Citigrup melepas bisnis konsumernya di Indonesia kepada UOB Grup. Penyelesaian akuisisi ini diperkirakan berlangsung pertengahan 2022 hingga awal 2024.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — United Overseas Bank atau UOB Group mengumumkan akuisisi bisnis konsumer Citigroup di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Dengan kesepakatan ini, UOB memperluas cakupan bisnisnya di Asia Tenggara, sedangkan Citigroup memperoleh keuntungan dari penjualan yang digunakan untuk meningkatkan modal.
UOB akan melakukan pembayaran tunai kepada Citi untuk aset bersih dari bisnis yang diakuisisi, sesuai dengan penyesuaian penutupan biasa, ditambah premi total 690 juta dollar AS atau setara dengan Rp 9,87 triliun untuk keempat negara tersebut. Perjanjian tersebut mencakup perpindahan sekitar 5.000 karyawan consumer banking dan karyawan pendukung Citigrup ke UOB segera setelah penutupan transaksi.
Setelah selesai, Citigroup berharap agar transaksi tersebut bisa melepas sekitar 1,2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp. 17,2 triliun dari ekuitas umum yang bisa digenggam (tangible common equity/TCE) atau yang dialokasikan. Selain itu, terdapat pula peningkatan TCE sekitar 200 juta dollar AS atau setara dengan Rp. 2,86 triliun.
Akuisisi bisnis di empat negara itu merupakan bagian dari total keluarnya Citigroup dari bisnis perbankan konsumen pada 13 pasar atau negara di Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Total nilainya sekitar 7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 100,1 triliun dari TCE yang dialokasikan dari waktu ke waktu.
Deputy Chairman dan Chief Executive Officer UOB Wee Ee Cheong menyampaikan, UOB telah menerapkan kedisiplinan dalam perhitungan bisnis dan dalam pengambilan keputusan untuk akuisisi.
”Akuisisi ini merupakan kesempatan yang luar biasa yang datang pada saat yang tepat, suatu deal transformational yang akan mengukuhkan posisi kami sebagai bank regional terkemuka,” ujar Cheong dalam konferensi pers virtual, Jumat (14/1/2022).
Ia menambahkan, akuisisi bisnis konsumer Citigroup di pasar utama, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam, merupakan sebuah peluang besar yang hadir pada saat yang tepat. UOB percaya pada potensi jangka panjang kawasan Asia Tenggara dan menerapkan kedisiplinan, kehati-hatian, dan keteguhan dalam memanfaatkan kesempatan untuk bertumbuh.
”Seraya menunggu persetujuan regulator, kami berharap dapat mengintegrasikan kualitas portofolio Citigroup dan menyambut tim mereka, serta menciptakan nilai yang bertumbuh bagi nasabah, kolega serta pemangku kepentingan. Bisnis yang diakuisisi, bersama dengan bisnis konsumer regional UOB, akan membentuk sinergi yang kuat dan dapat meningkatkan skala bisnis UOB Group dan memperkuat posisi kami sebagai bank regional terkemuka,” ujar Cheong.
Peter Babej, Chief Executive Officer (CEO) Citi Asia Pasifik, mengatakan, sangat antusias dalam mengumumkan transaksi ini dengan UOB. ”Kami yakin bahwa UOB, dengan budaya yang kuat dan ambisi regional yang luas, akan memberikan peluang yang sangat baik seiring dengan upaya menyediakan rumah jangka panjang bagi rekan-rekan bisnis konsumer kami di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Memfokuskan bisnis melalui tindakan ini dapat memfasilitasi investasi tambahan bagi area fokus strategis kami, termasuk jaringan kelembagaan di seluruh Asia Pasifik guna mendorong pendapatan yang optimal bagi Citi,” ujarnya.
Sementara itu, penyelesaian akuisisi di masing-masing negara akan menunggu persetujuan dari regulator negara terkait dan di Singapura. Penyelesaian akuisisi diperkirakan akan berlangsung antara pertengahan 2022 dan awal 2024.
Hal ini bergantung pada perkembangan dan hasil dari proses persetujuan regulator. Citigroup akan membantu UOB dan anak perusahaannya (UOB Group secara kolektif) dalam migrasi nasabah dan karyawan dari bisnis konsumer untuk memastikan kelancaran transisi.
Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi menjelaskan, tidak akan ada perubahan layanan yang diberikan kepada klien dan nasabah perbankan konsumennya.
”Indonesia tetap menjadi pasar penting bagi Citi secara global dan kami tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani klien institusional secara lokal, regional, dan global seperti yang telah kami lakukan sejak 1968,” ujarnya.