Sambut World Superbike, UMKM di NTB Didorong Tingkatkan Kualitas Produk
Pelaku UMKM di NTB diharapkan bisa mendapatkan manfaat dari ajang internasional di kawasan Mandalika. Hanya saja, mereka perlu dipersiapkan agar bisa menghasilkan produk berkualitas bagi para wisatawan yang datang.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pergelaran World Superbike pada 19-21 November 2021 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, diharapkan dapat menggairahkan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Hanya saja, produk mereka harus berkualitas sehingga bisa memenuhi kebutuhan wisatawan yang menghadiri pergelaran tersebut. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat terus mendorong kesiapan UMKM yang ada.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat I Gde Putu Aryadi di Mataram, Selasa (28/9/2021), mengatakan, NTB saat ini menjadi salah satu perhatian dunia.
Hal itu seiring dengan pembangunan Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Di sirkuit itu akan digelar berbagai ajang internasional, seperti World Superbike 2021 dan MotoGP pada Maret 2022.
Ajang tersebut dipastikan mengundang banyak orang. Menurut Gde, untuk kru, dibutuhkan sekitar 1.000 kamar. Itu belum termasuk promotor, pendukung, dan penonton yang akan menginap di berbagai titik di NTB.
Menurut Gde, momen itu harus disambut oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan menyiapkan produk lokal yang berkualitas.
”Tulang punggung perekonomian sekarang adalah UMKM. Jadi, harus mempersiapkan produk-produk lokal agar memiliki kualitas ekspor yang dapat menarik perhatian wisatawan,” kata Gde.
Pergelaran World Superbike memang kurang dari dua bulan lagi. Meski demikian, masih bisa ada waktu untuk mempersiapkan UMKM di NTB. Salah satunya melalui pelatihan.
Tulang punggung perekonomian sekarang adalah UMKM. Jadi, harus mempersiapkan produk-produk lokal agar memiliki kualitas ekspor yang dapat menarik perhatian wisatawan. (Gde Putu Aryadi)
Oleh karena itu, pihaknya mulai menggelar pelatihan bagi UMKM di NTB. Pada Senin (27/9/2021), misalnya, mereka menggelar Pelatihan Peningkatan Produktivitas bagi Pekerja Sektor UMKM.
Pelatihan tersebut, menurut Gde, memberikan ilmu manajemen usaha bagi pelaku UMKM. Hal itu penting agar mereka terus berinovasi sehingga bisa mengelola, mempertahankan, hingga mengembangkan usahanya.
Keterampilan
Menyambut berbagai ajang internasional di NTB, kata Gde, UMKM harus memiliki keterampilan untuk mengolah bahan baku yang ada. Misalnya, hasil pertanian atau perkebunan menjadi beragam produk olahan agar memiliki nilai jual tinggi dan tahan lama.
Sejauh ini telah banyak UMKM yang bergerak di pengolahan hasil pertanian atau perkebunan. Misalnya, kopi yang saat ini dikembangkan di berbagai wilayah di NTB baik Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Beberapa di antaranya kini dipersiapkan untuk Mandalika.
”Kopi lokal asal NTB mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan kopi-kopi dari daerah lain, seperti Sumatera atau Bali,” kata Owner Represent Tuwa Kawa Coffee Mataram Hendra Kusuma beberapa waktu lalu.
Hendra yang juga menjual berbagai kopi lokal NTBdi Tuwa Kawa Coffee mengatakan, sudah saatnya kopi lokal asal NTB diangkat. Apalagi, saat ini NTB menjadi perhatian karena berbagai ajang yang akan digelar di kawasan Mandalika.
Gde menambahkan, selain keterampilan mengolah bahan baku, pengemasan produk juga diperlukan. Termasuk pemasaran dan manajemen usaha.
Kepala Seksi Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Mura Nur Atriyanti menambahkan, pelatihan diharapkan bisa meningkatkan produktivitas UMKM. Sejalan dengan itu, juga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.