Kalbe Farma Siapkan Rp 1 Triliun untuk Beli Balik Saham
Emiten yang bergerak di sektor farmasi, PT Kalbe Farma Tbk, berencana membeli kembali sahamnya dengan menyiapkan anggaran Rp 1 triliun. Selain Kalbe Farma, ada 11 emiten yang sedang ”buyback” sahamnya.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Deretan emiten yang hendak membeli kembali sahamnya terus bertambah. PT Kalbe Farma Tbk, emiten yang bergerak di sektor farmasi, misalnya, berencana membeli kembali sahamnya dengan anggaran maksimal Rp 1 triliun.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/2/2022), menyebutkan, Kalbe akan membeli kembali sahamnya setara dengan 588 juta unit. Harga maksimal pembelian saham dibatasi pada harga Rp 1.700 per saham.
Di pasar, harga saham Kalbe Farma saat ini Rp 1.645 per saham. ”Pembelian kembali akan dilaksanakan terhitung sejak 9 Februari hingga 8 Mei 2022,” demikian penjelasan Vidjongtius.
Dana yang dikeluarkan untuk membeli kembali saham Kalbe tersebut berasal dari dana internal, juga pinjaman. Pinjaman yang dilakukan untuk membeli kembali saham akan menimbulkan beban bunga Rp 29 miliar per tahun.
Tujuan dari pembelian kembali saham ialah untuk menstabilkan harga pada saat pasar sedang fluktuatif. Selain itu, pembelian kembali juga akan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Kalbe secara fundamental.
Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan, hingga 4 Februari 2022 tercatat 11 emiten yang sedang melaksanakan periode pembelian kembali sahamnya. Ada tujuh di antaranya yang sudah selesai melakukan pembelian kembali saham dengan nilai total mencapai Rp 2,3 triliun.
”Selain itu, ada 133 perusahaan yang telah menyelesaikan periode buyback dan telah merealisasikan pelaksanaan buyback dengan nilai realisasi mencapai Rp 9,3 triliun sejak diberlakukannya SE OJK (Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan) no.3/SEOJK.04/2020 pada 9 Maret 2020,” kata Yetna.
Emiten yang merencanakan membeli kembali sahamnya antara lain BRI senilai Rp 3 triliun, Matahari Departement Store Tbk senilai Rp 500 miliar, dan PT Medikaloka Hermina Tbk senilai Rp 100 miliar.
Sementara itu, sejak awal tahun hingga 9 Februari 2022, BEI sudah kedatangan tujuh emiten baru yang tercatat. Emiten ketujuh yang tercatat tahun ini ialah produsen kendaraan khusus, yakni PT Nusatama Berkah Tbk, yang resmi mencatatnya sahamnya secara perdana di BEI, Rabu (9/2/2022).
Nusatama melepaskan 700 juta saham atau sekitar 25,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga yang ditawarkan Rp 100 per saham dan dana yang dihimpun dalam penawaran saham ini mencapai Rp 70 miliar.