Demi Dorong Bisnis dan Layanan, Bank Gandeng Tekfin dan Manfaatkan ”Blockchain”
Sejumlah bank terus berinovasi guna meningkatkan performa bisnis dan pelayanan kepada nasabah. Ikhtiar itu di antaranya ditempuh dengan menggandeng perusahaan tekfin dan mencoba memanfaatkan teknologi rantai blok.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·4 menit baca
Kompas
Supriyanto
Hubungan industri perbankan dan teknologi finansial atau tekfin makin erat dengan terus bertambahnya kerja sama yang dijalin keduanya. Kerja sama ditempuh untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan yang ujungnya memberikan dampak positif bagi bisnis kedua belah pihak.
Kerja sama teranyar dilakukan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menggandeng perusahaan tekfin PT Komunal Finansial Indonesia (Komunal). Penandatanganan kerja sama dilakukan pada hari Jumat (19/11/2021).
Hadir dalam acara itu Senior Vice President Commercial & SME Business BCA Elvriawati Tumewah dan Co-founder & CEO Komunal Hendry Lieviant. Kerja sama salah satunya berupa program penyaluran pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bernama disbursement of digital partnership.
Melalui kerja sama tersebut, Komunal akan menjadi jembatan antara BCA dan UMKM yang membutuhkan permodalan bisnis. Kerja sama itu diharapkan membantu UMKM dalam mengembangkan bisnis dengan limit kolaborasi yang disepakati senilai Rp 15 miliar. Kerja sama ini akan dilakukan melalui fasilitas channeling pembiayaan dengan plafon maksimal Rp 2 miliar per debitor dengan tenor pembiayaan maksimal 3 bulan.
”Mencermati kondisi pemulihan ekonomi Indonesia bersamaan dengan transformasi digital yang saat ini juga didominasi oleh bisnis kecil yang dilakukan UMKM, BCA kembali menjalin kerja sama dengan fintech (tekfin). Upaya ini dilakukan untuk mendorong semangat dan materi bagi pelaku UMKM untuk bersama memulihkan perekonomian,” ujar Elvriawati.
Elvriawati menambahkan, hingga Oktober 2021, total disbursement of digital partnership yang telah dibukukan oleh BCA mencapai Rp 145,76 miliar dengan berbagai channeling. Terdapat sejumlah program yang mendukung kerja sama digital, seperti business personal loan e-commerce, business personal loan direct, ataupun channeling fintech.
Komunal merupakan perusahaan tekonologi finansial yang memberikan fasilitas berupa layanan peer to peer untuk menciptakan hubungan antara UMKM potensial dan para pemberi dana untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Komunal yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini telah beroperasi sejak Februari 2019 hingga Oktober 2021 dan menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 700 miliar untuk berbagai produk pinjaman yang ditawarkan. Sementara itu, total kreditor aktif yang ada di Komunal saat ini mencapai 1.495 kreditor yang didominasi di bagian Jawa Timur.
”Dengan adanya kolaborasi dengan Komunal, kami berharap BCA dapat memperluas jaringan pembiayaan dan lebih strategis dalam menjangkau para pengusaha UMKM untuk memenuhi kebutuhan kredit usahanya supaya ke depannya para pengusaha UMKM Indonesia menjadi lebih maju dan bertumbuh secara bisnis,” kata Elvriawati.
Sebelumnya, kerja sama antara bank dan tekfin untuk penyaluran kredit juga telah banyak dilakukan. Kerja sama juga mencakup pembiayaan kepada nasabah, seperti yang dilakukan Bank DBS Indonesia dengan Kredivo. Bank DBS Indonesia mengumumkan pendanaan joint financing sebesar Rp 1 triliun yang akan disalurkan untuk nasabah perusahaan tekfin Kredivo. Sebelumnya, pada September 2020, kedua belah pihak juga telah melakukan kerja sama join financing dengan nilai Rp 500 miliar.
Kompas
Kinerja penyaluran teknologi finansial (tekfin) pinjaman antarpihak (peer to peer lending/P2P lending) sampai dengan September 2021.
”Blockchain”
Tak hanya bekerja sama dengan perusahaan tekfin, perbankan sendiri pun terus berinovasi dengan teknologi terkini untuk menghadirkan layanan. Bank Permata, misalnya, bekerja sama dengan Contour untuk menjalankan layanan transaksi dengan menggunakan teknologi rantai blok (blockchain). Contour merupakan perusahaan yang memberikan layanan blokchain yang telah memberikan layanan kepada lebih dari 80 bank dari 17 negara di Timur Tengah, Benua Asia, dan Eropa.
Kerja sama antara Bank Permata dan Contour ini berupa layanan blockchain untuk trade finance yang menciptakan proses transaksi perdagangan global yang lebih mudah, efisien, dan aman, termasuk untuk kebutuhan penerbitan letter of credit (L/C).
Trade finance adalah layanan perbankan kepada nasabah yang dimaksudkan untuk membantu pemilik bisnis dalam mengelola proses jual atau beli, baik di dalam negeri maupun luar negeri (ekspor-impor) bersama mitra bisnis masing-masing.
Perkembangan terbaru, Bank Permata baru saja menyelesaikan kerja sama dengan Bangkok Bank PLC (Thailand) dalam mendukung penerbitan LC PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Indonesia kepada supplier melalui teknologi blockchain. Proses penerbitan letter of credit (LC) yang biasanya harus dikomunikasikan antara pembeli, penjual, serta bank penerbit dan bank penerima dalam platform yang berbeda-beda dapat diselesaikan melalui platform tunggal dengan waktu end-to-end process yang jauh lebih singkat dan dapat dimonitor secara real time.
Direktur Whosale Banking Bank Permata Darwin Wibowo mengatakan, transaksi yang berhasil dilakukan melalui teknologi blockchain bersama Chandra Asri merupakan sebuah pencapaian sekaligus terobosan baru bagi proses trade finance di Indonesia.
”Hal ini sejalan dengan strategi kami untuk memperluas skala bisnis dengan sinergi bersama Bangkok Bank dan memperkuat model bisnis dengan digitalisasi yang bermanfaat bagi kebutuhan nasabah. Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Chandra Asri terhadap teknologi baru yang kami terapkan ini,” ujar Darwin.