Astra Infra Siap Dukung Keselamatan Mobilitas di Masa Natal dan Tahun Baru
Astra Infra, kelompok usaha Astra, menyatakan kesiapannya untuk ikut bersama pemangku kepentingan mengutamakan mobilitas masyarakat. Lebih dari 1.300 petugas diterjunkan untuk mengawal perjalanan yang aman dan nyaman.
JAKARTA, KOMPAS — Astra Infra, kelompok usaha Astra, menyatakan kesiapannya untuk ikut bersama pemangku kepentingan mengutamakan mobilitas masyarakat, khususnya keselamatan pengguna jalan tol, di masa hari raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Terlepas segala keputusan yang akan diambil pemerintah terkait Natal dan Tahun Baru, dari wacana pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3, kebijakan ganjil genap di jalan tol hingga pembatalan PPKM level 3 secara nasional, kesiapan mengantisipasi mobilitas kendaraan harus tetap dilakukan.
Komitmen itu disampaikan CEO Grup Astra Infra Djap Tet Fa didampingi CEO Toll Road Business Grup Astra Infra Kris Ade Sudiyono dalam media gathering secara virtual di Jakarta, Rabu (8/12/2021). Dalam kesempatan itu, Astra Infra mulai mengampanyekan keselamatan berkendara dengan slogan Nataru Setuju (Selamat Sampai Tujuan).
Selain itu, Astra Infra juga mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga kesehatan dan tetap melakukan protokol kesehatan secara ketat karena Covid-19 yang kini memiliki varian Omicron masih mengancam.
Tet Fa mengatakan, ”Saya kira, kita tetap harus waspada. Tetap menjaga jarak dan melaksanakan prokes agar jangan sampai muncul gelombang ketiga Covid-19.”
Menurut Tet Fa, dari sisi trafik lalu lintas, tahun 2020 memang dirasakan sangat berat bagi industri, termasuk industri jalan tol. Penurunan trafik mobilitas masyarakat disebabkan oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan kini PPKM.
Masyarakat jugs didorong untuk bekerja dan sekolah dari rumah. Ini menyebabkan mobilitas masyarakat turun secara signifikan. Namun, begitu regulasi mulai diperlunak, grafik mobilitas masyarakat mulai meningkat.
Secara grafik, kata Tet Fa, mobilitas masyarakat tahun 2021 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020. Pada bulan Juni-Juli 2021, grafiknya sempat menurun karena gelombang kedua Covid-19 yang diikuti regulasi PSBB. Penurunan ini memang tidak sedalam dibandingkan tahun 2020. Kini, pemerintah, rumah sakit, dan masyarakat sudah jauh lebih siap pascaprogram vaksinasi.
Kris mengatakan, jelang akhir tahun, pihaknya memang selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin supaya pergerakan masyarakat bisa berjalan dengan baik. Intinya, apa pun kebijakan pemerintah untuk periode Natal dan Tahun Baru, para pemangku kepentingan jalan tol senantiasa diperlukan kesiapannya.
Terkait kesiapan itu, kata Kris, Astra Infra sudah mencanangkan semboyan baru ”Nataru Setuju”. Tentu, misi mulianya adalah selamat sampai di tujuan. Bukan sekadar selamat sampai tujuan, melainkan juga sehat.
Astra Infra sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Kondisi produksi Astra Infra berupa jalan tol akan siap dilalui masyarakat. Beberapa ruas jalan sudah diperbaiki. Beberapa proyek yang berada di sepanjang jalan tol akan dibebaskan sementara supaya tidak mengganggu laju lalu lintas masyarakat.
Alat-alat pendukung utama yang disiapkan antara lain armada derek, patroli, PJR, tenaga medis, dan ambulans. Hampir 1.300 petugas akan diturunkan di tujuh ruas jalan tol yang dioperasikan Astra Infra. Bahkan, satgas khusus pun sudah dicanangkan untuk siaga selama 24 jam selama masa Natal dan Tahun Baru.
Astra Infra pun telah menyiapkan akses jalan tol menuju Bandara Internasional Kertajati, Majalengka. Dalam waktu dekat, jalan tol ini akan segera dioperasikan sebelum Natal dan Tahun Baru.
Ega N Boga, Chief Executive Astra Infra Solutions, menjelaskan, ketujuh ruas tol itu dibedakan menjadi Tol Trans-Jawa (mulai dari Tangerang-Merak hingga Surabaya-Mojokerto) dan Metro (Kebon Jeruk-Ulujami dan Kunciran-Serpong). Kesiapan petugas mengawal perjalanan masyarakat pengguna jalan tol ini tentunya dibarengi dengan kesiapan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari kepolisian, dinas perhubungan, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, hingga instansi lainnya.
”Kami memastikan seluruh layanan yang dimiliki Astra Infra Solutions, baik lajur transaksi pembayaran di gerbang tol maupun jalur sepanjang jalan tol, bisa membuat aman, nyaman, dan lancar. Kami menyadari, setiap tahun pasti ada lonjakan-lonjakan trafik secara bersamaan sehingga perlu diwaspadai,” kata Ega.
Trafik yang perlu diwaspadai adalah Gerbang Tol Merak, Palimanan, dan persimpangan Gerbang Tol Bawen. Tol Merak biasanya terjadi pada sore hingga malam di saat masyarakat ingin melakukan penyeberangan antarpulau dengan menumpang feri menuju Sumatera. Lajur layanan pembayaran tol telah ditambah dua unit sehingga saat lonjakan pengendara terjadi bisa lancar terlayani.
”Kepadatan ini biasanya bukan disebabkan penumpukan di gerbang tol. Biasanya, (kepadatan) ini juga berhubungan dengan aktivitas di pelabuhan. Terkadang, pelabuhan pun memerlukan pelayanan tambahan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas,” ujar Ega.
Sementara, di Tol Cikopo-Palimanan, sebanyak 30 gardu masuk dan keluar yang bisa digunakan untuk mengantisipasi arus lalu lintas dari timur dan barat. Di luar lajur transaksi, dipersiapkan pula tambahan 15 mobile readers yang diharapkan bisa melayani antrean kendaraan sehingga memperlancar arus lalu lintas. Astra memprediksi, puncak pergerakan pengendara diperkirakan terjadi pada 23-24 Desember 2021, 30-31 Desember 2021, dan 6-7 Januari 2022.
Selain kepadatan, faktor cuaca atau situasi lainnya yang berada di luar kontrol Astra juga perlu diwaspadai, misalnya hujan lebat yang bisa menyebabkan banjir.
Kinerja Astra Infra
Tet Fa sempat menjelaskan kinerja industri. Tahun 2021, kondisi kinerja industri secara global dibandingkan tahun 2020 memang terjadi peningkatan. Hal ini ditandai dengan peningkatan mobilitas di masyarakat. Program vaksinasi dari pemerintah secara umum sudah berhasil menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Saat ini, kata Tet Fa, jumlah warga yang telah melakukan vaksinasi lengkap telah mencapai hampir 50 persen atau lebih kurang mencapai 100 juta orang. Harapannya, dengan tingginya tingkat peserta vaksinasi, telah membuat pemerintah lebih percaya diri dalam upaya memulihkan ekonomi meskipun pelaksanaannya masih dilakukan secara bertahap.
”Masyarakat sendiri, selain sudah cukup bosan selama hampir dua tahun terkungkung di rumah akibat penyebaran Covid-19, setelah divaksinasi, kini membuat mereka lebih berani berkegiatan. Hal itu membuat faktor positif bagi dunia usaha,” kata Tet Fa.
Menurut Tet Fa, kemacetan yang kerap dikomplain sebagian masyarakat dan mulai ramainya restoran dan pusat belanja sudah menandakan pergerakan kembali ekonomi. Tingkat penurunan pasien Covid-19 juga semakin membaik. Beberapa hal ini menjadi daya dukung kinerja perusahaan.
”Indeks kepercayaan juga tinggi. Baru saja saya mendapatkan laporan, indeks kepercayaan konsumen sudah mencapai 118 atau kembali ke masa pra-Covid-19. Dibandingkan saat Covid-19 melanda, indeks kepercayaan konsumen sempat berada di bawah 100. Artinya, sekarang orang-orang sudah mulai percaya diri,” kata Tet Fa.
Portofolio Astra Infra sebagai salah satu pilar Grup Astra yang berada dalam bidang infrastruktur dan logistik. Saat ini, Astra Infra telah memiliki tujuh jalan tol, mulai dari Tol Tangerang-Merak, Cikopo-Palimanan, Jombang-Mojokerto, Surabaya-Mojokerto, Semarang-Solo, Kunciran-Serpong, dan Kebon Jeruk-Ulujami. Total panjang jalan tol yang mencapai 357,5 kilometer itu sudah beroperasi. Selain membangun jalan tol, Astra Infra juga memiliki bisnis Astra Infra Solutions yang memberikan produk berupa servis dan perawatan jalan tol baik yang dimiliki Astra Infra maupun jalan tol lainnya.
Astra Infra pun memiliki 23 rest area, tetapi ada pula area peristirahatan di jalan tol antara Semarang-Solo yang kepemilikannya merupakan kerja sama dengan Astra Property. Resta Pendapa yang dibangun secara kolaboratif tersebut memiliki konsep yang berbeda dengan konsep wisata belanja.
”Kita tetap ingin ekspansi jika memang ada tempat-tempat yang bagus,” ujar Tet Fa.