Dampak pandemi Covid-19 masih mempengaruhi Bali. Jumlah wisman yang langsung ke Bali selama Januari sampai Agustus 2021 hanya 43 kunjungan. Pada Agustus 2021, tidak ada satu pun kunjungan wisman langsung ke Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Jumlah wisatawan mancanegara yang langsung ke Bali selama kurun Januari sampai Agustus 2021 sebanyak 43 kunjungan. Pada Agustus 2021, tidak ada satu pun kunjungan wisatawan mancanegara yang langsung ke Bali.
Kondisi itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya dalam penyampaian berita resmi statistik BPS Provinsi Bali tentang perkembangan pariwisata Bali periode Agustus 2021, Jumat (1/10/2021). Secara kumulatif, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali selama delapan bulan sejak Januari 2021 sampai Agustus 2021 sebanyak 43 kunjungan. Pada bulan Agustus 2021, tercatat tidak ada wisman yang datang langsung ke Bali.
Jumlah kunjungan sebanyak itu menunjukkan penurunan signifikan, yakni mencapai 99,99 persen, jikalau dibandingkan jumlah kunjungan wisman ke Bali pada periode sama tahun lalu, atau selama Januari 2020 sampai Agustus 2020. Tahun lalu, pada Januari-Agustus 2020, jumlah wisman ke Bali tercatat sebanyak 1,069 juta kunjungan.
Dalam penyampaian berita resmi statistik secara di dalam jaringan (daring), Jumat (1/10), Hanif menyebutkan, tidak adanya wisman yang langsung ke Bali selama Agustus 2021 dipengaruhi situasi pandemi Covid-19, yakni, masih diberlakukannya kebijakan pembatasan perjalanan (travel restriction) dan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Adapun secara nasional, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia juga menurun selama Agustus 2021. Dari berita resmi statistik BPS pusat, yang disampaikan Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Jumat (1/10), jumlah wisman ke Indonesia selama periode Januari 2021 sampai Agustus 2021 menurun 69,17 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu, yakni Januari-Agustus 2020.
Selama periode Januari 2020 sampai Agustus 2020, Indonesia didatangi sejumlah 3,443 juta wisman. Sementara itu, selama delapan bulan sejak Januari 2021 sampai Agustus 2021, jumlah wisman ke Indonesia tercatat sebanyak 1,061 juta kunjungan. Jumlah wisman ke Indonesia selama Agustus 2021 tercatat sebanyak 127.314 kunjungan, atau menurun sebesar enam persen, dibandingkan Juli 2021 yang tercatat sebanyak 135.438 kunjungan.
Nihilnya kunjungan wisman yang langsung ke Bali juga dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Pintu masuk internasional ke Indonesia melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, masih ditutup untuk sementara.
Adapun penerbangan internasional hanya dibuka melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang; dan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Pembatasan itu mengacu kebijakan dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Perhubungan tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan internasional di masa pandemi Covid-19.
Situasi
Sementara itu, berdasarkan laporan perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Provinsi Bali, hingga Jumat (1/10), seluruh kabupaten dan kota di Bali saat ini dinyatakan sebagai zona kuning atau berstatus risiko rendah. Jumlah kasus harian Covid-19 terkonfirmasi bertambah 97 kasus baru. Terdapat enam kasus meninggal pada Jumat. Adapun pasien yang sembuh sebanyak 181 orang.
Jumlah kasus aktif di Bali dinyatakan terus berkurang. Laporan per Jumat (1/10) menunjukkan jumlah kasus aktif masih sebanyak 1.140 kasus. Dalam laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali itu, tingkat keterisian rumah sakit rujukan perawatan kasus Covid-19 di Bali berkisar 28,95 persen, yakni terisi sebanyak 330 pasien.
Dari laporan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, yang juga Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali I Made Rentin pada Jumat (1/10), sebanyak 3,334 juta orang penduduk di Bali, atau sebesar 97,91 persen, sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama dari 3,405 juta orang sasaran. Adapun pencapaian vaksinasi dosis lengkap mencapai 2,676 juta orang, atau sebesar 78,61 persen.