logo Kompas.id
EkonomiEkspor Umbi Porang Terhenti
Iklan

Ekspor Umbi Porang Terhenti

Ekspor porang dalam bentuk irisan tipis atau chips dari Pelabuhan Tanjung Emas, biasanya berkisar 20-50 kontainer per bulan. Setiap kontainer bermuatan 20 ton. Terakhir kali ekspor porang dari Jateng yakni Agustus 2021.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_0XqPBlfQzDorS7Wd1oQvcno0WE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2Fbb1e4afa-3bf9-4b50-a24a-0ff363693094_jpg.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Selain porang, tanaman umbi lain yang juga tengah dikembangkan oleh Balai Penelitian Aneka Tanaman Kacang dan Umbi (Balitkabi) adalah gembili, uwi, ganyong, dan pala pendem lainnya yang memiliki potensi tepung besar.

SEMARANG, KOMPAS - Ekspor umbi porang, termasuk dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, terhenti karena Vietnam dan Thailand sebagai negara transit sebelum ke China menutup pintu perdagangan komoditas itu. Eksportir berharap ada kerja sama langsung Indonesia dan China.

Koordinator Fungsional Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Heri Widarta dihubungi di Semarang, Senin (4/10/2021), mengatakan, terakhir kali ekspor porang dari Tanjung Emas yakni pada ekspor raya 14 Agustus 2021. Setelah itu, eksportir di Jateng belum lagi mengirim porang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000