Pascaerupsi Semeru, Operasional Bandara Banyuwangi Tetap Normal
Pascaerupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.32, operasional Bandara Blimbingsari di Banyuwangi tetap berjalan normal. Belum ada rencana penutupan operasional bandara.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pascaerupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.32, operasional Bandara Blimbing Sari, Banyuwangi, tetap berjalan normal. Kondisi ini berbeda dibandingkan dengan erupsi Gunung Raung beberapa bulan lalu yang berpotensi terdampak oleh sebaran abu vulkanik.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin kepada Kompas di Jakarta, Minggu (5/12/2021), mengatakan, ”Sejauh ini bandara Banyuwangi masih aman. Operasional penerbangan juga masih normal. Abu vulkanik tidak menyebar sampai ke bandara Banyuwangi.”
Berbeda dengan peristiwa erupsi Gunung Raung pada awal Februari 2021, sebaran abu vulkanik berpotensi mengganggu operasional penerbangan dan membahayakan keselamatan penerbangan. Saat itu, Bandara Banyuwangi harus ditutup sementara selama sepekan.
Sesaat setelah terjadi erupsi Gunung Semeru, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan juga memastikan operasional penerbangan di Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang dan Bandar Udara Internasional Juanda di Surabaya tetap beroperasi normal.
Berbeda dengan peristiwa erupsi Gunung Raung pada awal Februari 2021, sebaran abu vulkanik berpotensi mengganggu operasional penerbangan dan membahayakan keselamatan penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan, pihaknya akan terus memonitor secara intensif dengan melibatkan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta penyelenggara bandar udara.
”Kami akan terus memantau perkembangan erupsi Gunung Semeru. Penerbangan di Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang hingga saat ini tetap berjalan normal,” ujar Novie.
Berdasarkan hasil monitoring pada ASTHAM Perum LPPNPI yang bersumber dari VAAC Darwin yang terbit pada Sabtu (4/12/2021) pukul 09.40 UTC (16.40 WIB), diinformasikan bahwa sebaran abu vulkanik Gunung Semeru mengarah ke barat daya dengan kecepatan 50 knot.
Keselamatan dan keamanan penerbangan pascaerupsi Gunung Semeru harus diprioritaskan.
”Tidak terdapat bandara dan ATS route yang terdampak abu vulkanik atau volcano ash. Saat ini, operasional penerbangan tetap berjalan normal dan akan terus dilakukan monitoring intensif serta penyiapan langkah-langkah contingency sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Novie.
Novie menghimbau Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya dan semua pemangku kepentingan penerbangan terus memonitor informasi terkini. Keselamatan dan keamanan penerbangan pascaerupsi Gunung Semeru harus diprioritaskan.
”Kita tetap harus waspada terhadap dampak dari abu vulkanik. Terus tingkatkan koordinasi dan bersiaga dengan perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang dapat berpotensi memengaruhi kegiatan operasional penerbangan,” ucap Novie.