Nilai transaksi Surabaya Fashion Week 2021 yang berlangsung sepekan terakhir mencapai Rp 600 juta. Ajang ini diharapkan jadi momentum bagi usaha mikro, kecil, dan menengah di Kota Surabaya dari dampak pandemi Covid-19.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pasar produk usaha mikro, kecil, dan menengah Kota Surabaya mulai terbuka. Salah satu indikatornya, nilai transaksi di ajang Surabaya Fashion Week 2021 sepekan terakhir yang mencapai Rp 600 juta.
Surabaya Fashion Week (SFW) digelar Pemerintah Kota Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya di atrium Grand City Surabaya sejak 31 Oktober hingga 7 November 2021. Pada acara penutupan SFW, digelar peragaan busana menggunakan berbagai produk UMKM yang didesain oleh 11 desainer Surabaya. Kepala perangkat daerah atau organisasi pemerintah daerah (OPD) yang hadir mengenakan busana dari karya produk pelaku UMKM Kota Surabaya.
”Luar biasa peminat produk UMKM selama digelar pameran. Setiap hari dilakukan pergelaran busana menggunakan produk UMKM,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati, Senin (8/11/2021).
Ketua Dekranasda Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan, penyelenggaraan pameran UMKM Journey bersama Surabaya Fashion Week 2021 ini dimaksudkan sebagai upaya memulihkan ekonomi masyarakat Surabaya. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga kota ini, khususnya pelaku usaha.
Kegiatan ini bermuara pada meningkatnya kepercayaan masyarakat bahwa Kota Surabaya telah aman dari pandemi Covid-19 dan dapat kembali melakukan kegiatan ekonomi meski kegiatan digelar secara hibrida.
Kegiatan ini diikuti oleh 362 peserta yang terdiri dari 84 peserta pameran UMKM Journey serta 278 peserta pada pameran virtual Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang (Peken) Surabaya. Menurut Rini, cara ini sebagai langkah awal yang baik karena keuntungan yang diperoleh tidak hanya berkaitan dengan nilai transaksi ataupun jumlah kepesertaan, tetapi lebih pada meningkatnya kepedulian warga Surabaya terhadap ragam UMKM berkualitas.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menutup acara itu mengatakan, Surabaya Fashion Week 2021 yang digelar selama tujuh hari dihadiri oleh sekitar 800 orang. Nilai transaksi yang dibukukan selama acara Surabaya Fashion Week 2021 dan setelah diluncurkannya Peken Surabaya sekitar Rp 600 juta.
”Nilai ini diperoleh dalam sepekan. Jika digelar lebih lama, tentu perekonomian kota ini kian bergerak,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia berharap semua pihak terus semangat bergotong royong dan menggunakan produk UMKM Kota Surabaya. Dengan demikian, perekonomian kota berpenduduk 2,9 juta jiwa ini bisa semakin bergerak. Dari acara ini terlihat geliat perekonomian Surabaya melalui UMKM-nya.
Dari pengalaman menggelar pameran secara hibrida, menurut Eri, dapat disimpulkan bahwa batik, ecoprint, sulaman, bordir buatan UMKM Surabaya, dan aplikasi Peken bakal lebih hebat lagi.
Selama SWF, digelar pula pameran produk UMKM dan berbagai pelatihan untuk pelaku UMKM. Wiwiek berharap, momentum PPKM level 1 ini mampu mengembalikan geliat ekonomi di Kota Surabaya. Sebab, ia meyakini, Kota Surabaya siap menyambut kebangkitan ekonomi.
”Tentu ke depan kami bakal merancang dan mengoptimalkan semua upaya demi geliat ekonomi di Kota Surabaya,” ujarnya.