2022, Bus Listrik Disiapkan untuk Bandung dan Surabaya
Bus listrik siap beroperasi. Tahun 2022, anggaran pengadaan transportasi umum untuk program Program Teman Bus dengan skema ”buy the service” di 10 kota besar disiapkan sebesar Rp 800 miliar.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan siap menganggarkan pengadaan transportasi umum untuk program Program Teman Bus dengan skema buy the service atau BTS di 10 kota besar sebesar Rp 800 miliar pada tahun 2022. Komitmen mengurangi emisi bakal direalisasikan dengan penggunaan bus listrik. Untuk sementara, bus listrik ini hanya khusus dioperasikan pada satu koridor di Bandung, Jawa Barat, dan dua koridor di Surabaya, Jawa Timur.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam peluncuran Program Teman Bus Banyumas di Pendopo Kantor Bupati Banyumas, Alun-Alun Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (5/12/2021), mengatakan, ”Potensi penggunaan bus listrik ini juga memungkinkan dibangun di Purwokerto dan Banyumas jika infrastrukturnya terpenuhi.”
Budi menjelaskan, angkutan umum pada sebuah negara maju telah menjadi tulang punggung jasa transportasi. Agar Purwokerto atau Banyumas berkembang menjadi kota yang maju dan modern, kampanye kepada masyarakat sekitar untuk menggunakan bus ini sangat diperlukan.
Saat ini, keberhasilan Trans-Jateng dan potensi masyarakat yang masih familier dengan transportasi umum telah membuat Program Teman Bus bisa mulai beroperasi secara resmi di Kabupaten Banyumas. Kabupaten ini menjadi salah satu dari lima daerah yang disiapkan Kementerian Perhubungan untuk realisasi Program Teman Bus dengan BTS.
Kabupaten Banyumas menjadi kota dengan layanan Program Teman Bus kedua pada tahun 2021. Kabupaten Banyumas terpilih karena berdasarkan hasil evaluasi, penelitian, dan kajian yang dilakukan oleh tim independen yang dipimpin oleh pakar transportasi, Djoko Setijowarno, masyarakat Banyumas familier dengan angkutan umum. Pemilihan itu juga tidak lepas dari keberhasilan Trans-Jateng di Banyumas.
Teman Bus di kabupaten Banyumas akan melayani tiga koridor, antara lain koridor 1 rute Pasar Pon-Terminal Ajibarang (PP) dengan jarak tempuh 39 kilometer, koridor 2 rute Terminal Notog-Terminal Baturaden Bawah (PP) dengan jarak tempuh 48 kilometer, dan koridor 3 rute Terminal Kebon Dalem-Terminal Bulupitu (PP) dengan jarak tempuh 47 kilometer. Ketiga koridor tersebut telah dikonsepkan ramah bagi penyandang disabilitas, yaitu dilengkapi dengan lantai rendah di bagian belakang bus dan ramp sebagai akses bagi pengguna kursi roda.
”Sebelumnya, untuk kabupaten Banyumas telah diajukan sebanyak lima koridor antarkabupaten. Karena kemampuan anggaran refocusing yang berkali-kali dilaksanakan, alhasil kami memilih kembali kabupaten/kota yang akan diberikan BTS untuk mengurangi koridornya. Namun, pemanfaatan BTS sepanjang 2021 ini sangat baik,” kata Budi.
Dalam hal teknis operasional, Direktur Angkutan Jalan Suharto memaparkan detail operasional layanan Teman Bus di Banyumas. Teman Bus ini akan melayani dengan jarak antarbus (headway) dalam durasi rata-rata 12 menit. Bulan ini, bus ini akan dioperasikan dalam satu koridor terlebih dahulu di koridor 3 Terminal Kebon Dalem-Terminal Bulupitu.
Dari total tiga koridor ini, nantinya 52 unit armada bus akan dioperasikan dengan rasio operator lebih kurang 2,4 kali sehingga membutuhkan 125 sumber daya manusia yang menggawangi Trans-Banyumas. Dari 52 unit armada tersebut, akan dialokasikan 10 persen untuk melayani masyarakat yang berkebutuhan khusus.
Suharto menjelaskan, standar pelayanan minimum yang diterapkan meliputi pemasangan perangkat monitoring berbasis teknologi informasi guna menjaga kualitas layanan. Bus ini juga sudah dilengkapi dengan penyaring udara ion dan fasilitas rak sepeda di bagian depan yang bertujuan sebagai alat transportasi intermoda.
”Untuk saat ini, program layanan Teman Bus tidak dipungut biaya atau gratis hingga peraturan terkait PNBP (penerimaan negara bukan pajak ) dikeluarkan. Nantinya penumpang akan dikenai tarif sekitar Rp 2.000 untuk mahasiswa/pelajar dan Rp 3.500 untuk masyarakat umum,” kata Suharto.
Bupati Banyumas Achmad Husein menyambut baik sekaligus menyampaikan rasa terima kasih atas layanan BTS Teman Bus yang akan dioperasikan di Banyumas. Semangat penggunaan bus ini juga bertujuan untuk memperbaiki masalah perubahan iklim. BTS dapat menjadi kendaraan yang ramah lingkungan, ekonomis, dan nyaman.
Layanan Teman Bus ini menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city. Program ini mendukung cashless society agar penumpang dapat beralih ke moda transportasi publik. Aplikasi Teman Bus sudah dapat diunduh melalui aplikasi Play Store dan App Store.
Teman Bus dilengkapi dengan internet of things smart bus, CCTV dan sensor alarm pengemudi. Layanan Teman Bus juga mengedepankan kenyamanan penumpang dengan selalu menjaga kebersihan area di dalam bus dan mengikuti protokol kesehatan dengan mewajibkan penumpang wajib menggunakan masker, menjaga jarak dengan kapasitas penumpang hanya 50 persen, serta dilengkapi hand sanitizer.