Dukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia, Kadin Jatim Tingkatkan Kolaborasi
Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Timur terus dibekali berbagai keahlian agar semakin mampu menghasilkan produk sesuai selera pasar, sekaligus mudah menerobos dan menguasai pasar secara digital.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur memberikan dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia yang digagas pemerintah. Untuk itu, Kadin Jatim berupaya menjembatani berbagai pihak bersinergi meningkatkan kinerja sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Sabtu (30/10/20210), menegaskan bahwa gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) menjadi satu langkah strategis dalam meningkatkan konsumsi produk dalam negeri yang saat ini, khususnya di pasar digital, relatif rendah.
Disebutkan, pemasaran porsi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal di pasar e-commerce hanya 7 persen, selebihnya justru barang-barang impor. Hal ini menjadi salah satu alasan untuk mencari solusi agar pelaku UMKM tidak mudah putus asa karena produknya tak bisa menerobos pasar.
Dalam acara Coffee Morning yang digelar Kadin Jatim di Surabaya, Jumat (29/10/2021), terungkap bahwa ada beberapa faktor penyebab minimnya produk UMKM diminati di pasar e-commerce.
Kendala itu, antara lain, ketidakmampuan UMKM dalam membangun bisnis serta manajemen. Masih karut-marutnya manajemen dan proses produksi bermuara pada ekonomi biaya tinggi dan tidak efisien. ”Ujung-ujungnya, harga jual tidak kompetitif. Kelemahan ini perlu terus diasah melalui pembekalan dan pelatihan agar UMKM bisa membuat produk yang kompetitif dan berkualitas,” ujarnya.
Kadin Jatim pun berupaya menjalin sinergi dengan pemangku kebijakan terkait, mulai dari pemerintah daerah, lembaga keuangan, hingga akademisi. Langkah ini berjalan secara paralel dengan kebijakan pemerintah yang mempermudah dan mempercepat perizinan serta biaya murah untuk sertifikasi halal serta hak kekayaan intelektual (HKI).
Kadin Jatim juga menyinergikan UMKM dengan berbagai pihak, termasuk membuka kerja sama melalui Ekspor Center dan Kadin Institute. Di Ekspor Center, pelaku usaha diajari bagaimana UMKM melakukan ekspor sekaligus membuka pasarnya. Adapun melalui Kadin Institute, pelaku usaha terus didorong meningkatkan cara mengembangkan usaha meski dilakukan di rumah.
Pelaku usaha terus didorong meningkatkan cara mengembangkan usaha meski dilakukan di rumah.
Ketua Penyelenggara Indonesia Product (Inapro) Expo 2021 Yusuf Karim Ungsi mengatakan, gerakan BBI juga diwujudkan melalui kegiatan pameran produk dalam negeri Inapro Expo atau pameran yang digelar oleh Kadin Jatim ini dimulai sejak tahun lalu. Di ajang pameran, yang tahun ini bakal dihelat pada 25-28 November 2021, sentimen positif konsumen ditumbuhkan.
Hal yang sama diungkapkan oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Harmanta, bahwa saat ini UMKM masih mengalami berbagai kendala, antara lain kendala produktivitas, kapasitas, kualitas, dan pembiayaan.
Surabaya Fashion Week 2021
Pemerintah Kota Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya juga terus mengembangkan UMKM dengan menggelar Surabaya Fashion Week (SFW). Acara tersebut berlangsung secara daring dan luring pada 31 Oktober 2021-7 November 2021 di Main Atrium Grand City, Surabaya.
Pada perhelatan SFW 2021 kali ini, terdapat serangkaian kegiatan, yakni pameran UMKM, Fashion Show Bangga UMKM Surabaya, Fashion Show Designer Fashion Show Branded, Launching E-Peken Surabaya, dan Awarding Pelaku UMKM.
Ketua Dekranasda Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan, tujuan digelarnya SFW 2021 adalah untuk meningkatkan percepatan pemulihan ekonomi UMKM setelah Kota Surabaya resmi berada pada level 1 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Sepanjang pameran, seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya bakal ikut menampilkan karya UMKM yang telah didesain oleh desainer. Mahasiswa internasional juga ikut mempromosikan SFW 2021 melalui media sosial dengan harapan bisa memperkenalkan produk Kota Surabaya di negara mereka masing-masing.
Kepala Diskominfo Kota Surabaya Fikser menyebutkan, pengunjung bisa mendatangi lokasi perhelatan SFW 2021. Meski demikian, pengunjung wajib menerapkan protokol kesehatan, yakni memiliki aplikasi Peduli Lindungi dengan minimal sudah melakukan vaksinasi dosis pertama.
Terkait konsep yang diusung pada SFW 2021, Founder dan Direktur Next Management Arif Santoso menjelaskan, perhelatan SFW 2021 akan berbeda dengan SFW 2019. Kali ini, SWF mengangkat tema UMKM Journey, yakni UMKM Kota Surabaya dari masa ke masa.
Selain itu, dalam parade fashion show SFW 2021, para pelaku UMKM diberikan kebebasan mengonsep busananya setelah mereka mendapat pelatihan khusus. Mereka diizinkan untuk melakukan variasi dengan konsep Surabaya tempo dulu, saat ini, hingga masa mendatang, dengan peserta 60 orang.