Ekonomi Mulai Pulih, Fitch Pertahankan Rating Indonesia
Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings menilai Indonesia mampu keluar dari jeratan hambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sehingga peringkat kemampuan Indonesia dalam membayar utang jangka panjang tak memburuk.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lembaga pemeringkat yang berkantor pusat di London dan New York, Fitch Ratings, mempertahankan peringkat kemampuan membayar utang jangka panjang Indonesia, baik dalam denominasi rupiah maupun valuta asing. Peringkat kredit BBB disematkan dengan outlook stabil.
Peringkat BBB menunjukkan tingkat kelayakan investasi di pasar Indonesia masih tinggi. Penentuan peringkat ini berdasarkan pada penilaian Fitch yang menganggap aktivitas ekonomi di Indonesia sudah pulih secara bertahap dari tekanan pandemi Covid-19.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan, penilaian Fitch didukung oleh kebijakan penanganan pandemi yang membaik dan didorong upaya percepatan vaksinasi Covid-19. Fitch memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 3,2 persen pada 2021 dan 6,8 persen pada 2022.
Keyakinan Fitch ditopang oleh penanganan pandemi Covid-19 yang optimal dan pengurangan hambatan investasi yang turut mendorong pertumbuhan. (Rahayu Pusparini)
”Keyakinan Fitch ditopang oleh penanganan pandemi Covid-19 yang optimal dan pengurangan hambatan investasi yang turut mendorong pertumbuhan,” ujarnya dalam keterangan resmi tertulis, Selasa (23/11/2021).
Momentum pemulihan ekonomi dinilai akan tetap terjaga meski masih tertahan akibat penyebaran penyakit Covid-19 varian Delta. Saat gelombang kedua Covid-19 menghantam pada triwulan III-2021, misalnya, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 3,51 persen.
Kementerian Keuangan memperkirakan tren pemulihan akan terus berlanjut dengan proyeksi kinerja pertumbuhan yang menguat pada triwulan IV-2021. Pemerintah pun terus mewaspadai perkembangan Covid-19, meningkatkan disiplin protokol kesehatan, dan mendorong vaksinasi agar laju pemulihan ekonomi semakin kuat dan berkelanjutan.
Hingga akhir 2021 pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berkisar 3,5 persen hingga 4,0 persen, lalu pada 2022 menjadi 5,2 persen. Proyeksi ini sejalan dengan perkiraan lembaga riset internasional, AMRO, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan pulih, yakni mencapai 3,8 persen pada 2021 dan 5,6 persen tahun 2022.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, afirmasi peringkat Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil tersebut merupakan bentuk pengakuan Fitch Ratings terhadap Indonesia.
”Atas stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia yang tetap terjaga, serta prospek ekonomi jangka menengah yang tetap kuat di tengah perbaikan ekonomi global yang tidak merata dan ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Perry.
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede berpendapat, penilaian peringkat Indonesia oleh Fitch Ratings di level BBB menandakan pandangan akan prospek perekonomian Indonesia tetap stabil ke depannya.
Hal itu menjadi angin segar bagi prospek aliran modal asing ke pasar keuangan domestik. Pasalnya, penilaian tersebut bisa memperkuat kepercayaan para investor untuk menanamkan modal di Indonesia.
”Dengan afirmasi peringkat ini, demand investor terhadap aset keuangan Indonesia diperkirakan tidak terlalu berubah banyak dari sebelumnya seiring dengan tidak berubahnya premi risiko Indonesia,” ujarnya.