Perekonomian Lampung Diprediksi Kian Membaik pada 2022

Perekonomian Lampung diprediksi akan terus membaik pada 2022. Pemerintah daerah didorong untuk memprioritaskan pembangunan yang berdampak langsung pada pemulihan ekonomi.

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Budiharto Setyawan menyampaikan proyeksi ekonomi Lampung tahun 2022 pada acara Pertemuan Tahunan BI di Bandar Lampung, Rabu (24/11/2021).

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Bank Indonesia Lampung memprediksi pertumbuhan ekonomi Lampung terus membaik pada 2022. Selain ditopang kinerja ekspor, perekonomian daerah juga berangsur pulih seiring meningkatnya permintaan di pasar domestik.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Budiharto Setyawan saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021 yang digelar secara hibrida di Bandar Lampung, Rabu (24/11/2021).

”Pertumbuhan ekonomi Lampung diperkirakan terus membaik hingga triwulan IV sehingga keseluruhan 2021 tetap berada dalam kisaran proyeksi, yakni 2-3 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari tahun 2020 yang mengalami kontraksi minus 1,67 persen,” kata Budiharto.

Menurut dia, perbaikan ekonomi Lampung sejalan dengan arah pertumbuhan ekonomi nasional. Data dari laporan mobilitas di Lampung juga menunjukkan adanya tren peningkatan sejumlah indikator konsumsi rumah tangga, antara lain indeks keyakinan dan indeks ekspektasi konsumen.

Selama 2021, pertumbuhan perekonomian Lampung lebih banyak ditopang dari kinerja ekspor komoditas pertanian, seperti kopi, karet, lada, dan rempah lainnya. Sektor lainnya seperti perdagangan barang dan jasa serta industri pengolahan masih mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Pedagang cabai di Pasar Tugu, Kota Bandar Lampung, Lampung, sedang melayani pembeli, Selasa (16/11/2021). Saat ini, harga jual cabai merah Rp 45.000-Rp 48.000 per kilogram.

Tahun depan, sumber pertumbuhan ekonomi Lampung diperkirakan tidak hanya ditopang oleh aktivitas ekspor produk pertanian. Permintaan pasar domestik diprediksi meningkat sehingga mampu menggerakkan lapangan usaha lainnya, seperti industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian.

Baca juga : Petani Cabai dan Peternak Telur Nikmati Kenaikan Harga

Selain itu, konsumsi rumah tangga juga diperkirakan terus tumbuh seiring meningkatnya daya beli masyarakat. Situasi pandemi Covid-19 yang terus melandai dan meningkatnya capaian vaksinasi di daerah juga diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja dan perbaikan pendapatan masyarakat.

Inflasi

Budiharto menambahkan, pengendalian inflasi tahun 2022 masih menghadapi berbagai tantangan. Selain dipicu peningkatan harga komoditas dunia dan krisis energi, impor bahan pangan juga akan memengaruhi laju inflasi di daerah.

Berdasarkan analisis BI Lampung, inflasi cenderung bersumber dari fluktuasi harga pangan. Untuk itu, pemerintah daerah harus memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi agar tidak terjadi lonjakan inflasi.

Ia menyatakan, BI Lampung telah menyusun berbagai masukan untuk Pemerintah Provinsi Lampung dalam menghadapi tantangan ekonomi pada 2022. Di tengah situasi pendemi Covid-19, pemerintah harus terus mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat agar tercipta kekebalan alami.

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Produk kerajinan tapis Lampung dipamerkan pada acara Apresiasi Kreasi Indonesia 2021 di Bandar Lampung, Sabtu (23/10/2021). Pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diyakini bakal mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

Selain itu, pemda juga perlu melakukan realokasi belanja daerah dan mempercepat realisasi belanja pada awal tahun untuk menggerakkan ekonomi. Pemerintah juga dinilai perlu mendorong transaksi digital, baik untuk masyarakat maupun di lingkungan pemerintahan. Pemanfaatan sistem digital di berbagai sektor juga diyakini akan meningkatkan iklim investasi di daerah.

Pemanfaatan sistem digital di berbagai sektor juga diyakini akan meningkatkan iklim investasi di daerah.

Rekomendasi lainnya, pemda harus membuka aktivitas pariwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pulihnya aktivitas pariwisata secara langsung akan mendorong perekonomian UMKM.

Dalam jangka panjang, pemda harus terus melanjutkan rencana pembangunan kawasan industri. Lampung juga harus memperluas kerja sama perdagangan antarprovinsi agar penjualan komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan Lampung semakin tinggi.

Baca juga : ”Harbour City” Dukung Pemulihan Ekonomi Lampung

KOMPAS/VINA OKTAVIA

Suasana di Dapur Dif_able, kedai makanan di Kota Bandar Lampung, Lampung, yang dikelola oleh penyandang disabilitas, Jumat (5/3/2021).

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, Pemprov Lampung terus melanjutkan pembangunan sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah. Sebagai upaya hilirisasi produk pertanian, Lampung merancang pembangunan kawasan industri di Kabupaten Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Selatan. Pembangunan dilakukan secara bertahap dan diharapkan rampung pada 2024.

Di sektor pariwisata, pemerintah juga tengah membangun kawasan wisata terpadu Bakauheni Harbour City di Lampung Selatan. Kawasan itu diharapkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Lampung dari sektor wisata dan UMKM. Selain itu, pemerintah juga terus memperbaiki infrastruktur jalan untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Baca juga : ”Harbour City”, Pusat Ekonomi Baru di Lampung