Pandemi menjadi momentum untuk menggerakkan ekonomi hijau. Sektor ini pun berpotensi menyerap tenaga kerja baru dalam jumlah besar.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Generasi muda didorong untuk menekuni sektor ekonomi hijau, yaitu sektor ekonomi yang memadukan kesejahteraan dan kelestarian lingkungan. Selain memerlukan pengetahuan yang cukup, mereka juga membutuhkan dukungan pendanaan. Sektor ini berpotensi menjadi sumber lapangan kerja baru.
”Pengolahan sampah, misalnya. Ini selaras dengan kesadaran anak muda untuk melestarikan lingkungannya. Ini bisa menjadi bisnis tersendiri,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam webinar ”Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau”, Selasa (28/12/2021).
Ganjar menambahkan, selain membutuhkan dukungan pendanaan dan pengetahuan tentang ekonomi hijau di kalangan generasi muda, mereka juga membutuhkan pendampingan selama menjalankan usahanya agar berkelanjutan. Semangat dan minat generasi muda di sektor ekonomi hijau harus tetap dijaga dan terus dikembangkan.
Pada acara yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan, pihaknya mendukung program pemerintah dalam pengembangan ekonomi hijau. Komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam pembangunan ekonominya membutuhkan dana yang terbilang besar, yakni sekitar Rp 745 triliun per tahun.
”Pemerintah sudah memberikan sejumlah insentif untuk mendukung program ini, misalnya insentif pajak untuk kendaraan listrik,” ucap Wimboh.
Ia menambahkan, sejak 2015 OJK sudah menyusun peta jalan Keuangan Berkelanjutan. Peta jalan ini diperpanjang hingga tahun 2025. Inti dari peta jalan tersebut adalah OJK mendorong sektor keuangan untuk fokus dan mempunyai program bisnis yang terkait dengan ekonomi hijau. Tahun 2017, OJK menerbitkan aturan tentang kewajiban lembaga jasa keuangan dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keberlanjutan kepada masyarakat.
Terkait dengan potensi lapangan kerja ekonomi hijau, lanjut Wimboh, sektor yang paling potensial ada di pertanian, pariwisata, dan energi. Di tingkat global, ekonomi hijau berpotensi menyediakan lapangan kerja bagi 395 juta orang. Adapun peluang nilai bisnis di sektor tersebut mencapai 10,1 triliun dollar AS. ”Pandemi bisa menjadi momentum transisi ekonomi hijau,” katanya.