Pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur Dibutuhkan untuk Tarik Investasi
Peningkatan kapasitas Pelabuhan Teluk Bayur dinilai akan menjadi daya tarik bagi pengusaha untuk berinvestasi di Sumatera Barat.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan pengusaha mendorong pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur di Padang. Peningkatan daya tampung pelabuhan terbesar di Sumbar itu dinilai akan menjadi daya tarik bagi pengusaha untuk berinvestasi.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, saat ini peluang investasi mulai terbuka, antara lain usaha tambang batubara, karet, kulit manis, dan gambir. Dibutuhkan pelabuhan yang lebih besar agar kapal-kapal besar bisa merapat untuk mengangkut komoditas tersebut.
Mahyeldi pun mendorong Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mengembangkan Pelabuhan Teluk Bayur. ”Kalau pelabuhan tidak bisa berubah menjadi lebih baik, investasi bisa terhalang,” kata Mahyeldi pada pertemuan dengan Pelindo dan pengusaha batubara dari Sawahlunto di Padang, dalam siaran pers, Senin (6/12/2021) malam.
Menurut Mahyeldi, pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur juga akan sejalan dengan pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru yang sedang berlangsung. Apabila jalan tol selesai, akses transportasi menjadi lebih cepat dan lancar sehingga peran Teluk Bayur semakin dibutuhkan.
Mantan Wali Kota Padang itu menambahkan, Teluk Bayur tidak hanya akan menjadi pelabuhan yang dimanfaatkan oleh pengusaha di Sumbar, tetapi juga dari provinsi tetangga. ”Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak mengembangkan Teluk Bayur,” kata Mahyeldi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumbar Reti Wafda mengatakan, berdasarkan data ekspor Sumbar, tujuan utama ekspor adalah India dan sekitarnya. Ekspor lebih menguntungkan apabila memanfaatkan Pelabuhan Teluk Bayur. ”Potensi lain yang mungkin bisa dimanfaatkan adalah sebagai pelabuhan untuk tuna dan aspal,” ujarnya.
Pengusaha batubara asal Sawahlunto, Putra, mengatakan, ada investor besar yang tertarik dengan produk batubara, tetapi membutuhkan pelabuhan yang bisa menampung kapal berkapasitas besar yang saat ini belum tersedia di Teluk Bayur. ”Akan sangat membantu jika ada perbaikan dan pengembangan pelabuhan agar investor tertarik untuk datang,” ujarnya.
Akan sangat membantu jika ada perbaikan dan pengembangan pelabuhan agar investor tertarik untuk datang.
General Manager PT Pelindo II Cabang Teluk Bayur Nunu Husnul Khitam mengatakan, kondisi Pelabuhan Teluk Bayur memang membutuhkan banyak pengembangan. Rencana pengembangan itu sudah ada sejak 2016 dan ada revisi pada 2018. Namun, dengan perkembangan saat ini, kemungkinan perlu direvisi kembali.
Revisi tersebut, kata Nunu, juga harus diikuti dengan perubahan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sehingga kemungkinan membutuhkan waktu. Walakin, Pelabuhan Teluk Bayur, menurut dia, pasti akan dikembangkan.