Perkuatan Usaha, Pemkot Surabaya Terus Mengawal Perkembangan UMKM
Pelaku UMKM di Kota Surabaya, Jawa Timur, terus didorong untuk mengurus izin usaha agar bisnis semakin mudah, salah satu dukungan Pemkot Surabaya dengan menggelar pengurusan izin usaha di kantor kecamatan.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perdagangan Kota Surabaya bergerak menjemput bola untuk membantu UMKM mendapatkan izin usaha. Jemput bola dilakukan dengan menggelar road show keliling ke 31 kecamatan untuk melakukan sosialisasi sekaligus mendampingi pelaku UMKM dalam pengurusan nomor induk berusaha.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya meminta semua UMKM Surabaya mengantongi izin usaha. Selama ini pelaku UMKM di Surabaya bisa mengurus berbagai izin terkait usaha secara daring atau tak perlu datang dan hadir di mal pelayanan di Gedung Siola, Jalan Tunjungan. Pengurusan izin juga bisa dilakukan di kantor kecamatan masing-masing.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati, Kamis (30/12/2021), instansinya bersinergi dengan kecamatan serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar road show di 31 kecamatan di ”Kota Pahlawan”. ”Kegiatan yang digelar di 3-4 titik setiap hari itu sudah berlangsung sejak awal Desember,” katanya.
Rata-rata setiap lokasi atau setiap kecamatan menghadirkan sekitar 50 pelaku UMKM, bahkan ada yang sampai 100 UMKM. Jadi kata Wiwiek, selama Desember saja, ada 1.550 UMKM yang sudah dibantu mengurus izin usahanya atau nomor induk berusaha (NIB). "Selama sosialisasi pemohon didampingi mengurus NIB hingga tuntas, prosesnya pun dipermudah dan cepat,” tegasnya.
Pelaku UMKM cukup membawa KTP Surabaya, sabak atau telepon pintar yang mendukung usahanya. Jika semua lengkap, tim pendamping dari Dinas Perdagangan dan DPMPTSP akan terlibat dalam pengisian yang dilakukan secara online. ”Jadi, dalam waktu satu jam sudah beres, bahkan ada yang lebih cepat terutama yang paham pengisiannya di sistem,” ujarnya.
Terus menggerakkan UMKM agar segera memiliki izin usaha, terus didengungkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia meminta jajaran Dinas Perdagangan Kota Surabaya untuk melakukan pendampingan kepada UMKM Surabaya dalam pengurusan izin usaha. Bahkan, ia menargetkan semua UMKM di kota dengan penduduk 2,9 juta jiwa itu segera mengantongi izin.
Menurut Eri Cahyadi, memiliki izin usaha bagi pelaku UMKM sangat penting untuk bisa mendeteksi keberadaan UMKM di kota ini. Dengan demikian bisa dilakukan klusterisasi di sektor UMKM. Semisal UMKM yang memproduki kue basah, roti kering, bordir, kerajinan, garmen dan sepatu. ”Ini fungsinya nanti berhubungan dengan intervensi atau bantuan yang akan diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada UMKM,” ujarnya.
Selama sosialisasi pemohon didampingi mengurus NIB hingga tuntas, prosesnya pun dipermudah dan cepat (Wiwiek Widayati)
Menurut Anna Maydawati, salah satu pelaku UMKM yang mengikuti program ini di Kecamatan Gunung Anyar mengaku sangat bahagia dan senang karena usahanya yang bergerak di bidang mainan edukasi itu kembali mengantongi izin usaha. Sebab, selama ini SIUP (surat izin usaha perusahaan) miliknya sudah mati karena tidak diperpanjang. ”Prosesnya cepat, paling cuma 10 menit,” katanya.
Pemilik UMKM Empat Serangkai ini menjelaskan, dengan program itu, maka pelaku UMKM tidak perlu jauh-jauh mengurus izin usahanya ke DPMPTSP, cukup di kecamatan yang dekat dengan rumahnya. Apalagi, di tempat acara itu juga sudah disediakan Wifi gratis, sehingga setiap prosesnya sangat lancar.
Perbanyak program
Pemkot Surabaya tidak hanya memberi kemudahan mengurus izin UMKM, tetapi juga terus memperbanyak program padat karya. Caranya dengan membuka lapangan pekerjaan bagi keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui pendampingan maupun pemberdayaan UMKM.
Program padat karya tersebut menurut Eri Cahyadi sebagai upaya untuk mengentas kemiskinan dan membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19. Kontribusi UMKM menjadi pilar penting dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Untuk itu pemkot terus memperbanyak lapangan kerja melalui program padat karya.
Supaya produksi UMKM Surabaya terus bergerak, Eri Cahyadi juga mendorong masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemkot, agar menggunakan produk UMKM antara lain sepatu, tas dan seragam sekolah,
Pemkot tak sekadar membuka lapangan kerja melalui pemberdayaan UMKM. Tapi, bagaimana pemkot juga berupaya untuk meningkatkan kualitas produk UMKM agar dapat menyasar ke pangsa pasar yang lebih luas. Semisal UMKM di kelompok garmen atau sepatu akan didampingi desainer sehingga produk alas kaki sesuai selera pasar saat ini.
Dia juga memastikan, pemkot akan terus hadir mendampingi UMKM Surabaya. Termasuk di dalamnya membantu mempromosikan produk UMKM ke sektor perbankan, BUMD, dan semua investor yang ada di Surabaya.