logo Kompas.id
EkonomiJab dan ”Hook” Perdagangan
Iklan

Jab dan ”Hook” Perdagangan

Pertumbuhan inflasi yang berkualitas bagi pertumbuhan ekonomi adalah yang berasal dari naiknya permintaan, bukan lantaran tekanan atau berbagai pukulan yang menekan produksi dan distribusi (”cost-push inflation”).

Oleh
Hendriyo Widi
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2cu-It5sOf7Zwfh0io_JbrrwzI8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2Fad12fa3f-f491-4db9-b386-fc0c2e4650d6_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (23/9/2021). Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyebutkan, kenaikan biaya logistik dan harga pangan global menyebabkan harga pangan dan bahan baku pangan impor naik.

Belum sepenuhnya pulih dari pukulan uppercut pandemi Covid-19, perdagangan global kembali menerima jab dan hook beruntun. Kenaikan biaya logistik lintas samudra atau negara yang masih belum terkendali dan harga pangan global yang semakin tinggi mulai menggoyang perdagangan sejumlah negara.

Imbasnya semakin dirasakan Indonesia. Lonjakan biaya logistik antarpulau dan harga produk pangan olahan yang dapat memicu kenaikan inflasi sudah di depan mata. Indonesia perlu lebih berhati-hati, tidak jemawa di saat neraca perdagangannya surplus selama 17 bulan berturut-turut.

Editor:
Nur Hidayati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000