Genjot Ekonomi, Surabaya Gelar Diskon Besar di Mal
Warga Kota Surabaya bisa menikmati potongan harga sebesar 70 persen ketika belanja di 27 mal di Kota Pahlawan hingga Minggu (21/11/2021) saat berlangsungnya Level 1-Salebration.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS— Bersamaan dengan Hari Pahlawan, Pemerintah Kota Surabaya meluncurkan kegiatan untuk menggerakkan ekonomi lewat Level 1-Salebration. Gelaran yang mulai berlangsung sejak Rabu (10/11/2021) merupakan kolaborasi Pemkot Surabaya dengan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Jatim.
Event Level 1-Salebration, kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis (11/11/2021), berlangsung pada 10-21 November 2021. Selama hampir dua pekan itu, seluruh pemilik gerai di 27 mal atau pusat perbelanjaan di Kota Surabaya memberikan potongan harga atau diskon hingga 70 persen.
Kegiatan sebagai upaya menggerakkan ekonomi warga Surabaya ini dilakukan setelah ”Kota Pahlawan” masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1. ”Ajang pesta diskon ini diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi di kota berpenduduk 2,9 juta jiwa ini,” kata Eri.
Surabaya berhasil di level 1, menurut mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya itu, berkat kerja bareng seluruh elemen di Kota Surabaya. Jadi, sangat diharapkan Level 1-Salebration bisa menggerakkan perekonomian karena secara perlahan daya beli dan pertumbuhan ekonomi mulai bergerak.
Acara tersebut melibatkan seluruh mal atau pusat perbelanjaan di Kota Surabaya karena sebagai pengganti Surabaya Shopping Festival, yang biasa diperingati saat hari jadi Kota Surabaya sepanjang bulan Mei setiap tahun.
Eri menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19, mulai Maret 2020, Surabaya rutin menggelar Surabaya Shopping Festival sebagai rangkaian hari jadi Kota Surabaya setiap tahun. Tahun 2021, Surabaya Shopping Festival belum sempat digelar karena digempur gelombang kedua Covid-19. ”Sekarang saatnya sangat tepat untuk menggelar pesta diskon yang dimulai pada momen Hari Pahlawan,” ujarnya.
Ajang pesta diskon ini diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi di kota berpenduduk 2,9 juta jiwa ini. (Eri Cahyadi)
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Jawa Timur Sutandi Purnomosidi mengatakan, kegiatan ini berlangsung sebagai bentuk rasa syukur karena status Kota Surabaya resmi menjadi PPKM level 1. Program ini juga diikuti oleh seluruh mal di Kota Surabaya.
”Sangat dinantikan kehadiran warga Surabaya belanja ke pusat perbelanjaan untuk memanfaatkan pesta diskon. Apalagi ada beberapa pemilik gerai siap dengan potongan harga hingga 90 persen,” katanya.
Sutandi berharap, dengan digelarnya kegiatan tersebut, okupansi mal selama pandemi Covid-19 yang sempat turun drastis hingga 60 persen bisa segera meningkat. Untuk saling menjaga dan melindungi, pengelola mal tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Langkah ini sebagai upaya untuk mengendalikan penularan Covid-19.
Keseriusan Pemkot Surabaya untuk mengungkit daya beli masyarakat tidak hanya melalui pesta diskon di pusat perbelanjaan. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun terus diberi ruang berpromosi sekaligus memasarkan produknya melalui pameran secara bergiliran di setiap kecamatan.
Komunitas pelaku usaha ecoprint juga menggelar kegiatan di pusat perbelanjaan selama sepekan. Seperti diungkap Riamah Daulati, dia bersama komunitasnya menyelenggarakan Gelar Pesona Karya Ecoprint selama empat hari hingga Minggu (14/11/2021).
Sebelumnya berlangsung pula Surabaya Fashion Week 2021 selama sepekan. Nilai transaksinya bisa mencapai Rp 600 juta. Pada kesempatan pameran yang digelar secara hibrida, termasuk pemasaran, oleh pelaku UMKM, pelaku UMKM di Kota Surabaya umumnya mengalami peningkatan nilai penjualan meski belum signifikan.
”Hampir setiap hari ada saja yang pesan satu-dua lembar kain ecoprint. Bahkan, ada konsumen dari luar negeri, antara lain Malaysia,” kata pelaku ecoprint di Rungkut, Didik Edy Susilo (65).
Perhatian Pemkot Surabaya terhadap pelaku UMKM juga tecermin dari postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022. Bertepatan dengan Hari Pahlawan, Pemkot Surabaya bersama DPRD Kota Surabaya juga mengesahkan APBD tahun 2022 sebesar Rp 10,3 triliun. Ada kenaikan sekitar Rp 1,4 triliun dibandingkan dengan APBD 2021 sebesar Rp 8,9 triliun dan APBD 2020 sebesar Rp 8,6 triliun.
Menurut Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, APBD 2022 umumnya langsung menyentuh masyarakat. Salah satunya, anggaran untuk menggerakkan UMKM sebesar 3 persen dari APBD. Pemulihan ekonomi, selain UMKM, menargetkan pendapatan keluarga minimal bisa sesuai upah minimum kota.