Tren kunjungan pusat perbelanjaan terus positif sejalan dengan pelonggaran PPKM. Pemulihan pusat perbelanjaan dinilai akan sangat bergantung pada kebijakan pelonggaran yang dilakukan pemerintah.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pusat perbelanjaan dinilai mulai bergeliat seiring pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Sejalan dengan itu, proyek pembangunan pusat-pusat perbelanjaan berlanjut dengan mengadopsi tren kebutuhan masyarakat di era normal baru.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengemukakan, tren kunjungan pusat perbelanjaan terus positif sejalan dengan pelonggaran PPKM. Pemulihan pusat perbelanjaan dinilai akan sangat bergantung pada kebijakan pelonggaran yang dilakukan pemerintah.
Apabila pelonggaran PPKM bisa terus dilakukan, pihaknya optimistis tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan tahun 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan 2020. Pada tahun 2020, rata-rata tingkat kunjungan pusat perbelanjaan nasional menurun sekitar 50 persen dibandingkan sebelum ada pandemi Covid-19.
”Pemerintah diharapkan bisa terus memberikan pelonggaran-pelonggaran (PPKM) sampai akhir tahun, sehingga kinerja pusat perbelanjaan tahun ini bisa semakin baik,” kata Alphonzus, dalam Konferensi Pers Virtual Living World Grand Wisata Bekasi, Kamis (30/9/2021).
Pada tahun 2020, rata-rata tingkat kunjungan pusat perbelanjaan nasional menurun sekitar 50 persen dibandingkan sebelum ada pandemi Covid-19.
Alphonzus memprediksi antusiasme masyarakat terhadap sektor pariwisata dan pusat perbelanjaan yang semula lesu akan sangat tinggi pada 2022 sejalan dengan masifnya program vaksinasi Covid-19. Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga dinilai akan jauh lebih besar jika percepatan vaksinasi terus dilakukan sehingga berdampak sangat baik untuk pemulihan pusat perbelanjaan.
”Saya perkirakan sektor pariwisata dan pusat belanja akan mendapat antusiasme dari masyarakat yang sangat tinggi karena sudah hampir dua tahun masyarakat jenuh berdiam di rumah. Tentunya, syaratnya vaksinasi. Jika pemerintah bisa menyelesaikan target-target vaksinasi sampai akhir tahun, maka (kinerja) dua sektor ini akan jauh lebih baik,” ujar Alphonzus.
Proyek mal
Sementara itu, Kawan Lama Group dan Sinar Mas Land, melalui perusahaan patungan PT Sahabat Duta Wisata, memulai peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Living World di Grand Wisata Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis. Pembangunan itu merupakan tindak lanjut komitmen kerja sama kedua perusahaan itu sejak 2019 untuk pembangunan proyek mal kedua Living World di Grand Wisata Bekasi.
Direktur Utama PT Sahabat Duta Wisata Sugiyanto Wibawa mengemukakan, tahap demi tahap era normal baru akan bergulir. Masyarakat akan berupaya memenuhi kebutuhan untuk belanja, bersosialisasi, dan merasakan pengalaman yang lebih banyak di pusat belanja. Kehadiran mal akan kembali menjadi pusat aktivitas, hiburan, belanja, dan rekreasi.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi juga dinilai akan jauh lebih besar jika percepatan vaksinasi terus dilakukan sehingga berdampak sangat baik untuk pemulihan pusat perbelanjaan.
Living World Grand Wisata ditargetkan beroperasi pada triwulan I-2024 dengan total investasi Rp 1 triliun. Mal seluas 155.000 meter persegi dan area komersial 58.000 meter persegiitu dinilai mengadopsi kebutuhan dan tren masyarakat saat ini dengan menghadirkan konsep ruang terbuka (outdoor) dan konsep kembali ke alam.
”Kami memberikan sentuhan budaya lokal, serta apa yang dibutuhkan dan tren masyarakat saat ini, seperti konsep ruang terbuka dan back to nature,” ucap Sugiyanto.
Direktur PT Sahabat Duta Wisata Jannywati Hartini menambahkan, konsep baru mal Living World di Grand Wisata telah mengadopsi situasi pandemi Covid-19 dengan konsep ruang terbuka. Selain itu, konsep bangunan ramah lingkungan juga dipadukan dengan sistem penghematan energi listrik dan pengelolaan air nirlimbah.
Dari data konsultan properti Cushman & Wakefield, pada triwulan I-2021, tercatat satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan mulai beroperasi, yakni Pondok Indah Mall 3. Adapun Aeon Mall Southgate di Jakarta Selatan juga diperkirakan masuk ke pasar ritel Jakarta pada akhir 2021. Sejak awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, tercatat tidak ada kenaikan rata-rata harga sewa dan biaya layanan di pasar ritel Jakarta. Situasi itu diprediksi berlanjut hingga akhir tahun ini.