Rapat Pemegang Saham Luar Biasa Bank KB Bukopin menyetujui perombakan manajemen setelah pengunduran diri beberapa direktur dan komisaris. Sementara itu, Bank Permata luncurkan transaksi perdagangan dengan ”blockchain”.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rapat Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB PT Bank KB Bukopin Tbk menyetujui perombakan manajemen bank tersebut. Sebelumnya, beberapa direktur dan komisaris Bank KB Bukopin Tbk mengundurkan diri. Bank KB Bukopin sedang memperkuat permodalannya setelah investor Korea Kookmin menjadi pemegang saham pengendali.
Beberapa pengurus Bank Bukopin yang mengundurkan diri, yaitu Bo Youl Oh selaku komisaris utama, Susiwijono selaku komisaris, Sapto Amal Damandari selaku wakil komisaris utama, dan Hari Wurianto selaku direktur.
Untuk menggantikan para pengurus yang mundur, diangkat beberapa pengganti, yaitu Jerry Marmen sebagai komisaris utama, Nam Hoon Cho sebagai wakil komisaris utama, Sukriansyah S Latief dan Eugene K Galbraith sebagai komisaris independen, juga Henry Sawali sebagai direktur.
”Pengunduran diri beberapa pengurus merupakan keputusan yang telah disepakati bersama. Saat ini fokus Perseroan tetap konsisten untuk dapat menjadi pemain utama dalam bisnis perbankan di Indonesia,” kata Direktur Utama KB Bukopin Chang Su Choi dalam keterangannya, Jumat (19/11/2021).
Chang Su Choi yakin dengan susunan pengurus saat ini dapat semakin memperkuat kinerja perseroan ke depan. Dia menambahkan, keputusan RUPSLB ini akan berlaku setelah mereka yang diangkat lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Keputusan RUPSLB ini akan berlaku setelah mereka yang diangkat lulus dalam uji kepatutan dan kelayakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut dia, perubahan susunan pengurus merupakan hal yang biasa. Dia menambahkan, Hari Wurianto mundur karena mendapatkan Amanah baru di KB Bukopin Syariah.
Pada triwulan III-2021, Bank KB Bukopin masih mencatatkan rugi bersih Rp 361 miliar. Namun, kerugian ini turun tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 1,05 triliun. Saat ini KB Bukopin juga tengah melakukan proses right issue dengan harga pelaksanaan Rp 200 per saham.
Transaksi Bank Permata
Setelah sukses meluncurkan transaksi trade finance dengan teknologi blockchain, Bank Permata kembali sukses menjalankan transaksi cross-border perdananya antara Indonesia dan Thailand. Bank Permata bermitra dengan Bangkok Bank PCL (Thailand) dalam mendukung penerbitan letter of credit (LC) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Indonesia kepada supplier.
Proses penerbitan LC yang biasanya harus dikomunikasikan antara pembeli, penjual, serta bank penerbit dan bank penerima dalam platform yang berbeda-beda, dapat diselesaikan melalui platform tunggal (single platform) dengan waktu end-to-end process yang jauh lebih singkat dan dapat dimonitor secara realtime.
Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking Bank Permata,mengemukakan, transaksi yang berhasil dilakukan melalui teknologi blockchain bersama Chandra Asri merupakan sebuah pencapaian sekaligus terobosan baru bagi proses trade finance di Indonesia.
”Hal ini sejalan dengan strategi kami untuk memperluas skala bisnis dengan sinergi bersama Bangkok Bank dan memperkuat model bisnis dengan digitalisasi yang bermanfaat bagi kebutuhan nasabah. Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Chandra Asri terhadap teknologi baru yang kami terapkan ini,” ujarnya.
Andre Khor, Direktur Keuangan Chandra Asri, mengutarakan, ”Kami senang dapat bekerja sama dengan mitra utama bank kami, Bank Permata dan Bangkok Bank untuk merintis transaksi LC blockchain lintas batas pertama dari Indonesia di Contour, platform khusus fintech. Ini adalah langkah kunci menuju penyederhanaan radikal dan transformasi proses pembiayaan perdagangan konvensional menuju sesuatu yang baru.”
Transaksi perdana dengan teknologi blockchain ini menandai tonggak terbaru Program Transformasi Digital Chandra Asri. Sebagai pemain industri utama, kata Andre Khor, pihaknya senang mencari terobosan untuk mempromosikan industrialisasi dan integrasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Chandra Asri baru saja mendapatkan investor baru, yaitu anak usaha Thai Oil Public Company. Thai Oil masuk melalui rights issue dengan total nilai Rp 15,5 triliun pada September lalu.