Pemegang saham PT XL Axiata Tbk, Axiata, melepaskan 5 persen saham XL Axiata kepada Ferrymount Investments Limited. Jaringan dan pengalaman dari induk Ferrymount diyakini dapat membawa sinergi positif bagi XL.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selain mengeluarkan saham baru dan membeli kembali saham, jual beli perusahaan juga menjadi aksi korporasi beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia. Axiata yang merupakan pemegang saham PT XL Axiata Tbk, misalnya, melepaskan 5 persen saham XL Axiata kepada Ferrymount Investments Limited.
”Pada 27 September 2021, Axiata telah menandatangani perjanjian jual beli saham untuk penjualan atas saham Perseroan sejumlah 533.409.349 lembar saham atau sama dengan 5 persen dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan (dengan tidak memperhitungkan saham treasuri Perseroan) kepada Ferrymount Investments Limited (Ferrymount),” tulis Sekretaris Perusahaan XL Axiata Ranty Astari Rachman dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/9/2021).
Penjualan saham tersebut akan diselesaikan pada Oktober 2021 atau tanggal lain yang disepakati oleh Axiata dan Ferrymount. Sehubungan dengan hal itu, Ferrymount telah memberikan Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (AIISB) opsi untuk membeli 533.409.349 saham XL dari Ferrymount dengan harga Rp 2.700 per saham (call option).
Harga Rp 2.700 tersebut mencerminkan 5 persen diskon dari pembobotan harga pasar rata-rata selama satu bulan (VAWP) saham XL Axiata dan termasuk harga pada 23 September yang sebesar Rp 2.874. Call option ini dapat dilaksanakan Axiata jika dalam tiga bulan VWAP saham XL kurang dari Rp 2.300 per saham baik pada 21 Maret 2022 atau 30 Juni 2022. Call option ini akan hilang jika dalam periode tiga bulan, harga saham rata-rata melebihi Rp 3.300 pada periode dari 1 Januari 2022 hingga 20 Juni 2022.
Adapun 67 persen Ferrymount Investments dimiliki oleh Provident Capital dan 33 persen oleh Tiga Investment. Baik Provident maupun Tiga Investment akan bertindak sebagai penjamin.
Analis RHB Sekuritas Michael Setjoadi mengatakan, melalui jaringan dan pengalaman dari induk Ferrymount, Ferrymount Investments diyakini dapat membawa sinergi positif untuk XL dalam pengembangan digital dan jasa dengan nilai tambah untuk melayani 58 juta pelanggan XL.
”Membuat produk yang berbeda, meningkatkan jaringan infrastruktur, dan atau berkolaborasi komersial dengan portofolio Provident Capital atau Tiga Investment akan memberikan keuntungan untuk XL,” kata Michael dalam risetnya.
Michael menambahkan, Provident Capital memiliki saham pada Tower Bersama Tbk, Merdeka Cooper Gold Tbk, Provident Argo, Gojek, JD.ID, dan Provident Biofuels, juga Tokopedia. Provident Capital merupakan perusahaan yang terdaftar berdasarkankan hukum British Virgin Islands dengan berbagai macam investasi pada perusahaan teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Adapun Tiga Investment yang didirikan George Raymon Sage, mantan CEO Farallon Capital, memiliki investasi pada Lippo Karawaci dan memiliki perusahaan cangkang (special purpose acquisition company/SPAC) dengan Malacca Straits yang akan merger dengan Vision+, penyedia layanan multikanal dengan 2 juta pelanggan.
Pada masa lampau, Farallon pernah berinvestasi pada Bank BCA, Sarana Menara Nusantara Tbk, dan Semen Indonesia Tbk. George Raymon Sage juga merupakan komisaris di Gojek.