Tren Penambahan Investor Pasar Modal Terus Berlanjut
Tren kenaikan jumlah investor di pasar modal pada tahun 2020 dan 2021 berlanjut hingga awal tahun 2022. Bursa Efek Indonesia mencatat tambahan 260.000 investor menjadi 7,75 juta investor per 21 Januari 2022.
Oleh
JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah investor di pasar modal terus bertambah. Tren kenaikan pada tahun 2020 dan 2021 tetap terjadi pada awal tahun 2022. Hingga 21 Januari 2022 lalu ada tambahan 260.000 investor baru.
”Investor di pasar modal bertambah menjadi 7,75 juta investor. Dari jumlah itu, investor saham bertambah 80.000 menjadi 3,5 juta investor. Kenaikan jumlah investor termasuk kenaikan aktivitas investor ritel merupakan hasil dari upaya Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama para pemangku dalam sosialisasi, edukasi, dan literasi kepada masyarakat,” kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi ketika membuka seminar tentang multiple voting shares, Selasa (25/1/2022).
Likuditas perdagangan pun tidak sepi, yakni dengan rata-rata nilai transaksi harian yang mencapai Rp 12,1 triliun. Angka ini menurun dibandingkan dengan situasi di akhir tahun, tetapi relatif masih stabil.
Dalam kesempatan sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen, mengingatkan, walaupun investor ritel terus bertambah, perlu ada keseimbangan dengan investor regional dan global. ”Aset investor ritel masih kecil dibandingkan dengan investor regional atau global. Porsi ritel dan regional atau global harus seimbang,” kata Hoesen.
Edukasi juga dilakukan oleh perusahaan sekuritas, seperti dilakukan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, yang membuka kantor baru ”The Investment House by Mirae Asset Sekuritas Indonesia” di kawasan SCBD Jakarta, Selasa (25/1/2022). CEO Mirae Asset Tae Yong Shim mengatakan, memang saat ini semua terlihat serba digital, tetapi tetap diperlukan sarana berupa tempat fisik.
Tempat tersebut terbuka untuk memenuhi kebutuhan investor agar dapat mengakses informasi dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan tentang pasar modal. ”Kami menyediakan solusi dan layanan investasi yang komprehensif termasuk saham, obligasi, investment banking, reksa dana, riset, dan banyak lagi. Melalui Rumah Investasi ini kami berharap dapat melayani nasabah lebih baik,” lanjut Tae Yong Shim.
Sepanjang tahun 2021, nilai transaksi yang dibukukan oleh Mirae Asset mencapai Rp 692,3 triliun dengan pangsa pasar 10,48 persen.
Baca juga:
Jelang Akhir Tahun, Waskita ”Right Issue” Rp 11,9 Triliun