UMKM di Indonesia didorong berkembang dan menghasilkan produk berkualitas yang dapat dipasarkan secara nasional dan juga diekspor. Bank Indonesia memberikan pendampingan, pembinaan melalui kemitraan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Bank Indonesia mendorong kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia terus berkembang dan menghasilkan produk berkualitas yang dapat dipasarkan secara nasional dan juga menembus pasar internasional. Bank Indonesia memberikan pendampingan dan pembinaan maupun melalui kemitraan dengan UMKM.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menyatakan, Bank Indonesia dan kementerian terkait pembinaan dan pengembangan UMKM tengah mengembangkan strategi nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif, yakni melalui pilar korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan. Strategi nasional itu didukung dengan program promosi dan pendampingan bagi UMKM binaan dan mitra binaan. UMKM, menurut Dody, berperan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional ketika perekonomian bangsa terdampak pandemi Covid-19.
Perihal itu disampaikan Dody di dalam jaringan ketika memberikan sambutan dalam acara puncak ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Rabu (6/10/2021). Kegiatan bertajuk Bali Jagadhita Cultural Week 2021 menjadi bentuk sinergi dan kolaborasi mendorong produk UMKM berkualitas di Bali menembus pasar ekspor.
Tanggapan positif dan apresiasi atas penyelenggaraan acara ”Bali Jagadhita Cultural Week 2021” juga disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya yang disampaikan secara daring. Sandiaga menyatakan, kegiatan yang diselenggarakan Bank Indonesia Provinsi Bali itu menjadi sebentuk pemajanan atau eksposur produk-produk kreatif Indonesia.
Dalam acara puncak ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” itu juga diresmikan pelepasan ekspor produk UMKM Bali ke sejumlah negara. Sebanyak tujuh UMKM binaan dan mitra binaan BI Provinsi Bali mendapatkan pesanan produk dengan tujuan ekspor, antara lain, ke Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Eropa, dan Korea Selatan serta Suriname. Secara keseluruhan, nilai ekspor produk UMKM itu mencapai Rp 4,7 miliar.
Adapun Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, penyelenggaraan acara ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” dirangkaikan dengan acara puncak Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 yang diselenggarakan BI belum lama ini.
Dalam laporannya, Trisno mengatakan, melalui kegiatan ”Bali Jagadhita Culture Week 2021”, BI Provinsi Bali juga mendorong UMKM di Bali dapat mengadaptasi dan bertransformasi dengan perkembangan melalui pemanfaatan teknologi internet dan digitalisasi.
”Lebih banyak UMKM Bali dapat onboarding dan produknya menembus pasar nasional ataupun pasar ekspor,” kata Trisno dalam pembukaan acara puncak ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” di Gedung Dharma Negara Alaya-DNA Art and Creative Hub Kota Denpasar, Rabu (6/10/2021). Penyelenggaraan acara tersebut dilangsungkan secara hibrida, yakni secara di luar jaringan (luring) di Gedung DNA Kota Denpasar dan juga secara daring.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali I Dewa Made Indra mengatakan, pemerintah daerah akan semakin memperhatikan UMKM sebagai penyangga ekonomi daerah. Dalam sambutannya mewakili Gubernur Bali, Indra menyatakan, perekonomian Bali yang selama ini bertumpu pada sektor pariwisata mengalami turbulensi karena imbas pandemi Covid-19. Indra mengungkapkan, ekonomi Bali sepanjang 2020 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan -9,81 yang dihitung secara tahunan (year on year).
Kreativitas wastra
Puncak acara ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” di Gedung DNA Kota Denpasar, Rabu (6/10), juga disemarakkan dengan pergelaran tari Sekar Jempiring yang dipentaskan pada awal acara, peluncuran digital fitting room (ruang desain virtual), dan juga penampilan dari penyanyi Anggis Devaki, Sanggar Seni Pancer Langit, dan komposer Alffy Rev.
Lebih banyak UMKM Bali dapat onboarding dan produknya menembus pasar nasional maupun pasar ekspor (Trisno Nugroho)
Acara Bali Jagadhita Culture Week 2021 itu juga dimeriahkan peragaan busana yang menampilkan desain busana siap pakai (ready to wear) dengan bahan busana dari kain tenun atau wastra.
Pergelaran busana dalam acara ”Bali Jagadhita Culture Week 2021” dikoordinasikan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama asosiasi desainer Indonesia (Indonesia Fashion Chamber/IFC) dan UMKM dari Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Desainer yang berkolaborasi dengan kelompok usaha tenun di Bali, NTB, dan NTT, di antaranya Ali Charisma, Dwi Iskandar, Sofie, Elfi Lila, Wedha Gita, dan Deden Siswanto. Selain itu, ditampilkan pula koleksi busana ke pura karya desainer Cok Ratna Kora dan busana koleksi Body and Mind.
National Chairman IFC Ali Charisma mengatakan, konsep busana yang dihadirkan dalam peragaan busana Bali Jagadhita Culture Week 2021 adalah busana siap pakai (ready to wear) dengan sentuhan karya kerajinan (craft fashion). Menurut Ali, bahan busana menggunakan kain tenun tradisional yang diproduksi perajin dari Bali, NTB, dan NTT.
Ditemui di Gedung DNA Kota Denpasar, Rabu (6/10/2021), Ali menerangkan, karya busana dengan bahan wastra Nusantara berpotensi diekspor, antara lain, ke Jepang.
Konsumen di Jepang, terutama dari kalangan menengah ke atas, menurut Ali, memiliki minat dan kemampuan membeli produk busana bernuansa kerajinan tangan. ”Kami berharap UMKM di Bali dapat berkolaborasi dengan desainer dan pembuat produk jadi. Kolaborasi dan kerja sama ini sebaiknya berkelanjutan demi memunculkan brand Bali,” ujarnya.