rencana semula.
Anak usaha PT Adhi Karya Tbk ini menjual saham pada batas bawah dari kisaran Rp 130-Rp 200 per saham yang ditentukan sebelumnya. Sementara jumlah saham yang ditawarkan menurun dari 8.011.204.500 menjadi hanya 2.222.222.200 saham. Persentasenya turun dari 28,6 persen menjadi hanya 10 persen.
Dengan penentapan harga pada Rp 130 per saham dan penurunan jumlah saham yang akan dilepaskan, dana yang berpotensi didapatkan oleh Adhi Commuter juga hanya sebesar Rp 288.888.886.000. Nilai ini jauh lebih kecil dari ekspektasi semula yang sekitar Rp 1.602.240.900.000.
”Kami memastikan saham IPO ADCP akan diminati investor seiring fundamental bisnis kami yang positif dengan potensi yang akan terus bertumbuh. Mengingat konsep bisnis yang kami usung, yakni properti berkonsep transit oriented development (TOD) yang menempel ke simpul-simpul transportasi publik khususnya kereta light rapid transit Jabodetabek,” papar Direktur Utama Adhi Commuter Properti Rizkan Firman, Rabu (16/2/2022).
Dia menambahkan, penyesuaian jumlah saham yang dilepas merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan potensi bisnis perusahaan ke depannya yang masih banyak ruang untuk terus bertumbuh mengingat mayoritas properti Adhi Commuter masih dalam tahap pengembangan. Dia yakin saham Adhi Commuter akan lebih tinggi lagi sehingga akan dapat dijajaki skema pendanaan lain melalui aksi korporasi lainnya.
Strategi bisnis lainnya adalah membangun aliansi strategis dengan sejumlah investor serta mitra untuk berbagai proyek yang dijalankan dan direncanakan, serta menjajaki opsi pembiayaan proyek yang selektif dan efisien.
Dirut baru Bukalapak
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bukalapak.com Tbk menyetujui pengangkatan pengurus baru. Willix Halim diangkat menjadi direktur utama menggantikan Rachmat Kaimuddin. Selain Willix, rapat juga menyetujui penunjukan Victor Putra Lesmana dan Howard Nugraha Gani menjadi direktur. Sementara Teddy Nuryanto Oetomo dan Natalia Firmansyah masih tetap menjabat sebagai direktur.
”Kami optimistis bahwa Willix Halim akan dapat meneruskan kepemimpinan Rachmat Kaimuddin di Bukalapak dan terus mengembangkan perseroan menjadi perusahaan publik yang kokoh secara finansial, berkembang secara berkelanjutan, serta membawa dampak yang signifikan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” kata Bambang Brodjonegoro, Komisaris Utama merangkap sebagai Komisaris Independen Bukalapak, seusai rapat tersebut.
Pada sesi penutupan, harga saham Bukalapak naik 1,59 persen menjadi Rp 382. Harga ini turun jauh di bawah harga perdananya yang sebesar Rp 850.