Tutup 2021, Kalsel Ekspor Komoditas Pertanian Senilai Rp 180,6 Miliar
Kalimantan Selatan menutup tahun 2021 dengan melakukan ekspor komoditas pertanian senilai Rp 180,6 miliar ke tujuh negara. Ekspor ini jadi momentum kebangkitan perekonomian Kalsel dan kemajuan sektor pertanian daerah.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Kontainer berisi komoditas ekspor pertanian siap diberangkatkan dari Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (31/12/2021). Di akhir tahun 2021, Kalsel mengekspor komoditas pertanian senilai Rp 180,6 miliar ke tujuh negara.
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menutup tahun 2021 dengan melakukan ekspor komoditas pertanian senilai Rp 180,6 miliar ke tujuh negara. Ekspor di akhir tahun ini menjadi momentum kebangkitan perekonomian Kalsel dan kemajuan sektor pertanian daerah.
Pelepasan ekspor komoditas pertanian Kalsel sebanyak 13.330 ton dilaksanakan di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Jumat (31/12/2021). Turut hadir dalam acara itu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Brigadir Jenderal (Pol) Mohamad Agung Budijono.
Produk yang diekspor ialah minyak kelapa sawit mentah (CPO), minyak inti sawit (PKO), bungkil kelapa sawit (PKE), karet, dan daun gelinggang. Tujuan ekspornya China, Rusia, Vietnam, India, Taiwan, Arab Saudi, dan Jepang.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Nur Hartanto mengatakan, kegiatan ekspor di Kalsel merupakan rangkaian kegiatan Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021 yang secara serentak diselenggarakan di 34 provinsi atau 34 pintu ekspor Indonesia. Secara nasional, kegiatan pelepasan ekspor dipusatkan di Makassar, Sulawesi Selatan.
”Kegiatan ini merupakan pengawalan dari kinerja ekspor untuk mendukung program Gratieks (gerakan tiga kali lipat ekspor) pertanian yang sudah menjadi program Kementerian Pertanian (Kementan),” katanya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Nur Hartanto (tengah) bersama jajarannya memperlihatkan contoh produk pertanian unggulan ekspor Kalsel di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (31/12/2021).
Melalui program Gratieks diharapkan selama tahun 2020-2024 akan diperoleh peningkatan nilai ekonomi ekspor produk pertanian menjadi tiga kali lipat dari tahun 2019. Secara nasional, nilai ekspor pada 2024 diharapkan mencapai Rp 1.500 triliun.
Menurut Hartanto, program Gratieks membutuhkan sinergisitas Kementan dengan pemerintah daerah, Polri, dan unsur terkait lainnya guna meningkatkan pembangunan dan pengawasan pertanian yang berkelanjutan.
”Target yang ingin dicapai adalah terbangunnya komitmen kerja sama antara Kementan dan Polri untuk mengawal gerakan tiga kali lipat ekspor, serta meningkatkan semangat dan partisipasi dari pemda, pelaku usaha, dan masyarakat terhadap ekspor komoditas pertanian,” ujarnya.
Berdasarkan data sistem automasi IQFast (Indonesian Quarantine Full Automation System) Karantina Pertanian Banjarmasin, nilai ekspor produk pertanian Kalsel naik 177 persen, dari Rp 3,8 triliun pada 2020 menjadi Rp 10,5 triliun pada 2021. Komoditas pertanian unggulan ekspor Kalsel yaitu sawit, karet, dan daun gelinggang.
Di samping itu, setidaknya ada tiga komoditas ekspor baru yang berpotensi untuk terus didorong agar nilai ekspornya meningkat, yaitu porang, sarang burung walet, dan tanaman hias. ”Mudah-mudahan pada 2022 volume dan nilai ekspor Kalsel terus meningkat sehingga bisa mengangkat perekonomian daerah,” ujar Hartanto.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel Birhasani mengatakan, ada tren kenaikan volume dan nilai ekspor Kalsel pada 2021. ”Kenaikan yang signifikan terjadi pada komoditas pertanian dan perikanan. Untuk komoditas pertambangan, datar-datar saja meskipun batubara paling dominan,” katanya.
Komoditas pertanian merupakan salah satu unggulan dari negara kita, termasuk juga unggulan Kalsel.
Birhasani masih optimistis tren kenaikan ekspor Kalsel akan berlanjut di tahun 2022. Bahkan, tak menutup kemungkinan bisa lebih bagus dari tahun 2021 karena permintaan pasar dunia terhadap beberapa komoditas dari Kalsel semakin membaik. ”Terlebih lagi, kalau bisa segera mewujudkan hilirisasi produk yang ada saat ini, nilai ekspor Kalsel dipastikan akan naik berkali-kali lipat,” ujarnya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Petugas mengatur lalu lintas truk peti kemas di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (31/12/2021). Di akhir tahun 2021, melalui pelabuhan tersebut, komoditas pertanian senilai Rp 180,6 miliar diekspor dari Kalsel ke tujuh negara.
Transformasi ekonomi
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kalsel memang sangat bergantung pada komoditas batubara. Namun, pemda sudah berkomitmen untuk mentransformasi sumber pertumbuhan ekonomi ke sumber daya alam terbarukan, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata.
”Komoditas pertanian merupakan salah satu unggulan dari negara kita, termasuk juga unggulan Kalsel. Mudah-mudahan ekspor komoditas pertanian Kalsel bergerak lebih baik lagi di tahun-tahun yang akan datang,” katanya.
Sahbirin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak, khususnya kepada para petani di Kalsel, atas keberhasilan mengekspor berbagai komoditas pertanian ke sejumlah negara. Terwujudnya ekspor komoditas pertanian Kalsel ke sejumlah negara merupakan kebanggaan yang luar biasa karena tentunya akan memengaruhi perekonomian daerah.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menempelkan stiker quarantine checked pada boks barang pertanian siap ekspor di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Jumat (31/12/2021).
”Momentum yang baik ini kiranya menjadi angin segar bagi kebangkitan perekonomian Kalsel yang sempat terdampak pandemi Covid-19. Semoga momentum yang baik ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Sahbirin, sektor pertanian Kalsel masih membutuhkan sentuhan kreativitas dan inovasi, khususnya dari kaum milenial, yang memiliki cara berpikir yang strategis, inspiratif, inovatif, energik, dan juga pandai dalam mengadopsi teknologi masa kini. ”Kami berharap sektor pertanian Kalsel terus menjadi komoditas unggulan dan diekspor,” katanya.