BUMN konstruksi PT PP terus menyelesaikan pembangunan fasilitas penunjang untuk ajang balapan MotoGP Mandalika 2022. PT PP mengerjakan grandstand untuk tribun penonton yang masih dalam tahap pengerjaan.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — BUMN konstruksi PT PP terus menyelesaikan pembangunan fasilitas penunjang untuk ajang balapan MotoGP Mandalika 2022. PT PP mengerjakan grandstand untuk tribune penonton yang masih dalam tahap pengerjaan.
Walaupun demikian, manajemen PT PP optimistis seluruh pekerjaan penunjang akan selesai awal Maret mendatang. ”PT PP berbangga telah dipercaya menjadi bagian besar dalam pembangunan pengembangan kawasan Mandalika, terutama Pertamina Mandalika International Street Circuit sebagai tuan rumah MotoGP Indonesia,” kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dalam keterangannya, Senin (14/2/2022).
Grandstand yang masih dalam tahap pengerjaan berkapasitas total 50.634 kursi dan VIP Village seluas 8.438,5 meter persegi dengan kapasitas 2.128 kursi VIP Lounge dan 1.056 kursi di tribune VIP. Saat ini progres pengerjaan Grandstand VIP Village berada pada 47,54 persen. PT PP juga membangun observation deck di Bukit 360 yang diperuntukkan bagi tamu VVIP dan hingga kini progresnya berada pada 30 persen. Adapun Pertamina Mandalika International Street Circuit sepanjang 4,3 kilometer dan 17 tikungan dibangun PT PP dalam waktu 14 bulan. Menurut Novel, lintasan utama sirkuit ini dapat ditempuh dengan kecepatan puncak 310 kilometer per jam.
Selain itu, PT PP juga akan mengerjakan beberapa pekerjaan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Penataan koridor-koridor Mandalika ditargetkan selesai pada akhir Februari 2022. PT PP juga berpartisipasi dalam pekerjaan Mandalika Urban Tourism Infrastructure Project yang saat ini progresnya mencapai 26,69 persen dan ditargetkan selesai pada Juni 2023.
Analis Mirae Asset Sekuritas Joshua Michael dalam risetnya mengatakan, secara umum berharap pada upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja keuangan BUMN konstruksi, seperti pembangunan ibu kota baru juga investasi INA, yang akan berdampak positif terhadap sektor konstruksi ini khususnya pada semester pertama 2022. PT PP menargetkan kontrak baru senilai Rp 31 triliun pada 2022.
Sementara itu, emiten BUMN konstruksi lainnya PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengucurkan utang ke anak usahanya yang bergerak pada bisnis jalan tol PT Waskita Toll Road senilai Rp 6,42 triliun. Waskita Toll Road akan menggunakan pinjaman itu, antara lain, untuk setoran modal kepada anak usahanya, PR Waskita Sriwijaya Toll Road, PT Waskita Bumi Wira, dan PT Trans Jabar Tol.
Dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, tingkat suku bunga yang dikenakan atas pinjaman itu sebesar 8 persen per tahun dengan jangka waktu sampai 31 Desember 2025.
Saham Waskita Karya juga masuk ke daftar indeks LQ45 atau indeks 45 saham terlikuid di BEI. Selain itu, saham BUMN karya ini juga masuk ke jajaran IDX30, berisi 30 saham yang memiliki likuditas tinggi, kapitalisasi besar, dan memiliki fundamental perusahaan yang stabil.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam keterangan tertulisnya mengatakan, Waskita akan fokus menjalankan bisnis berbekal transformasi bisnis dan kemampuan likuiditas yang baik sehingga mampu memperbaiki kinerja keuangan yang berkelanjutan.
Waskita masih harus berjuang untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Ada delapan cara yang ditempuh untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Analis konstruksi dari Mirae Asset Sekuritas, Joshua Michael, mengatakan, target pemulihan kinerja yang dilaksanakan Waskita masih berjalan sesuai dengan rencana. ”Nanti hasilnya akan tecermin pada kinerja kuartal pertama 2022,” kata Joshua dalam risetnya.