Bulan Fintech Nasional Diharapkan Pacu Literasi Masyarakat
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, serta Asosiasi Fintech Indonesia dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia menggelar Bulan Fintech Nasional. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat.
Oleh
Joice Tauris Santi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ekosistem digital telah menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional. Banyak pengusaha kecil dan mikro yang terbantu penjualannya karena telah menggunakan atau masuk ke ekosistem digital dan telah menjual barang lebih banyak dan lebih jauh. Di sisi lain, perkembangan teknologi digital perlu diimbangi dengan literasi yang kuat di masyarakat.
Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menyelenggarakan Bulan Fintech (Teknologi Finansial/Tekfin) Nasional, antara lain untuk meningkatkan literasi dan pemahaman mengenai keuangan digital.
Bulan Fintech Nasional akan berlangsung dari 11 November hingga 10 Desember 2021 dan ditutup dengan Indonesia Fintech Summit yang tahun ini memasuki tahun ketiga. Para penyelenggara juga akan menginisiasi tanggal 11 November 2021 atau 11.11 sebagai Hari Fintech Nasional.
”Tujuan Bulan Fintech ini untuk dapat mewujudkan ekosistem keuangan digital yang lengkap, terintegrasi, berdaya saing, serta mampu mengakselerasi pemulihan nasional,” kata Advisor Grup Inovasi Digital Keuangan OJK Maskum ketika menjelaskan tentang Bulan Fintech Nasional, Senin (8/11/2021).
Tujuan Bulan Fintech ini untuk dapat mewujudkan ekosistem keuangan digital yang lengkap, terintegrasi, berdaya saing, serta mampu mengakselerasi pemulihan nasional
Dia berharap, kegiatan tersebut dapat mengedukasi masyarakat dan meningkatkan inklusi serta literasi keuangan agar masyarakat semakin pandai dalam memanfaatkan produk dan layanan perusahaan finansial teknologi.
Maskum menambahkan, OJK telah mengeluarkan serangkaian aturan yang, antara lain, bertujuan menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam bertransaksi melalui perusahaan finansial teknologi.
Kepala Grup Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Retno Ponco Windarti mengatakan, penyelenggaraan Bulan Fintech Nasional merupakan kolaborasi bersama dari seluruh pemangku. ”Digitalisasi tumbuh lebih cepat dan menjadi solusi. Fintech pun punya peran besar dalam pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi solusi pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
Digitalisasi tumbuh lebih cepat dan menjadi solusi. Fintech pun punya peran besar dalam pertumbuhan ekonomi sehingga menjadi solusi pemulihan ekonomi nasional
Cegah perusahaan bodong
Aftech juga mendukung OJK dan BI dalam memberantas perusahaan teknologi finansial yang tidak berizin, termasuk pinjaman daring ilegal. Ketua Umum Aftech Pandu Sjahrir dalam kesempatan yang sama mengatakan, Aftech akan meluncurkan laman yang dapat dimanfaatkan untuk memeriksa apakah sebuah perusahaan teknologi finansial sudah berizin atau belum.
Dengan mengecek pada laman https://cekfintech.id, masyarakat dapat mengetahui legalitas perusahaan teknologi finansial. Laman ini akan diluncurkan pada pembukaan Bulan Fintech Nasional pada Kamis (11/11/2021).
”Ini adalah wujud nyata dari komitmen industri fintech terhadap pemberantasan pinjol (pinjaman online) ilegal, juga untuk membangun ekosistem layanan keuangan digital yang sehat dan bertanggung jawab,” kata Pandu.
Bermacam kegiatan akan dilakukan pada Bulan Fintech Nasional. Hingga saat ini sudah ada 65 perusahaan finansial teknologi yang akan turut serta di dalamnya. Mereka akan memberikan berbagai diskon dan promosi, baik untuk konsumen maupun para pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Ada juga 115 kegiatan webinar, IG Live, dan lainnya.