logo Kompas.id
EkonomiMati Hidup Garuda
Iklan

Mati Hidup Garuda

Mau tidak mau, utang harus tetap direstrukturisasi, baik melalui jalur pengadilan maupun nonpengadilan. Pemerintah berkomitmen mengawal restrukturisasi ini sambil terus mendorong pembenahan bisnis Garuda.

Oleh
HENDRIYO WIDI/ STEFANUS OSA TRIYATNA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DqbTwMIsXpJzuuPocb6bxCQ6rR8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_14975281_141_1.jpeg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Jajaran armada pesawat Garuda parkir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (23/6/2015).

JAKARTA, KOMPAS -- Hampir dua tahun pandemi Covid-19 mendera industri penerbangan global, termasuk Indonesia. Belum pulih benar, Omicron, varian baru virus korona, muncul menggoyang pasar.

Membawa luka lama yang diperparah imbas pandemi dan beban restrukturisasi utang, maskapai milik pemerintah, Garuda Indonesia, tetap berupaya terbang mengepakkan sayapnya. Diakui Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputera, pandemi memorakporandakan industri penerbangan karena berbasis mobilitas masyarakat.

Editor:
kompascetak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000