Indonesia Butuh ”Marketer” Kreatif, Inovatif, dan Berjiwa Wirausaha
Roda perekonomian nasional Indonesia membutuhkan marketer yang kreatif, inovatif, dan berjiwa entrepreneurship. Sejak 2019, IMA memiliki modal kuat baik berupa program maupun inovasi digital.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perekonomian nasional Indonesia membutuhkan marketer atau pemasar yang kreatif, inovatif, dan memiliki jiwa wirausaha. Dengan demikian, peran dan sumbangannya lebih optimal dalam menggerakkan roda perekonomian.
Sebagai platform membangun jejaring dan pengetahuan, sejak tahun 2019 Indonesia Marketer Association (IMA) dinilai telah memiliki modal yang kuat, baik berupa program maupun inovasi digital. Demikian menurut Suparno Djasmin, salah satu petinggi PT Astra International Tbk, yang kembali terpilih sebagai Presiden IMA, kepada Kompas, di Jakarta, Senin (18/10/2021).
”IMA harus bisa berperan memberikan sumbangsih untuk membantu menggerakkan roda perekonomian. Terlebih elemen IMA merupakan bagian dari para profesional, entrepreneur, pendidik, dan pemerintah. Di sinilah IMA ditantang untuk lebih kreatif, inovatif, dan berjiwa entrepreneurship dalam menghadapi perubahan akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.
Musyawarah Nasional IMA 2021 yang dihadiri sekitar 1.000 peserta dan digelar secara hibrida di Jakarta, akhir pekan, menetapkan kembali Suparno Djasmin sebagai Presiden IMA periode 2021-2023. Dalam rilisnya, Musyawarah Nasional IMA juga menetapkan YW Junardy sebagai Ketua Senat IMA.
Acara penetapan Presiden IMA dipimpin Juan Permata Adoe selaku pendiri dan anggota Senat IMA, dengan berlandaskan persetujuan 44 president chapter IMA seluruh Indonesia. Suparno Djasmin adalah Direktur Astra yang sekaligus menjabat Director-In-Charge Astra Financial and Logistic.
Menurut Suparno, kepercayaan yang diberikan untuk kembali memimpin IMA merupakan momentum yang baik dalam meningkatkan pencapaian program dan inisiatif selama dua tahun terakhir. Untuk melanjutkan momentum tersebut, pihaknya membutuhkan dukungan aktif segenap anggota dari seluruh cabang IMA yang tersebar di Indonesia.
Selama dua tahun terakhir, IMA telah membangun dan memperkuat 47 cabang IMA di seluruh Indonesia dengan lebih dari 873 anggota aktif dan 607 anggota telah memiliki sertifikat certified professional marketing(CPM). Untuk meningkatkan tata kelola IMA sebagai organisasi yang profesional, IMA telah resmi menjadi organisasi berbadan hukum didukung anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) organisasi dan proses audit keuangan.
”Untuk mendigitalisasi pendataan anggota dan manajemen aktivitas organisasi, kami telah meluncurkan IMA Mobile Apps IMA yang telah tersedia di IOS dan Android,” ujar Suparno.
Sebagai bagian dari komitmen IMA membangun kemitraan strategis, sebanyak 138 aktivitas telah dilakukan di IMA level pusat dan daerah sepanjang 2019-2021. Kegiatan ini mencakup pelaksanaan diskusi publik melibatkan ahli pemasaran, branding, dan pemasaran digital hingga Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Suparno menegaskan, ”IMA berkomitmen untuk mendukung praktik bisnis yang berkelanjutan di Indonesia. Selama dua tahun terakhir, IMA berkolaborasi aktif dengan Indonesia Global Compact Network (IGCN) untuk mengampanyekan prinsip-prinsip bisnis berkelanjutan sesuai dengan 10 prinsip bisnis UN Global Compact (UNGC).”
Pada 2022, IMA akan mendukung penuh pelaksanaan World Marketing Forum yang direncanakan digelar di Bali. ”Saya yakin untuk periode dua tahun ke depan dengan berbekal semangat kolaborasi dan dukungan segenap chapter IMA, kita dapat meningkatkan pencapaian menjadi lebih baik lagi, khususnya bagi kemajuan sektor pemasaran Indonesia dalam berkontribusi untuk pemulihan ekonomi nasional,” kata Suparno.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam Musyawarah Nasional IMA mengatakan, peranan strategis IMA dalam mendukung UMKM di masa pandemi sebagai bagian dari usaha pemulihan ekonomi nasional. Harapannya, IMA dapat ikut memajukan sektor pemasaran Indonesia.
”Saya menyampaikan apresiasi kepada IMA atas kerja sama selama ini dalam memperkuat UMKM Indonesia agar naik kelas dan berdaya saing di pasar ekspor. Saya berharap, IMA semakin berperan aktif dalam meningkatkan kualitas profesi pemasaran untuk berkontribusi dalam pemasaran ekspor Indonesia,” kata Lutfi.
Co-Founder IMA Hermawan Kartajaya menyampaikan apresiasi atas kinerja pengurus IMA periode 2019-2021 yang telah mencerminkan nilai-nilai IMA dengan baik, yaitu semangat inovasi, entrepreneurship, dan pendekatan digital yang berbasis humanity.
”Saya ingin menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kinerja organisasi IMA selama dua tahun terakhir ini. Saya mengamati banyak inovasi dan program yang telah diluncurkan dengan standar profesionalisme yang sangat baik. Salah satunya kini IMA telah resmi menjadi organisasi berbadan hukum,” ujar Hermawan.
Hermawan mengharapkan, perkembangan signifikan selama dua tahun terakhir ini dapat menjadi modal yang baik bagi kepengurusan IMA dua tahun ke depan. IMA diharapkan dapat terus bergerak maju, meningkatkan standar profesionalisme para pemasar di Indonesia, dan memberikan manfaat yang baik untuk sektor pemasaran dan perekonomian Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Anies Baswedan berharap, IMA dapat terus memberikan manfaat yang baik dengan melahirkan inovasi. Juga, berbagai terobosan di sektor pemasaran yang diharapkan dapat diadopsi oleh sektor pemerintahan, dunia usaha, dan sektor kegiatan sosial.