Bentuk Perusahaan Patungan dengan Gojek, Saham TBS Melambung
Harga saham PT TBS Energi Utama Tbk melonjak hampir 25 persen pada awal perdagangan Jumat (19/11/2021). Kenaikan terjadi setelah TBS Energi dan Gojek mengumumkan kolaborasi membentuk usaha patungan bernama Electrum.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga saham PT TBS Energi Utama Tbk, emiten yang bergerak pada eksplorasi batubara, sawit, dan pembangkit listrik, langsung melonjak hampir 25 persen pada awal perdagangan akhir pekan, Jumat (19/11/2021). Harga saham TBS Energi naik 24,81 persen menjadi Rp 830 per saham. Kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 6,6 triliun.
Kenaikan saham itu terjadi setelah TBS Energi mengumumkan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Gojek untuk mulai membangun ekosistem kendaraan listrik.
Pada Kamis (18/11/2021), TBS Energi dan Gojek mengumumkan menjalin kolaborasi dengan membentuk perusahaan patungan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia. Perusahaan patungan itu diberi nama Electrum.
”Hari ini merupakan hari bersejarah bagi kami dengan terbentuknya perusahaan tech joint venture nasional pertama di sektor kendaraan listrik Indonesia. Membawa semangat gotong royong, pembentukan perusahaan patungan ini merefleksikan keseriusan dan langkah nyata kami dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata CEO Gojek Kevin Aluwi.
Dia berharap upaya itu dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik dan berkontribusi kepada penanggulangan perubahan iklim di Indonesia. ”Kendaraan listrik merupakan masa depan bagi sektor transportasi dan kami memastikan hal tersebut dapat terwujud lebih cepat melalui kolaborasi ini,” kata Kevin Aluwi.
Melalui perusahaan patungan tersebut, Gojek dan TBS akan mengembangkan usaha bisnis dalam bidang manufaktur kendaraan listrik roda dua, teknologi pengemasan baterai, infrastruktur penukaran baterai, hingga pembiayaan untuk memiliki kendaraan listrik.
”Sejalan dengan Gojek, TBS juga berkomitmen penuh terhadap keberlangsungan untuk mencapai nol emisi karbon di tahun 2030 dengan melakukan transformasi bisnis menjadi green business dengan fokus pada pengembangan dan investasi di bidang energi terbarukan dan bisnis bersih,” tambah Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir.
Menurut dia, kolaborasi dengan Gojek tersebut merupakan salah satu bagian dari komitmen reinvestasi pendapatan usaha TBS ke sektor energi bersih dan energi baru dan terbarukan. Transformasi bisnis serta kolaborasi investasi TBS merupakan perwujudan dari komitmen tersebut dan menjadi langkah perusahaan menuju bisnis yang lebih hijau.
Sebelumnya, Gojek telah mengumumkan uji coba komersial pemanfaatan motor listrik yang menerapkan skema baterai swap. Pada tahap ini, Gojek akan menggunakan 500 motor listrik di Jakarta Selatan, lalu selanjutnya akan meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan sampai dengan 5.000 unit motor listrik dan jarak tempuh penggunaan motor listrik sebanyak 1 juta kilometer di dalam platform Gojek.
Data hasil uji coba ini juga akan dimanfaatkan untuk mencari kombinasi teknologi yang tepat untuk kendaraan listrik yang dapat memenuhi kebutuhan mitra pengemudi dan pengguna Gojek, serta pasar Indonesia secara luas.
Dalam uji coba komersial tersebut, para pengguna setia Gojek akan dapat memilih motor listrik pada saat menggunakan layanan GoRide dengan area jemput dan antar di Jakarta Selatan. Gojek menargetkan menjadi platform karbon netral dan mentransisi menjadi 100 persen kendaraan listrik di tahun 2030.