Dongkrak Mutu Produk UMKM, Kadin Jatim Cetak 1.000 Kurator Bersertifikat
Salah satu upaya untuk mendongkrak kinerja ekspor, Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur menargetkan bisa mencetak 1.000 kurator bersertifikat agar produk UMKM dari provinsi itu bisa menyasar pasar global.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
KOMPAS/AGNES SWETTA PANDIA
Produk ecoprint dari Namira, salah satu dari puluhan pelaku UMKM yang kini menggeluti ecoprint dan ikut Jatim Fair 2021 yang berlangsung selama lima hari dari Jumat hingga Selasa (10-12/10/2021) di Grand City Surabaya, Jawa Timur.
SURABAYA, KOMPAS — Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur menargetkan di awal 2022 sudah ada 1.000 kurator produk usaha mikro, kecil, dan menengah yang bersertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Kehadiran kurator bersertifikat penting seiring dengan peningkatan kinerja ekspor produk UMKM dari Jawa Timur.
Hingga sekarang, menurut Ketua Umum Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto, di Surabaya, Rabu (10/11/2021), jumlah kurator yang telah bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) masih sedikit atau 150-160 kurator. Padahal, produk UMKM yang perlu dikurasi sudah mencapai ribuan sehingga masih banyak produk UMKM belum bisa menyasar pasar global.
Sebagai gambaran, kata Adik, produk UMKM yang sudah dikurasi baru sekitar 400-500 produk. Padahal, barang buatan dan hasil usaha dari pelaku UMKM yang harus dikurasi kurator bersertifikat sangat banyak, dan ini harus ditingkatkan karena potensi yang ada cukup besar.
Untuk itu, Kadin Jatim berupaya meningkatkan jumlah kurator bersertifikat agar produk yang dikurasi bisa bertambah. Jika ada 1.000 kurator saja, otomatis produk UMKM yang dikurasi juga meningkat.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Salah satu stan yang menyediakan bakso dari porang di Jatim Fair Hybrid 2021 dalam rangka HUT Ke-71 Jawa Timur di Convention Hall Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/10/2021).
Upaya lain untuk menguatkan jaringan UMKM di pasar global adalah diluncurkan platform digital khusus UMKM yang mengisi pasar di 20 negara, antara lain China, Jepang, dan Amerika Serikat, dalam waktu dekat. Dengan pemasaran secara digital, UMKM dapat menyasar konsumen luar negeri walaupun volumenya kecil.
”Dengan cara ini, minimal produk UMKM banyak yang sudah dikurasi, lalu dipasarkan secara digital sehingga bisa menyasar konsumen di mana saja, bahkan di luar negeri. Dengan demikian, volume ekspor ikut terdongkrak,” ujar Adik.
Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kadin Jatim Idris Yahya juga mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah kurator bersertifikasi menjadi keniscayaan dalam upaya meningkatkan kualitas produk UMKM. Selain itu, pembuatan basis data juga akan dilakukan. ”Kadin merancang dan menyediakan database sesuai kluster produk, yang selama ini menjadi kelemahan karena tidak ada pemetaan,” katanya.
Cara ini minimal produk UMKM banyak yang sudah dikurasi, lalu dipasarkan secara digital sehingga bisa menyasar konsumen di mana saja, bahkan di luar negeri. Dengan demikian, volume ekspor ikut terdongkrak (Adik Dwi Putranto).
Dengan adanya klusterisiasi produk UMKM, pengawasan, promosi, bahkan pemasaran ke calon pembeli di luar negeri sangat mudah. ”Konsumen pun diberi kemudahan karena bisa melihat langsung melihat produk yang hendak dibeli,” kata Idris.
Nantinya, produk yang sudah dikurasi dan lolos akan dimasukkan ke dalam rencana besar dan market place untuk dipromosikan di 20 negara. Adapun untuk pemasaran di dalam negeri, pada November ini, Kadin Jatim menggelar pameran Inapro 2021.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Direktur SDM PT Pelabuhan Indonesia III Edi Priyanto memaparkan peran Pelindo 3 dalam membina UMKM di Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021), dalam Bincang Kompas secara daring.
Potensi Sumenep
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kadin Kabupaten Sumenep Dewi Khalifah mengatakan, pihaknya menyambut gembira misi Kadin Jatim tersebut dan menargetkan secepatnya akan melaksanakan pelatihan kurator. Sebab, potensi UMKM di Sumenep sangat besar, terutama di sektor pengolahan produk perikanan dan pertanian.
Selain itu, kata Wakil Bupati Sumenep itu, program tersebut juga seiring dengan komitmen Kabupaten Sumenep dalam melakukan pendampingan UMKM. Saat ini, Pemkab Sumenep sudah melakukan kerja sama dengan beberapa toko modern dengan mewajibkan 15 persen contoh barang di toko untuk produk UMKM. Saat ini sudah ada 19 produk yang masuk.
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR
Ekspor Jawa Timur September 2021
Beberapa bulan ke depan, pihaknya juga berencana menggandeng UMKM layak ekspor melalui rumah kurasi. UMKM itu akan terus diberi pendampingan melalui berbagai pelatihan, termasuk juga dukungan permodalan melalui perbankan, pemasaran, dan pengembangan SDM, dengan memberikan kursus dua bahasa, Arab dan Inggris, agar tidak ada kendala komunikasi saat bertemu calon pembeli.
Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya juga terus melakukan upaya penguatan UMKM. Pemkot Surabaya juga menggelar pameran UMKM dan mendapat ruang pamer di beberapa pusat perbelanjaan bagi mereka. Langkah ini bisa terwujud sebagai hasil sinergitas dan kolaborasi antara Pemkot Surabaya dan pemangku kebijakan di Kota Surabaya.
Pameran digelar di beberapa pusat perbelanjaan dan pasar modern secara bertahap, dengan melibatkan pelaku UMKM di kelurahan atau kecamatan terdekat dengan lokasi pameran.
HUMAS PEMKOT SURABAYA
Salah satu gerai produk UMKM Kota Surabaya pada Surabaya Fashion Week 2021, Jawa Timur, yang berakhir Minggu (7/11/2021).