Mal dan Pasar di Manado dan Minahasa Jadi Pusat Kampanye QRIS
Sulut dijadikan salah satu daerah uji coba penggunaan metode pembayaran kode respons cepat standar Indonesia atau QRIS secara masif. Pembiasaan masyarakat terhadap QRIS dimulai di pusat ritel modern dan pasar.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·5 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sulawesi Utara menjadi salah satu daerah uji coba penggunaan metode pembayaran kode respons cepat standar Indonesia atau QRIS secara masif. Pembiasaan masyarakat terhadap QRIS dimulai di pusat ritel modern dan pasar. Meski begitu, sebagian dari kalangan pedagang pasar masih ragu untuk memanfaatkannya.
Bank Indonesia dan Kementerian Perdagangan menginisiasi kampanye pengenalan QRIS kepada masyarakat Sulut, Jumat (5/11/2021), di mal Manado Townsquare dan Pasar Tanawangko, Kabupaten Minahasa. Hampir semua dari 300 gerai di mal tersebut telah memiliki satu buah kode QRIS, begitu pula 169 pelapak di pasar.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, Manado Town Square termasuk dalam 51 mal di Indonesia yang menjadi pusat intensifikasi penggunaan QRIS. ”Pilot project ini kami laksanakan di bawah 46 kantor cabang BI di seluruh Indonesia. Nantinya, penggunaan QRIS akan direplikasi di seluruh mal di Indonesia,” ujarnya.
Per 1 November 2021, setidaknya 12,2 juta unit bisnis dan beragam instansi penggalang dana telah menyediakan QRIS sebagai salah satu metode transaksi. Capaian itu telah melampaui target BI sepanjang 2021, yaitu 12 juta unit bisnis. ”Tetapi, kita tidak akan berhenti, bahkan sampai 20 juta kalau bisa,” tambah Filianingsih.
Menurut dia, digitalisasi kegiatan jual beli sehari-hari adalah salah satu kunci pemulihan ekonomi nasional di era normal baru yang dipicu pandemi Covid-19. Masyarakat akan bisa bertransaksi tanpa bersentuhan langsung melalui uang kertas sehingga lebih higienis. Pembayaran juga menjadi lebih cepat dan efisien karena satu kode bisa dipindai semua produk dompet digital.
Seiring dengan meredanya pandemi, BI memprediksi perdagangan luar jaringan akan terus meningkat. Maka, kampanye yang berjargon SIAP QRIS (sehat, inovatif, aman pakai QRIS) ini menjadi sarana sosialisasi agar pembeli dan penjual perlahan meninggalkan uang tunai.
Di Sulut saja, pada awal November 2021, sudah ada 111.438 unit usaha pengguna QRIS. Angka itu lebih tinggi 30 persen dari target yang ingin dicapai pada pengujung tahun ini, yaitu 86.800 unit usaha. Namun, kata Filianingsih, tidak cukup hanya menambah merchant pengguna QRIS, tetapi juga meningkatkan volume transaksinya.
Deputi Gubernur BI Sugeng menilai, capaian di Sulut impresif. Namun, BI belum memublikasikan data volume transaksi QRIS di Sulut tahun ini. Adapun nominal transaksi secara nasional telah mencapai Rp 7,6 triliun. Nilai itu meroket dari Rp 1,1 triliun dari 15 juta transaksi sepanjang 2020.
”Dulunya kami pesimistis ini bisa diberlakukan di pasar tradisional, tetapi nyatanya bisa. Pedagang melihat sendiri uangnya segera masuk ke rekening. Jadi, sosialisasi akan kami gencarkan sambil mengecek apakah penerapan QRIS terus berjalan,” ujar Sugeng.
Ketua Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah juga berharap sosialisasi QRIS terus berlanjut demi meningkatkan performa sektor perdagangan ritel. Ia pun akan mengimbau 80.000 gerai anggota Hippindo di Seluruh Indonesia untuk menggunakan QRIS.
”QRIS ini tergolong baru, sedangkan para peritel masih terbiasa dengan metode pembayaran yang kuno, terutama tunai. Jadi, sosialisasi kepada masyarakat harus gencar, termasuk di Manado yang menurut perhitungan Hippindo, konsumsinya termasuk lima besar se-Indonesia,” kata Budiharjo.
Sepanjang triwulan III-2021, sektor perdagangan partai besar dan eceran serta reparasi mobil dan motor di Sulut tumbuh 5,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan sumbangan Rp 4,73 triliun (13,31 persen) bagi produk domestik regional bruto. Di tingkat nasional, sektor tersebut juga tumbuh 5,16 persen.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga berharap penggunaan QRIS semakin umum. Ia berharap, jumlah pedagang yang menggunakannya bisa mencapai 20 juta memasuki 2022. Jumlah pedagang pengguna QRIS akan menjadi salah satu indikator keberhasilan digitalisasi ekonomi nasional.
Ia mengakui, infrastruktur telekomunikasi yang belum memadai, terutama di wilayah kepulauan, menjadi rintangan upaya digitalisasi. Ia menyatakan Kemendag akan bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga. Namun, penerapan QRIS tidak boleh menunggu ada menara-menara BTS (base transceiver station) baru.
”Kampanye QRIS adalah upaya kita memberikan literasi kepada masyarakat, khususnya kepada para pedagang di pasar yang menjadi sentra aktivitas kegiatan masyarakat. Merekalah yang selalu terlibat dengan rutinitas sehari-hari masyarakat sehingga pembiasaan dan penerapan QRIS bisa dimulai dari sana,” kata Jerry.
Cukup memudahkan. Pembayaran langsung masuk rekening. (Vera Tulung)
Sementara gerai-gerai ritel modern di mal sudah luwes menggunakan QRIS, para pedagang di Pasar Tanawangko mengaku belum menggunakan QRIS karena tidak ada pembeli yang mau membayar dengan metode tersebut. Padahal, mereka memiliki lebih dari satu kode QRIS terbitan beberapa bank.
I Desak Made Oka (55), pedagang sayur dan bumbu dapur, telah memiliki QRIS terbitan BNI sejak 2020, tetapi belum pernah terpakai. Menjelang dimulainya kampanye SIAP QRIS, ia mendapat lagi QRIS baru dari BRI. ”Tapi, ya, belum pernah terpakai. Saya sendiri masih lebih nyaman pakai tunai karena tidak ribet,” ujarnya.
Vera Tulung (52), pedagang lain yang menjual bahan makanan, juga memiliki QRIS dari BNI dan BRI. Ia pernah beberapa kali menerima pembayaran dengan QRIS dari BRI, tetapi sangat jarang karena pemasok barang dagangan dan pelanggannya lebih banyak membayar tunai.
Namun, ia mengaku siap menggunakan QRIS. ”Cukup memudahkan. Pembayaran langsung masuk rekening. Kalau mau ambil uang, tinggal ke ATM Bersama dekat pasar,” kata Vera.
Menurut Jerry, penggunaan QRIS secara luas hanyalah soal waktu. Ia yakin masyarakat, termasuk pedagang pasar, akan mau menggunakannya. Sebab, QRIS sangat praktis dan mudah digunakan. Para pedagang juga akan mampu mengelola keuangannya secara lebih efisien.