Kinerja perbankan yang bagus membuat para investor baik domestik maupun asing membeli saham-saham perbankan sehingga mendorong indeks.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pada pekan kedua Februari ini, Indeks Harga Saham Gabungan dapat mencapai rekor terbaru pada posisi 6.805. Kinerja perbankan yang bagus membuat para investor baik domestik maupun asing membeli saham-saham perbankan sehingga mendorong indeks. Sejak awal tahun, para investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 12,5 triliun.
”Indeks bergerak pada kisaran terbatas pada Desember dan Januari sehingga secara teknikal kami memperkirakan IHSG akan mampu menembus level 7.000 pada Februari ini,” kata Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Kamis (10/2/2022).
Investment Information Head Mirae Roger MM menambahkan, Mirae menargetkan pada tahun ini indeks dapat mencapai level 7.600. ”Sehingga masih ada potensi upside dari level saat ini. Net buy investor asing cukup besar. Ini juga terkait pengetatan moneter, ada kemungkinan yang kena dampak adalah pasar obligasi. Para investor akan mencairkan obligasi dan mencari instrumen lain yang lebih menguntungkan, yaitu saham. Pengetatan moneter ini juga akan berimbas pada pasar modal kita secara positif. Kalau net buy asing akan terus terjadi hingga bulan depan, indeks tembus ke level 7.000 dalam waktu tak lama lagi,” tutur Roger. Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information, mengatakan, ada tiga sektor yang dapat menjadi perhatian investor, yaitu sektor perbankan, energi, dan konstruksi.
Optimisme senada disampaikan Strategis Ekonomi Makro Samuel Sekuritas Indonesia Lionel Priyadi. Dalam risetnya, Lionel menyebutkan bahwa pergerakan indeks setelah keluar data produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat 2021 menunjukkan pasar optimistis terhadap pemulihan Indonesia, tetapi khawatir pada dampak Omicron pada kuartal pertama 2022.
”Pasar merespons positif rilis PDB kuartal IV-2021 yang tumbuh 5 persen dari tahun lalu, melebihi ekspektasi konsensus yang sebesar 4,8 persen dan proyeksi ekonom kami 4,7 persen. IHSG ditutup rekor tertinggi 6.804 pada 7 Februari. Akan tetapi, IHSG mengalami koreksi keesokan harinya dengan pola candlestick palu pada harga penutupan 6.789 dan ekor pada 6.860. Pola ini mengindikasikan kekhawatiran pasar atas dampak pengetatan PPKM Level 3 terhadap pemulihan ekonomi meskipun pengetatan yang diberlakukan lebih longgar dibandingkan dengan Desember lalu,” kata Lionel.
Ekonom SSI memperkirakan PDB pada kuartal pertama hanya bertumbuh 4 persen dari tahun lalu dengan potensi downside 3 persen apabila diberlakukan PPKM yang lebih ketat dan lama. ”Akan tetapi, investor asing masih optimistis pada prospek pasar saham Indonesia sebagai sarana lindung nilai dari pengetatan moneter yang semakin hawkish di pasar negara maju. Indonesia dipilih karena performanya lebih baik dibandingkan dengan pasar saham negara berkembang lainnya kecuali Filipina,” ujar Lionel.
Selain masuk ke pasar saham, para investor asing juga membeli surat utang Indonesia. Pembelian ini membalik posisi penjualan investor asing di pasar surat utang yang terjadi dalam lima bulan belakangan.