Program edukasi keuangan yang digarap oleh GoPay, Gojek, dan Tokopedia menjangkau 16 juta peserta. Program kerja sama dengan BEI itu diharapkan meningkatkan literasi keuangan khususnya di kalangan investor muda.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Program edukasi keuangan FinanSiap yang diinisiasi oleh GoPay, Gojek, dan Tokopedia telah menjangkau 16 juta peserta hingga Rabu (9/2/2022). Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia.
Grup GoTo melalui tiga lini bisnisnya tersebut melaksanakan program edukasi keuangan itu sejak Oktober 2021 hingga Februari 2022. Berbagai kanal digunakan untuk menyampaikan materi, termasuk situs FinanSiap, Tokopedia Play, GoPlay, serta kanal media sosial juga iklan digital.
”Pada akhir 2021, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hampir 7,5 juta investor pasar modal, sebuah peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan meningkatnya jumlah investor ini, semakin besar pula tanggung jawab BEI untuk mengedukasi masyarakat agar dapat berinvestasi secara cerdas dan cermat,” kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, Rabu (9/2/2022).
Menurut dia, 16 juta peserta edukasi yang digelar BEI bersama GoPay, Gojek, serta Tokopedia melalui program FinanSiap menjadi pencapaian baik bagi BEI serta pemangku pasar modal Indonesia. ”Kami sangat antusias untuk menyambut potensi kerja sama dengan berbagai pihak lain di masa depan,” ujar Hasan Fawzi.
FinanSiap merupakan program edukasi literasi keuangan dari GoPay yang diluncurkan pertama kali pada Juli 2021. Tujuannya untuk menjawab kebutuhan literasi keuangan, khususnya bagi kelompok usia muda. Partisipasi investor muda di pasar modal membuat FinanSiap mendukung program edukasi BEI, khususnya calon investor agar menjadi investor cerdas.
”GoPay, sebagai bagian dari ekosistem GoTo, berkomitmen memperluas fungsinya, tidak hanya sebagai alat pembayaran, tetapi juga sebagai sarana yang membantu pengguna mengatur keuangan untuk mencapai tujuan finansialnya,” kata Chief Marketing Officer GoPay Fibriyani Elastria.
Sejak dimulai beberapa bulan silam, kata dia, pihaknya melihat antusiasme masyarakat dalam mengakses materi edukasi keuangan FinanSiap. Edukasi itu tidak terbatas bagi masyarakat umum, tetapi juga ditujukan bagi mitra usaha yang sudah tergabung dalam GoTo Financial & Tokopedia Seller.
Emiten baru
Sementara itu, sejak awal 2022 hingga 9 Februari 2022, Bursa Efek Indonesia sudah kedatangan tujuh emiten baru yang tercatat. Emiten ketujuh yang tercatat tahun ini adalah produsen kendaraan khusus, yakni PT Nusatama Berkah Tbk.
Nusatama melepaskan 700 juta saham atau sekitar 25,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga yang ditawarkan Rp 100 per saham dan dana yang dihimpun dalam penawaran saham ini mencapai Rp 70 miliar.
”Kendaraan kami banyak digunakan untuk angkutan batu bara, nikel, juga emas. Sebagai perusahaan yang tercatat di BEI, kami berkesempatan memperkuat permodalan dengan dana dari publik. Kami akan terus menjunjug tinggi visi kami untuk menjadi perusahaan manufaktur terkemuka dan memberikan manfaat sebesarnya kepada para pemegang saham,” ujar Direktur Utama Nusatama, Bambang Susilo, ketika pencatatan perdana saham Nusatama di BEI, Rabu (9/2/2022).
Dana yang dihimpun oleh Nusatama dari publik ini akan digunakan untuk modal kerja, pembelian mesin, dan perluasan area produksi. Dengan demikian, kinerja perusahaan dan penjualan Nusatama Special Vehicle diharapkan meningkat.
Nusatama Special Vehicle menyatakan akan terus berinovasi mengembangkan produk baru seperti trailer side dump dengan kapasitas hingga 120 meter kubik, trailer high bed dan low bed, fuel truck, lube service truck, concrete mixer, juga logging pole trailer untuk angkutan kayu hingga 60 ton. Kendaraan khusus ini digunakan untuk keperluan pengangkutan berbagai macam barang tambang, kayu besar, dan lainnya.
Dana publik yang berpotensi dikumpulkan dari masuknya unicorn ke BEI sekitar 8,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 126 triliun.
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, dana publik yang berpotensi dikumpulkan dari masuknya unicorn ke BEI sekitar 8,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 126 triliun.
”Kami telah melakukan pemetaan (mapping) pada 50 perusahaan start-up yang beroperasi di Indonesia, dan pada beberapa pemberitaan media disebutkan bahwa perusahaan tersebut sudah melakukan penggalangan dana paling tidak sekitar 20 juta dollar AS. Dari 50 perusahaan tersebut, kami sudah bertemu dengan 20 perusahaan, di mana 15 perusahaan di antaranya menyatakan berencana untuk melakukan penawaran publik,” kata Yetna.
BEI juga sudah melakukan valuasi. Dari 20 perusahaan tersebut, valuasinya diperkirakan mencapai 22 dollar AS dengan target penggalangan dana yang direncanakan 8,8 miliar dollar AS.
“Informasi penggalangan dana ini disampaikan pada forum lain, Bursa tidak turut serta dalam forum tersebut. Tentunya perkiraan penghimpunan dana tersebut bergerak dinamis sesuai dengan kondisi pasar pada saat mereka melakukan penggalangan dana,” kata Yetna optimistis.