Ekosistem Keuangan GoTo Financial Turut Mendorong Inklusi Keuangan
Layanan jasa keuangan dalam ekosistem GoTo Financial turut memperluas inklusi keuangan masyarakat. Layanan ini juga membantu pengembangan UMKM.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia menyatakan, layanan jasa keuangan yang tergabung dalam ekosistem GoTo Financial berhasil memperluas inklusi keuangan masyarakat. Tak hanya digunakan untuk sistem pembayaran, tetapi juga untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah hingga menjadi alat investasi masyarakat.
Layanan keuangan GoTo Financial merupakan bagian dari kelompok usaha GoTo. Dalam grup GoTo Financial terdapat aplikasi sistem pembayaran seperti GoPay untuk pelunasan langsung dan GoPay Later untuk pembayaran kredit. Selain itu, ada aplikasi jasa keuangan untuk membantu usaha merchant UMKM, seperti Moka, GoBiz, Gobiz Plus, Midtrans, Selly, dan Gostore.
Riset berjudul ”Peran GoTo Financial terhadap Inklusi Keuangan Indonesia di 2021” oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia menyebutkan, 1 dari 5 pengguna GoPay tidak menggunakan atau tidak memiliki rekening bank dan GoPay merupakan produk sistem pembayaran pertama yang mereka gunakan. Adapun sebanyak 1 dari 4 responden belum pernah terekspos jasa perbankan, kini memakai produk layanan perbankan setelah menggunakan GoPay.
Selain itu, sebanyak 4 dari 5 pengguna GoPay Later tidak memiliki akses kepada kartu kredit dan GoPay Later adalah produk pembayaran kredit pertama yang mereka gunakan.
Responden riset ini adalah konsumen dan pelaku usaha yang sudah menggunakan layanan dan produk GoTo Financial sejak sebelum masa pandemi (Maret 2020). Total responden sebanyak 7.355 orang, terdiri dari 5.639 konsumen dan 1.716 merchant UMKM GoTo Financial. Adapun responden tersebar di 21 kota, antara lain Manado, Samarinda, Balikpapan, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Lampung, Medan, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Jabodetabek. Pengumpulan data dilakukan secara daring pada minggu kedua bulan Agustus 2021 dengan pendekatan random sampling.
”Hasil yang menarik dari riset ini adalah layanan jasa keuangan seperti GoPay dan GoPay Later menjadi pintu masuk inklusi keuangan bagi kalangan yang unbanked dan underbank,” ujar peneliti Lembaga Demografi (LD) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Alfindra Primaldhi, dalam paparan hasil riset itu secara daring, Selasa (5/10/2021).
Ia menambahkan, digitalisasi berperan sebagai katalis peningkatan inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat. Riset ini menunjukkan bahwa teknologi digital, seperti ekosistem GoTo Financial, mampu menjangkau kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau serta turut mendorong pemanfaatan produk keuangan, seperti pembukaan rekening bank, pinjaman uang, dan investasi.
Masih dari hasil riset ini, sebanyak 27 persen dari responden membuka rekening bank dengan mengirimkan uang dari akun GoPay. Sebanyak 62 persen responden menggunakan GoPay untuk membuka akun investasi digital, baik reksa dana, emas digital, maupun aset kripto. Lalu sebanyak 83 persen pengguna GoPay Later tidak memiliki kartu kredit.
Mendorong UMKM
Selain memperluas inkluasi keuangan, hasil riset ini juga menunjukkan, ekosistem digital GoTo Financial juga mendorong pertumbuhan omzet UMKM.
Wakil Kepala LD FEB UI Paksi CK Walandouw mengungkapkan, dari hasil riset ini dapat diperkirakan bahwa pada tahun 2021 omzet mitra UMKM di ekosistem GoTo Financial akan meningkat 37 persen atau sekitar Rp 53,2 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2020.
”Peningkatan omzet mitra pada tahun 2021 menandakan solusi platform digital mampu membantu UMKM bertumbuh sekaligus sinyal pemulihan ekonomi. Pertumbuhan ini saya rasa akan bisa semakin diperkuat karena produk-produk GoTo Financial juga mengubah persepsi sosial masyarakat terhadap layanan keuangan formal. Kini mayoritas pelaku UMKM menjadi lebih percaya dengan produk keuangan dan optimistis terhadap potensi usaha digital,” ujar Paksi.
Kepala LD FEB UI Turro Wongkaren menjelaskan, pihaknya menggelar riset ini bekerja sama dengan Gojek atau GoTo, dilakukan rutin setiap tahun sejak 2018. Menurut dia, kala pandemi, pemanfaatan platform digital meningkat pesat, termasuk layanan keuangan digital. Metode pembayaran elektronik bahkan menggantikan tunai sebagai metode pembayaran utama.
Winny Triswandhani, Head of Corporate Communications GoTo Financial, mengatakan, penelitian LD FEB UI ini sejalan dengan misi GoTo Financial dan GoPay untuk mengakselerasi inklusi keuangan bagi UMKM dan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia melalui solusi keuangan digital yang lengkap.