Pabrik di Indonesia Rampung, Hyundai Siap Produksi untuk Domestik dan Ekspor
Setelah menyelesaikan pembangunan pabrik di Bekasi, Jawa Barat, produsen otomotif Hyundai bersiap produksi dengan kapasitas 150.000 unit per tahun. Selain pasar domestik, Hyundai juga menyasar pasar luar negeri.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Perusahaan otomotif Hyundai menyambut 2022 dengan mengoperasikan pabrik baru di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang juga buah kerja sama Indonesia dan Korea Selatan. Pabrik yang bakal segera diresmikan tersebut mampu memproduksi 150.000 mobil per tahun dengan tenaga kerja yang telah terserap mencapai 1.700 orang.
Pembangunan pabrik tersebut diawali kunjungan Presiden Joko Widodo ke pabrik Hyundai Motor Company di Ulsan, Korea Selatan, pada November 2019. Saat itu dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MOU) antara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dengan pihak Hyundai Motor Company.
Kendati pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia sejak 2020, pembangunan tetap berlanjut dan kini telah rampung serta beroperasi. Peresmian pabrik di bawah PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia itu direncanakan bakal dilakukan dalam beberapa pekan ke depan.
Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia Makmur mengatakan, investasi yang masuk mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21,4 triliun. ”Itu termasuk untuk pembelian tanah, pembangunan gedung, hingga persiapan produksi,” katanya di sela-sela Media Experience With Hyundai di pabrik itu, Kamis (13/1/2022).
Produksi mobil di Hyundai Motor Manufacturing, Bekasi, dimulai dengan produk Hyundai Creta, yang merupakan jenis sport utility vehicle (SUV) berbahan bakar bensin. Sebelumnya, mobil tersebut diperkenalkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Indonesia Convention Exhibition BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, November 2021.
Hingga akhir Desember 2021, kata Makmur, pemesanan mobil dengan varian harga berkisar Rp 279 juta - Rp 399 juta itu mencapai lebih dari 1.200 unit. Pada akhir Januari 2022, pihaknya akan mulai menyuplai produk tersebut ke konsumen dan memamerkan (display) di seluruh jaringan Hyundai yang ada di Indonesia, yang jumlahnya total ada 100 jaringan.
Ia menambahkan, dengan adanya pabrik di Indonesia, permintaan pemesanan bakal bisa dipenuhi segera. ”Yang jelas, kapasitas produksi (pabrik) 150.000 unit per tahun. Mau berapa, kami siap. Ini tak hanya untuk domestik, tetapi juga ekspor. Saat ini belum (produksi untuk ekspor), tetapi kami ke arah sana,” kata Makmur.
Mengenai tantangan industri otomotif pada 2022, Makmur melihatnya secara positif. Dengan produk lokal atau diproduksi di Indonesia, pihaknya siap memacu produksi. Dengan tren pemesanan yang bagus pada Hyundai Creta, ia yakin industri otomotif tahun ini lebih baik dari 2020 dan 2021.
Sales Director Hyundai Motors Indonesia Erwin Djajadiputra menambahkan, dari semua tipe Hyundai Creta yang tersedia, pemesanan relatif merata. Namun, dari segi popularitas, tipe tertinggi atau prime menjadi yang teratas.
”Kemarin (waktu diperkenalkan di GIIAS) kan belum produksi massal. Display juga belum ada. Dari 1.200 pemesanan, rata-rata di Pulau Jawa, seperti Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Pada Februari 2022 ini akan kami lengkapi seluruh display Hyundai di Indonesia (dengan Creta),” ujar Erwin.
Mobil listrik
Pada 2022, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia juga bakal memproduksi massal mobil listrik, Ioniq 5. Makmur meyakini, ke depan, pasar mobil listrik di Indonesia akan semakin baik.
”Saat inj yang utama ialah bagaimana kita mengedukasi konsumen. Kita sebenarnya sudah siap masuk dan charge pun bisa di mana saja. Hanya memang perlu manajemen yang baik. Di mana titik-titik yang ada stasiun pengisian (charging station). Di Indonesia, ada 185 charging station dan kebanyakan di Jawa. Untuk Jakarta sampai Bali, misalnya, antara lain ada di Cirebon, Semarang, Solo,” ujarnya.
Di sekitar Hyundai Motor Manufacturing Indonesia atau di Karawang, Jawa Barat, tengah dibangun pabrik baterai untuk kendaraan listrik, buah kerja sama Hyundai dan LG Energy Solution. Namun, Makmur belum bersedia komentar tentang hal tersebut.