Batavia Prosperindo dan BCA Luncurkan Reksa Dana Sektor Teknologi
Batavia Prosperido dan BCA meluncurkan reksa dana yang memberikan kesempatan investor untuk berinvestasi saham sektor teknologi di luar Indonesia. Sektor teknologi dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang menarik.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Manajer investasi Batavia Prosperido Aset Manajemen dan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA meluncurkan reksa dana baru, yakni Reksa Dana Batavia Technology Sharia Equity USD. Produk reksa dana ini memberikan kesempatan bagi investor untuk berinvestasi saham-saham sektor teknologi di luar Indonesia.
Reksa Dana Batavia Technology Sharia Equity USD ditujukan untuk investor menengah ke atas dengan minimal pembelian sebesar 10.000 dollar AS. Reksa dana ini dijual melalui Bank BCA.
”Seperti produk berbasis saham lainnya, reksa dana ini mengandung risiko karena berbasis saham dan berdenominasi dollar AS. Selain risiko valuta asing, ada juga risiko likuiditas meskipun sebanyak 50 persen underlying-nya adalah saham mega caps,” kata Lilis Setiadi, CEO Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Senin (7/2/2022).
Menurut dia, para investor harus memahami risikonya, seperti harga saham yang naik turun. Selain itu, juga risiko regulasi karena dana investor diinvestasikan pada perusahaan yang berdomisili di negara lain.
Sektor teknologi dinilai memiliki potensi pertumbuhan menarik sebab terkait dengan transformasi digital. Saat ini, sebagian besar saham teknologi di Amerika Serikat menjadi pusat inovasi.
Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman menambahkan, perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan memengaruhi kehidupan masyarakat. ”Maka, potensi perkembangan di bidang teknologi dinilai cukup besar sehingga merupakan sektor yang menarik untuk diinvestasikan," ujarnya.
Selain itu, iklim investasi di Indonesia saat ini masih menunjukkan antusiasme yang tinggi. ”Masyarakat makin tergerak berinvestasi melalui berbagai instrumen,” kata Suwignyo.
Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setiyabudhi mengatakan, produk investasi baru ini memberikan peluang bagi para investor untuk dapat berinvestasi di saham-saham teknologi global. ”Kehadirannya diharapkan dapat memberikan solusi investasi terbaru,” kata Christine.
Portofolio investor akan makin lengkap karena ada produk baru yang sesuai dengan tren pasar yang saat ini sedang terjadi.