Multipolar dan GoTo Siap Suntik Modal ke Matahari Putra Prima
PT Multipolar Tbk dan Grup GoTo bersiap menyuntikkan dana untuk operator Hypermart, yakni PT Matahari Putra Prima Tbk, melalui penerbitan saham baru yang dijadwalkan pada triwulan IV-2021.
Oleh
Joice Tauris Santi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Multipolar Tbk bersama dengan Grup GoTo bersiap menyuntik dana untuk PT Matahari Putra Prima Tbk, operator hipermarket Hypermart. Peningkatan modal itu akan dilakukan dengan menerbitkan saham baru yang dijadwalkan selesai pada triwulan IV-2021.
Dalam keterangan resminya, Selasa (5/10/2021), Matahari Putra Prima tidak menjelaskan mekanisme penerbitan saham baru tersebut, apakah melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue atau melalui penempatan langsung. Tidak dirinci juga berapa target peningkatan modal yang diharapkan dapat dicapai.
”Kami gembira perseroan melakukan peningkatan modal dan bersiap mengeksekusi rencana-rencana kami sambil terus berinovasi bagi konsumen Indonesia,” kata CEO Matahari Putra Prima Elliot Dickson.
Penambahan modal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pangsa pasar dan berinvestasi pada strategi multikanal (omnichannel). Hypermart menangkap peluang kenaikan belanja e-grocery pada masa pandemi. Penjualan daring Hypermart tercatat naik empat kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.
Saat ini, Matahari Putra Prima memiliki lebih dari 200 gerai di 72 kota, platform logistik, dan distribusi nasional. Pangsa pasarnya sekitar 25 persen pada kategori supermarket dan hipermarket menurut riset NielsenIQ.
Menjelang penutupan perdagangan, harga saham Matahari Putra Prima malahan turun 6 persen menjadi Rp 925 per saham dengan volume yang sangat tipis. Demikian pula dengan saham Multipolar yang turun 6 persen menjadi Rp 515 per saham.
Pada Juni lalu, Matahari Putra Prima mengumumkan memperkuat dan memperluas kemitraannya dengan Tokopedia dengan total jaringan 95 toko virtual yang aktif beroperasi di platform Tokopedia secara nasional. Kemitraan tersebut dimaksudkan untuk membawa lebih banyak produk makanan dan rumah tangga terlengkap ke platform Tokopedia dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan di tengah situasi Covid-19.
Bank Banten
Sementara itu, penambahan permodalan masih terus dilakukan emiten perbankan. Emiten bank BPD, PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk, merencanakan melakukan right issue sebanyak-banyaknya Rp 1,80 triliun. Harga pelaksanaan right issue ketujuh ini sudah ditetapkan Rp 77 per saham.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk merencanakan melakukan ’right issue’ sebanyak-banyaknya Rp 1,80 triliun.
Adapun pemegang saham utamanya, yaitu PT Banteng Global Development, tidak akan melaksanakan haknya dan tidak akan melakukan pengalihan hak kepada pihak mana pun. ”Sampai prospektus ini diterbitkan, tidak ada pembeli siaga,” demikian jelas manajemen Bank Banten.
Menurut rencana, 65 persen dana yang didapatkan dari right issue ini akan digunakan untuk penyaluran kredit dan sisanya untuk penguatan struktur keuangan. Bank Banten sudah mendapatkan restu dari para pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi ini.