Apakah Anda lebih menyukai melakukan investasi secara aktif atau pasif? Kenali bagaimana tahapan yang ideal dalam melakukan perencanaan keuangan guna memitigasi permasalahan yang berpotensi terjadi di kemudian hari.
Oleh
Prita Hapsari Ghozie
·4 menit baca
Tahun 2021 sudah memasuki pengujung, bagaimana kabar investasi Anda para pembaca setia kolom Investasi Kompas? Dengan kemajuan teknologi, saat ini masyarakat memiliki banyak pilihan berinvestasi, mulai dari tabungan bunga premium dari bank digital, emas digital, reksa dana, saham, bahkan aset kripto. Bahkan, bulan Fintech Nasional ini kembali mengingatkan bahwa peranan perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) memang sangat besar dalam perjalanan finansial seseorang.
Teknologi finansial memang mengubah cara kita berinvestasi, tetapi seharusnya tidak mengubah niat awal, yakni mengapa berinvestasi. Dengan memahami tujuan investasi dan memahami profil diri sendiri sebagai investor, tugas selanjutnya adalah memilih kendaraan untuk mencapai tujuan.
Menurut berbagai literatur, ada tiga jalan bagi seseorang untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang baik. Pertama, dengan bekerja dan memperoleh penghasilan. Kedua, mendapatkan warisan meski sayangnya utang pun bisa diwariskan. Dan, ketiga, adalah dengan berinvestasi di aset yang produktif. Lalu, pertanyaannya adalah investasi apa yang terbaik untuk saya?
Saya selalu memulai pemilihan investasi dengan menentukan tujuan keuangan terlebih dahulu. Secara umum, seseorang akan berinvestasi untuk mencapai tujuan dan mendapatkan keuntungan di masa depan. Prioritas dalam penyusunan rencana keuangan sebaiknya dimulai dengan memenuhi kebutuhan yang wajib terlebih dahulu.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum terlalu paham bagaimana tahapan yang ideal dalam melakukan perencanaan keuangan. Jika tidak mengikuti tahapan yang ideal, ada kemungkinan timbul permasalahan di kemudian hari karena terjadinya risiko-risiko keuangan yang tidak dimitigasi sebelumnya. Tahapan dalam perencanaan keuangan sebaiknya dilakukan secara berurutan dan dimulai untuk memenuhi kebutuhan yang pasti datang.
Prioritas awal adalah fokus untuk memenuhi tiga tujuan keuangan utama keluarga. Secara umum, saya identifikasi setiap rumah tangga perlu mempersiapkan dana pembelian rumah tinggal, dana untuk pendidikan anak bagi yang memiliki tanggungan, serta dana pensiun untuk pasangan suami dan istri ataupun yang masih lajang.
Lalu, prioritas kedua adalah mengumpulkan dana untuk dibelikan portofolio aset keuangan yang aktif. Dari aset tersebut, seseorang atau rumah tangga akan dapat menikmati penghasilan secara berkala dari hasil investasi. Apabila dana terbatas, pilihan seperti obligasi pemerintah dapat diambil oleh calon investor. Namun, jika penghasilan setahun rumah tangga sudah di atas angka Rp 3 miliar, sangat disarankan untuk mendiversifikasikan investasi dengan mulai membeli aset produktif lain yang lebih besar.
Tahap terakhir adalah menambah aset produktif untuk menikmati penghasilan pasif. Umumnya, jenis aset produktif ini misalnya memiliki rumah atau properti yang disewakan, tanah yang digarap, dan lainnya. Bisnis yang dikelola sendiri juga termasuk kedalam aset produktif. Secara khusus, saya telah membahas mengenai penghasilan aktif dan pasif di tulisan kolom investasi pada September 2021.
Secara umum, apabila calon investor masih dalam usia produktif dan masih bekerja secara aktif, saran saya adalah tidak menggunakan hasil investasi untuk tambahan penghasilan. Hasil tersebut sebaiknya digunakan untuk membeli aset investasi yang lain.
Nantinya, saat sudah memasuki masa pensiun, hasil investasi dari aset produktif dapat digunakan untuk memenuhi biaya hidup harian. Pada tahapan ini, secara terminologi Anda sudah memasuki kemerdekaan finansial. Berikutnya adalah apakah Anda lebih menyukai melakukan investasi secara aktif atau pasif?
Investasi sebaiknya dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan seseorang dalam mengelola risiko dan pengetahuannya. Investasi aktif, mengambil pendekatan langsung dan mengharuskan seseorang bertindak sebagai manajer portofolio. Tujuan pengelolaan uang aktif adalah untuk mengalahkan rata-rata pengembalian pasar saham dan memanfaatkan sepenuhnya fluktuasi harga jangka pendek. Umumnya, investor yang menyukai pendekatan ini akan melakukan trading saham dalam jangka pendek, bahkan juga komoditas berjangka ataupun aset kripto.
Jika Anda adalah seorang investor pasif, maka akan berinvestasi untuk jangka panjang. Investor pasif membatasi jumlah pembelian dan penjualan dalam portofolio mereka, melimitasi biaya trading atau biaya broker sehingga menjadikannya cara yang sangat hemat biaya untuk berinvestasi.
Strategi ini membutuhkan mentalitas beli, jual, dan tahan. Itu berarti menahan godaan untuk bereaksi atau mengantisipasi setiap langkah pasar saham selanjutnya. Tipe investor ini cenderung menyukai investasi di reksa dana, emas, dan obligasi. Pun membeli saham, cenderung untuk membeli saham dengan kapitalisasi besar yang direncanakan dipegang untuk jangka panjang dan mengambil keuntungan dari pembayaran dividen.
Meski menjadi seorang investor pasif, bukan berarti tidak tertarik dengan potensi pertumbuhan aset yang lebih tinggi dari indeks. Salah satu pilihan berinvestasi di kelas yang lebih memberikan imbal hasil tinggi dan perlu dipahami lebih lanjut adalah pendanaan di peer to peer lending. Sebagai lender atau pendana, Anda akan menjadi investor atau lebih umum dikenal memberikan pendanaan pada suatu usaha, misalnya, lalu akan ada bagi hasil yang diberikan secara berkala. Secara umum, pendanaan berdurasi maksimal 12 bulan dan memiliki peringkat dari sisi risikonya. Jadi, sudah menentukan akan berinvestasi secara aktif atau pasif?
Fakta yang terjadi adalah banyak masyarakat yang membeli aset investasi tanpa perencanaan terlebih dahulu. Bahkan, belum punya aset yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Maka, ubah juga cara Anda dalam berinvestasi. Pastikan selalu memulai dengan adanya dana darurat dan hindari berutang untuk investasi. Menjadi investor aktif ataupun pasif sama baiknya, selama sesuai dengan profil dan tujuan berinvestasi.